Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

5 Saham "Big Caps" Ini Terjun Bebas Saat IHSG Jeblok, Apa Saja?

Beberapa saham big caps pun ikut terkoreksi dalam. Bahkan beberapa menyentuh auto reject bawah (ARB). Adapun lima saham yang turun tajam, antara lain Astra International (ASII), Bank Mandiri (BMRI), Bank Rakyat Indonesia (BBRI), Bank Central Asia (BBCA) dan Bank Negara Indonesia (BBNI).

BMRI mengalami penurunan paling dalam dan menyentuh ARB, dengan penurunan sebesar 6,98 persen, pada level Rp 8.325 per saham. BMRI mencatatkan total transaksi mencapai Rp 1,5 triliun dengan volume 175,8 juta saham. Adapun aksi jual bersih asing (net sell) BMRI mencapai Rp 131,06 miliar.

Bank pelat merah BBRI juga mencatatkan penurunan harga saham yang cukup dalam. Sama seperti BMRI, BBRI juga ambles 6,98 persen pada level Rp 4.530 per saham. BBRI mencatatkan total transaksi sebesar Rp 2,6 triliun dengan volume 561,6 juta saham. Sementara net sell asing tercatat Rp 687,9 miliar.

Sementara itu, saham ASII sudah lebih dulu masuk ARB, yakni sejak perdagangan sesi pertama. ASII ambles 6,93 persen pada level Rp 7.050 per saham. ASII mencatatkan nilai transaksi sebesar Rp 576,7 miliar dengan volume 81,1 juta saham. Aksi jual bersih asing (net sell) tercatat sebesar Rp 76,04 miliar.

Di akhir perdagangan, BBCA ikutan terjun bebas dengan penurunan 6,4 persen pada level Rp 7.600 per saham. BBCA mencatatkan total transaksi yang cukup tinggi yakni Rp 3,5 triliun, dengan volume 456,8 juta saham. Adapun net sell asing BBCA mencapai Rp 1,35 triliun.

Saham big caps lainnya yang juga ikutan merosot, yakni saham BBNI dengan penurunan 4,3 persen pada level Rp 8.825 per saham. BBNI mencatatkan total transaksi sebesar Rp 919,8 miliar dengan volume 104,5 juta saham. Sementara itu, net sell asing BBNI tercatat Rp 71,21 miliar.

Research Analyst Artha Sekuritas Indonesia Dennies Christoper mengatakan, pelemahan IHSG terjadi karena kekhawatiran investor akan inflasi global. Hal ini mendorong aksi panic selling selama sesi jam perdagangan.

“IHSG ditutup melemah diakibatkan kekhawatiran investor akan inflasi secara global yang akan lebih membahayakan dibandingkan perkiraan. Ada kemungkinan bahwa The Fed tidak akan bisa menahan inflasi yang menyebabkan aksi panik selling di bursa saham global,” kata Research Analyst Artha Sekuritas Indonesia Dennies Christoper Senin (9/5/2022).

Walau mengalami penurunan yang cukup dalam pada indeks, Bursa Efek Indonesia (BEI) tidak melakukan trading halt atau penghentian perdagangan sementara. Direktur Perdagangan dan Pengaturan Anggota BEI, Laksono Widodo mengatakan, pihaknya akan melakukan penghentian perdagangan atau trading halt jika penurunan menyentuh 5 persen.

“Akan ada trading halt selama 30 menit apabila indeks turun menyentuh 5 persen,” kata Laksono kepada wartawan.

Di akhir perdagangan transaksi tercatat cukup tinggi mencapai Rp 24,41 triliun dengan volume 23,76 miliar saham. Demikian juga dengan net sell asing yang mencapai Rp 2,59 triliun.

https://money.kompas.com/read/2022/05/10/064700326/5-saham-big-caps-ini-terjun-bebas-saat-ihsg-jeblok-apa-saja-

Terkini Lainnya

Aliran Modal Asing Keluar Rp 21,46 Triliun dari RI Pekan Ini

Aliran Modal Asing Keluar Rp 21,46 Triliun dari RI Pekan Ini

Whats New
Kementerian PUPR Buka 26.319 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kementerian PUPR Buka 26.319 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
[POPULER MONEY] Kartu Prakerja Gelombang 66 Dibuka | Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat Sambil Makan Durian

[POPULER MONEY] Kartu Prakerja Gelombang 66 Dibuka | Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat Sambil Makan Durian

Whats New
Ada Konflik di Timur Tengah, RI Cari Alternatif Impor Migas dari Afrika dan Amerika

Ada Konflik di Timur Tengah, RI Cari Alternatif Impor Migas dari Afrika dan Amerika

Whats New
Langkah PAI Jawab Kebutuhan Profesi Aktuaris di Industri Keuangan RI

Langkah PAI Jawab Kebutuhan Profesi Aktuaris di Industri Keuangan RI

Whats New
Akar Masalah BUMN Indofarma Belum Bayar Gaji Karyawan

Akar Masalah BUMN Indofarma Belum Bayar Gaji Karyawan

Whats New
Nestapa BUMN Indofarma, Sudah Disuntik APBN, tapi Rugi Terus

Nestapa BUMN Indofarma, Sudah Disuntik APBN, tapi Rugi Terus

Whats New
Tol Japek II Selatan Diyakini Jadi Solusi Kemacetan di KM 66

Tol Japek II Selatan Diyakini Jadi Solusi Kemacetan di KM 66

Whats New
Punya Gaji Tinggi, Simak Tugas Aktuaris di Industri Keuangan

Punya Gaji Tinggi, Simak Tugas Aktuaris di Industri Keuangan

Whats New
Nasib BUMN Indofarma: Rugi Terus hingga Belum Bayar Gaji Karyawan

Nasib BUMN Indofarma: Rugi Terus hingga Belum Bayar Gaji Karyawan

Whats New
Pembatasan Pembelian Pertalite dan Elpiji 3 Kg Berpotensi Berlaku Juni 2024

Pembatasan Pembelian Pertalite dan Elpiji 3 Kg Berpotensi Berlaku Juni 2024

Whats New
OJK Sebut 12 Perusahaan Asuransi Belum Punya Aktuaris

OJK Sebut 12 Perusahaan Asuransi Belum Punya Aktuaris

Whats New
OJK Cabut Izin Usaha BPR Syariah Saka Dana Mulia di Kudus

OJK Cabut Izin Usaha BPR Syariah Saka Dana Mulia di Kudus

Whats New
Ada Indikasi TPPU lewat Kripto, Indodax Perketat Pengecekan Deposit

Ada Indikasi TPPU lewat Kripto, Indodax Perketat Pengecekan Deposit

Whats New
Produk Petrokimia Gresik Sponsori Tim Bola Voli Proliga 2024

Produk Petrokimia Gresik Sponsori Tim Bola Voli Proliga 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke