Selain di Indonesia, komitmen ini juga akan dilaksanakan di Vietnam, Thailand, dan Filipina dalam kurung waktu yang sama. Hal ini masuk merupakan bagian dari program 1 Billion Lives Challenge dari EDISON Alliance.
Group CEO dan Co-founder FinAccel perusahaan induk Kredivo Akshay Garg mengatakan, selama dua tahun terakhir perusahaannya melihat peningkatan signifikan dalam hal digitalisasi, baik dalam aktivitas ekonomi maupun kehidupan sehari-hari masyarakat.
Namun, ia bilang sebanyak 2,9 miliar masyarakat di dunia masih mengalami kesenjangan karena tidak adanya akses terhadap layanan digital.
"Layanan keuangan menjadi bagian yang sangat krusial untuk membangun fondasi kehidupan yang lebih produktif. Kolaborasi kami bersama EDISON Alliance membawa Kredivo lebih dekat dalam menyediakan akses terhadap layanan keuangan bagi kehidupan puluhan juta orang," kata dia dalam siaran pers, Kamis (12/5/2022).
Menanggapi hal tersebut, Programme Head, Digital Inclusion, the EDISON Alliance Lisa Meng berucap, masih banyak hal yang perlu dilakukan agar lebih banyak orang dapat berpartisipasi dalam ekonomi digital. Mengingat, saat ini lebih dari sepertiga masyarakat di dunia masih tergantung dengan layanan offline.
"Salah satu caranya, melalui akses solusi digital yang terjangkau dan layanan finansial yang inovatif," imbuh dia.
Ia percaya, sebagai platform digital yang melayani masyarakat underbanked dan underserved, Kredivo dapat menjadi langkah penting dalam memajukan inklusi digital di Asia Tenggara.
Sebagai informasi, EDISON Alliance adalah gerakan global yang telah diikuti oleh kurang lebih 50 organisasi publik dan swasta paling berpengaruh yang bersama-sama memiliki komitmen untuk memprioritaskan inklusi digital.
Visi utama dari EDISON Alliance adalah meningkatkan kualitas kehidupan bagi 1 miliar manusia di seluruh dunia melalui solusi digital yang mudah di akses dan terjangkau dalam bidang kesehatan, keuangan, dan pendidikan pada tahun 2025.
https://money.kompas.com/read/2022/05/12/155308726/kredivo-targetkan-beri-layanan-keuangan-pada-20-juta-orang-dalam-5-tahun