Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Luhut Ungkap Banyak Anak Putus Sekolah karena Perubahan Sistem Belajar

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan mengungkapkan, dunia masih kekurangan sumber daya dan kesiapan dalam menghadapi pandemi Covid-19, serta rencana masa depan.

Oleh karena itu, melalui Presidensi G20 2022, Indonesia berkomitmen untuk berkontribusi dalam mewujudkan perekonomian dunia yang lebih baik pasca pandemi Covid-19. Hal tersebut ia ungkapkan ketika menjadi pembicara dalam acara Centre for Strategic and International Studies (CSIS) Global Dialogue.

Luhut juga menyinggung tentang dampak pandemi Covid-19 bagi sektor pendidikan. Dia bilang, banyak anak putus sekolah akibat perubahan sistem belajar.

"Dari seluruh dunia, masih ada 300 miliar penduduk dunia yang belum bisa mengakses internet. Melihat pentingnya transformasi digital dan ekonomi ini, maka Indonesia pun akan membahasnya dalam Presidensi G20 2022 sebagai wujud usaha post pandemic recover, selain isu arsitektur kesehatan global dan transisi energi berkelanjutan," ujarnya dikutip dalam keterangan tertulisnya, Jumat (29/4/2022).

Mantan Duta Besar Indonesia untuk Singapura ini bilang, ketidakmerataan internet tersebut 96 persennya berasal dari negara berkembang. Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM)-lah yang banyak terdampak kesenjangan teknologi akibat pandemi Covid-19 selama dua tahun ke belakang.

Menurutnya, infrastruktur internet yang berkualitas masih perlu didorong agar lebih merata pembangunannya. Selain itu, ia juga menyinggung tentang perlunya peningkatan literasi dan keterampilan digital agar pengguna dapat bersikap cerdas dan bijak dalam memanfaatkan teknologi.

"Kalau kita melihat sisi baiknya, di masa pandemik ini Indonesia berhasil menambah startup unicorn menjadi 9 perusahaan yang menempatkan digitalisasi sebagai inti dari inovasi bisnisnya. Tren ini patut diapresiasi dan peluang investasi masih sangat terbuka," lanjut Luhut.

Ia juga mengajak agar bersama-sama menciptakan ekonomi digital yang produktif, inklusif, dan sustainable (berkelanjutan). Selain itu, Luhut juga membahas tentang pentingnya merawat lingkungan agar iklim dunia terus terjaga. Dengan begitu, harapannya investasi untuk pengembangan energi hijau meningkat untuk mencapai emisi nol karbon atau net zero emission di tahun 2050 mendatang.

Salah satunya dengan mengurangi penggunaan bahan bakar fosil, seperti minyak bumi, batu bara, dan gas alam.

"Transisi energi menjadi salah satu agenda penting dan sudah terefleksikan dalam isu utama Presidensi G20 2022," tuturnya.

https://money.kompas.com/read/2022/04/29/200800226/luhut-ungkap-banyak-anak-putus-sekolah-karena-perubahan-sistem-belajar

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke