Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Terpeleset Iklan

PERUSAHAAN yang hendak melakukan ekspansi ke luar negeri, akan menghadapi sejumlah tantangan terkait dengan lingkungan pemasaran yang tidak familiar, konsumen yang berbeda nilai, budaya, kebiasaan dan pola konsumsi dari tempat perusahaan berasal.

Hal tersebut tentunya harus diperhatikan dan dipelajari betul oleh perusahaan ketika hendak menyusun strategi pemasaran, sehingga tidak menimbulkan masalah di kemudian hari.

Lingkungan pemasaran yang tidak familiar serta konsumen yang "berbeda" apabila diabaikan akan berdampak pada penjualan dan bahkan dalam beberapa kasus berujung pada boikot atau gugatan hukum.

Lingkungan dan konsumen yang “beda” berdampak pada berbagai strategi pemasaran, termasuk strategi promosi, iklan.

Perusahaan yang hendak membuat iklan untuk pemasaran internasional akan dihadapkan pada sejumlah faktor yang harus diperhatikan, antara lain faktor budaya dan hukum di negara tujuan.

Faktor budaya dikaitkan dengan bahasa, gaya hidup, norma, etika, moral, ke-tabu-an, dll. Faktor hukum terkait dengan peraturan pemerintah, UU, hukum dan peraturan setempat.

Kedua faktor tersebut adalah dua dari banyak faktor yang harus dihadapi dan dipahami perusahaan. Salah strategi tentunya berdampak kurang baik bagi perusahaan.

Terbaru, kasus iklan Lazada dan kerajaan Thailand. Lazada menampillkan iklan yang dianggap menghina keluarga kerajaan, akibatnya Lazada diboikot dan sedang dipertimbangkan untuk dituntut secara hukum.

Dari sumber berita online diberitakan Tentara Thailand pada hari Senin (9/5/2022), melarang 245.000 anggotanya menggunakan Lazada.

Pejabat terkait bahkan diberitakan sedang mempertimbangkan tindakan hukum terhadap influencer media sosial dan agen periklanan yang bertanggung jawab atas video tersebut, dan terhadap Lazada.

Salah satu hukum yang berlaku di Thailand adalah lese majeste. Lese Majeste adalah pasal yang melindungi anggota senior keluarga kerajaan Thailand dari hinaan atau ancaman.

Seseorang yang “merusak nama baik, menghina, mengancam raja, ratu, putra mahkota, atau bangsawan” akan dihukum penjara.

Hukum yang tentunya berlaku bagi siapapun yang berada di wilayah Kerajaan Thailand atau warga negara Thailand. Lazada dianggap melanggar hukum tersebut.

Mundur ke beberapa bulan sebelum kasus Lazada, adalah kasus iklan Wiski dengan bintang iklan Lisa Blackpink dilarang beredar di Thailand.

Apa sebab? Di Thailand mengiklankan alkohol adalah ilegal. Dalam sebuah situs berita online dikatakan bagi yang melanggar dapat didenda hingga 500.000 baht atau dihukum satu tahun penjara, atau keduanya.

Lisa Blackpink, yang ternyata berasal dari Thailand, adalah duta merek untuk sebuah perusahaan wiski.

Dua kasus tersebut adalah contoh perusahaan besar yang “terpeleset” akibat kurang memperhatikan faktor hukum dan budaya di negara tujuan pemasaran.

Banyak contoh kasus lain tentang bagaimana perusahaan harus menghadapi boikot, dll, karena hal tersebut.

Sehingga, penting bagi perusahaan untuk mengenal betul kondisi, peraturan, budaya, dll dari negara tujuan.

*Meike Kurniawati, Fakultas Psikologi UNTAR

https://money.kompas.com/read/2022/05/14/070000326/terpeleset-iklan

Terkini Lainnya

Perputaran Uang Judi Online di RI sampai Rp 327 Triliun Setahun

Perputaran Uang Judi Online di RI sampai Rp 327 Triliun Setahun

Whats New
Bapanas Pastikan Konflik Israel-Iran Tak Pengaruhi Masuknya Komoditas Pangan yang Rutin Diimpor

Bapanas Pastikan Konflik Israel-Iran Tak Pengaruhi Masuknya Komoditas Pangan yang Rutin Diimpor

Whats New
Pasca Akuisisi BPR, KoinWorks Fokus Inovasi dan Efisiensi Tahun Ini

Pasca Akuisisi BPR, KoinWorks Fokus Inovasi dan Efisiensi Tahun Ini

Whats New
Lion Air Bantah 2 Pegawai yang Ditangkap Menyelundupkan Narkoba Merupakan Pegawainya

Lion Air Bantah 2 Pegawai yang Ditangkap Menyelundupkan Narkoba Merupakan Pegawainya

Whats New
Indofarma Akui Belum Bayar Gaji Karyawan Periode Maret 2024, Mengapa?

Indofarma Akui Belum Bayar Gaji Karyawan Periode Maret 2024, Mengapa?

Whats New
Pesetujuan KPR BSI Kini Hanya Butuh Waktu Satu Hari

Pesetujuan KPR BSI Kini Hanya Butuh Waktu Satu Hari

Spend Smart
Bank Sentral Inggris Diprediksi Pangkas Suku Bunga pada Mei 2024

Bank Sentral Inggris Diprediksi Pangkas Suku Bunga pada Mei 2024

Whats New
Cara Membuat Kartu ATM BCA Berfitur Contactless

Cara Membuat Kartu ATM BCA Berfitur Contactless

Work Smart
Pertanyaan Umum tapi Menjebak dalam Wawancara Kerja, Apa Itu dan Bagaimana Cara Jawabnya?

Pertanyaan Umum tapi Menjebak dalam Wawancara Kerja, Apa Itu dan Bagaimana Cara Jawabnya?

Work Smart
Menko Airlangga soal Kondisi Geopolitik Global: Belum Ada Apa-apa, Kita Tenang Saja...

Menko Airlangga soal Kondisi Geopolitik Global: Belum Ada Apa-apa, Kita Tenang Saja...

Whats New
Pasar Perdana adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Pasar Perdana adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Work Smart
Apa Dampak Konflik Iran-Israel ke Industri Penerbangan Indonesia?

Apa Dampak Konflik Iran-Israel ke Industri Penerbangan Indonesia?

Whats New
HUT Ke-35 BRI Insurance, Berharap Jadi Manfaat bagi Masyarakat

HUT Ke-35 BRI Insurance, Berharap Jadi Manfaat bagi Masyarakat

Rilis
Menperin Siapkan Insentif untuk Amankan Industri dari Dampak Konflik Timur Tengah

Menperin Siapkan Insentif untuk Amankan Industri dari Dampak Konflik Timur Tengah

Whats New
Respons Bapanas soal Program Bantuan Pangan Disebut di Sidang Sengketa Pilpres

Respons Bapanas soal Program Bantuan Pangan Disebut di Sidang Sengketa Pilpres

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke