Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Shanghai Bakal Akhiri Lockdown, Harga Minyak Mentah Melonjak Tembus 114 Dollar AS

Mengutip CNBC, Selasa (17/5/2022), harga minyak mentah berjangka Brent naik 2,4 persen menjadi ke level 114,24 dollar AS per barrel. Sementara harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) AS naik 3,4 persen ke level 114,20 dollar AS per barrel.

Shanghai akan membuka wilayahnya dan mengakhiri lockdown terhitung mulai 1 Juni 2022 mendatang. Kebijakan ini diambil setelah Shanghai menyatakan 15 dari 16 distrik di wilayahnya telah menghilangkan kasus Covid-19 di luar area karantina.

Shanghai merupakan kota pusat bisnis dengan memiliki sekitar 25 juta penduduk dan menyumbang sekitar 4 persen dari konsumsi minyak China. Kota Shanghai sudah menerapkan lockdown sejak akhir Maret 2022 lalu.

"Kami melihat banyak sinyal bahwa permintaan (minyak mentah) akan mulai kembali di wilayah itu, mendukung harga yang lebih tinggi," kata Bob Yawger, Direktur Energi Berjangka Mizuho.

Kendati demikian, diperkirakan masih terdapat 46 kota di China yang masih menerapkan lockdown, sehingga di beberapa kota belanja masyarakat, produksi pabrik, dan penggunaan energi masih akan tertekan.

Di sisi lain, pergerakan harga minyak mentah dunia juga dipengaruhi harga bensi berjangka AS yang mencapai level tertinggi sepanjang masa pada Senin kemarin. Hal itu karena terjadi penurunan stok yang memicu kekhawatiran pasokan.

Harga bensin di AS mencapai 4 dollar AS per galon (1 galon sekitar 3,7 liter) untuk pertama kalinya, sementara harga eceran rata-rata nasional naik ke rekor baru.

"Harga minyak akan tetap bullish, terutama kontrak jangka pendek WTI, karena harga bensin AS terus naik di tengah melemahnya impor produk minyak dari Eropa," ujar Kazuhiko Saito, Kepala Analis Fujitomi Securities.

Penguatan harga minyak mentah dunia juga dipengaruhi para diplomat dan pejabat Uni Eropa yang menyatakan optimisme mencapai kesepakatan tentang embargo bertahap minyak Rusia meskipun ada kekhawatiran tentang pasokan di Eropa timur.

Uni Eropa berencana menghapus impor minyak mentah dari Rusia secara bertahap dalam waktu 6 bulan, sementara untuk impor produk minyak sulingan pada akhir 2022.

Pada Senin kemarin, Menteri Luar Negeri Austria Alexander Schallenberg mengatakan, pihaknya mengharapkan Uni Eropa menyetujui sanksi dalam beberapa hari mendatang. Begitu pula dengan Menteri Luar Negeri Jerman Annalena Baerbock yang mengatakan blok itu membutuhkan beberapa hari lagi untuk menemukan kesepakatan.

"Dengan larangan yang direncanakan oleh Uni Eropa terhadap minyak Rusia dan lambatnya peningkatan produksi OPEC, harga minyak diperkirakan akan tetap bergerak level saat ini yaitu di dekat 110 dollar AS per barrel," kata Naohiro Niimura, Mitra Market Risk Advisory.

https://money.kompas.com/read/2022/05/17/094300326/shanghai-bakal-akhiri-lockdown-harga-minyak-mentah-melonjak-tembus-114-dollar

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke