JAKARTA, KOMPAS.com - Beredar informasi di media sosial terkait biaya administrasi ATM BRI.
Informasi itu menyebutkan, biaya adminitrasi ATM BRI tidak lagi dikenakan Rp 6.500 per transaksi, melainkan Rp 150.000 per bulan unlimited transaksi. Biaya Rp 150.000 akan diambil melalui autodebet rekening tabungan.
Tujuannya untuk meningkatkan kualitas dan kenyamanan nasabah dalam bertransaksi kirim-mengirim uang. Nasabah pun diminta memberi tanggapannya dengan memilih antara setuju/tidak setuju dengan biaya baru tersebut.
Corporate Secretary PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Aestika Oryza Gunarto meluruskan bahwa informasi tersebut tidak benar alias hoaks. Dia memastikan biaya admin tetap dikenakan Rp 6.500 per transaksi.
"Terkait dengan beredarnya informasi yang mengatasnamakan BRI tersebut, hal ini dipastikan tidak benar," sebut Aestika Oryza Gunarto kepada Kompas.com, Kamis (12/5/2022).
Dia mengungkapkan, informasi resmi dari bank hanya berasal dari saluran informasi resmi, yakni media komunikasi yang dapat diakses masyarakat secara luas.
Saluran informasi resmi BRI, yakni melalui laman www.bri.co.id, Instagram @bankbri_id, Twitter bankbri_id, Facebook Bank BRI, dan Youtube Bank BRI.
"Info lebih lanjut, dapat mengunjungi Kantor BRI terdekat atau menghubungi call center BRI 14017/1500017," sebutnya.
Lebih lanjut dia mengimbau nasabah BRI untuk mewaspadai segala bentuk modus penipuan dan kejahatan perbankan yang dilakukan oleh pihak-pihak tidak bertanggung jawab.
Jangan menginformasikan kerahasiaan data pribadi dan data perbankan apa pun kepada orang lain atau pihak yang mengatasnamakan BRI.
"Termasuk memberikan informasi data pribadi maupun data perbankan (nomor rekening, nomor kartu, PIN, user, dan password internet banking, OTP, dsb) melalui tautan atau website dengan sumber tidak resmi dan tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya," tandas Aestika.
https://money.kompas.com/read/2022/05/12/100000126/beredar-info-biaya-administrasi-atm-bri-jadi-rp-150000-per-bulan-ini