Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

4 Tips Lolos KPR untuk Rumah Pertama

Oleh karena itu, kehadiran KPR atau Kredit Perumahan Rakyat masih menjadi solusi bagi masyarakat, terutama bagi anak muda untuk dapat memiliki rumah.

Pengajuan KPR wajib melalui serangkaian penilaian dari bank, yang akan menentukan apakah seseorang layak menerima KPR atau tidak. Terdapat beberapa hal yang harus kamu penuhi saat mengajukan KPR.

Simak 4 tips lolos pengajuan KPR untuk rumah pertama berikut ini:

1. Penuhi Syarat dan Kelengkapan Dokumen

Pertama, pastikan kamu memenuhi syarat dan mempersiapkan dokumen pengajuan KPR dengan lengkap. Sehingga, proses pengajuan saat di bank akan lancar.

Syarat dasar pengajuan KPR adalah :

- Warga Negara Indonesia (WNI) dan berdomisili di Indonesia
- Berusia minimal 21 tahun
- Memiliki pekerjaan atau penghasilan tetap sebagai pegawai tetap/wiraswasta/profesional dengan masa kerja minimal 1 tahun (pegawai) atau 2 tahun (profesional/wiraswasta).

Sementara dokumen yang harus dilengkapi adalah:

- KTP suami dan atau istri (bila sudah menikah)
- Kartu Keluarga
- Keterangan penghasilan atau slip gaji
- Laporan keuangan (untuk wiraswasta)
- NPWP Pribadi (untuk kredit di atas Rp. 100 juta)
- SPT PPh Pribadi (untuk kredit di atas Rp. 50 juta)
- Salinan sertifikat induk dan atau pecahan (bila membelinya dari developer)
- Salinan sertifikat (bila jual beli perorangan)
- Salinan IMB

2. DP dalam Jumlah Besar

Down Payment atau DP dalam jumlah besar dapat memudahkan persetujuan saat pengajuan KPR. Karena, cicilan pembayaran setiap bulan menjadi lebih ringan dibandingkan membayar DP kecil di awal.

Namun, jangan khawatir apabila kamu belum sanggup membayar DP dalam jumlah besar. Pengajuan KPR tetap memiliki kemungkinan diterima, asalkan aspek-aspek lainnya dapat terpenuhi dengan baik.

3. Riwayat Kredit/BI Checking Bersih

Perhatikan kebiasaan saat membayar setiap tagihan, baik kartu kredit ataupun cicilan lainnya. Di sini, karakter calon penerima KPR akan dinilai, apakah selama ini disiplin dan lancar saat membayar atau malah kreditnya macet.

Untuk itu, sebaiknya selalu perhatikan rekam jejak cicilan kamu, sekecil apapun itu. Walaupun hanya berupa PayLater yang nominalnya kecil, namun apabila tidak disiplin, akan sangat berpengaruh pada penilaian oleh bank saat mengajukan KPR.

4. Kemampuan Bayar yang Baik

Saat mengajukan KPR, bank juga akan memeriksa pendapatan setiap bulan, total utang, serta cicilan-cicilan yang sedang berjalan lainnya. Sehingga, bank bisa menilai kesanggupan kamu untuk membayar cicilan KPR.

Seringkali, kegagalan pengajuan KPR bersumber dari penilaian kemampuan bayar ini. Untuk itu, jangan sampai cicilan kamu setiap bulan melebihi Rasio Kredit Ideal. Persentase wajar rasio kredit adalah 30 persen dari pendapatan tiap bulan.

Apabila rasio kredit atau utang di bawah 30 persen dari pendapatan, artinya masih dalam batas wajar dan pengajuan kredit kemungkinan masih diterima bank. Namun, jika rasio kredit berada di antara 30-35 persen, artinya kondisi keuanganmu sedang mepet dan kecil kemungkinan pengajuan KPR akan diterima.

Sementara itu, rasio kredit yang sudah lebih dari 35 persen menandakan kondisi keuanganmu sedang gawat. Pengajuan KPR besar kemungkinan akan ditolak.

Oleh karena itu, selesaikan dulu tagihan kredit yang sedang berjalan, agar persentase rasio kredit bisa turun ke batas wajar. Setelah itu, kamu bisa mengajukan KPR kembali.

https://money.kompas.com/read/2022/05/04/082231926/4-tips-lolos-kpr-untuk-rumah-pertama

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke