Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Kinerja Telkom Diprediksi Cerah hingga Akhir Tahun

"Sebenarnya perusahaan tahun ini masih bagus, seperti yang diketahui, secara konsodilasi di industri juga baik, terefleksi dengan semuanya masih bertumbuh," jelas Hans Tantio, Equity Research Analyst Indo Premier Securities melalui keterangannya di Jakarta, Selasa (17/5/2022).

Menurut dia, alasan pertama, selama pandemi, saham-saham telekomunikasi diketahui cukup bertumbuh.

"Penggunaan data usage itu selalu tumbuh, biasanya setelah mencapai titik tertentu di kuartal ini menjadi basis yang masih akan tumbuh lagi, bisa dikatakan penggunaannya dan akan stabil," kata Hans.

Alasan selanjutnya, berkaitan dengan Telkomsel sebagai anak usaha Telkom. Langkah Telkomsel sebagai anak usaha Telkom melakukan inovasi sinergi dinilai sebagai langkah yang tepat.

Menurut Hans, investasi yang dilakukan sejak 2020 ini menciptakan banyak sinergi dan paket-paket untuk mitra driver dan juga UMKM sendiri.

"Dengan adanya sinergi ini, penetrasi ke pengguna Telkomsel jadi meningkat, bisa dibilang misal mitra Gojek ada 2,5 juta orang dan ini tentu saja positif untuk Telkom," jelas Hans.

Waspada ekonomi makro

Di sisi lain, Hans mengungkapkan kalau Telkom harus mewaspadai kondisi makro saat ini meski ekspektasi Telkom mulai tercapai dan fundamental Telkom baik.

Saat ini banyak guncangan pada makro ekonomi karena The Fed tengah terus menaikan suku bunga untuk menekan inflasi.

Indihome masih jadi mesin pertumbuhan

Telkom melaporkan laba bersih sebesar Rp 6,12 triliun pada kuartal I-2022, naik tipis 1,7 persen dari Rp 6,01 triliun pada periode yang sama tahun lalu.

Berdasarkan laporan keuangan perseroan yang dikutip, Selasa (10/5/2022), pendapatan tercatat mencapai Rp 35,2 triliun pada kuartal I-2022, naik 3,7 persen dari Rp 33,9 triliun pada kuartal yang sama tahun lalu.

Laba bersih per saham juga tercatat naik tipis menjadi Rp 61,76, dari sebelumnya Rp 60,71 pada kuartal I-2021.

Selama kuartal I-2022, PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk mencatat pertumbuhan positif sebesar 3,7 persen YoY dalam Pendapatan, dengan EBITDA dan Laba Bersih tumbuh sebesar 3,1 persen dan 1,7 persen YoY, masing-masing," ungkap manajemen Telkom dalam info memo.

EBITDA tercatat Rp 19,39 triliun pada kuartal I-2022, dibandingkan dengan Rp 18,81 triliun pada kuartal I-2021.

"IndiHome terus menjadi mesin pertumbuhan kami dengan membukukan Pendapatan sebesar Rp 6,9 triliun atau tumbuh sebesar 7,9 persen YoY, didukung oleh total pelanggan 8,7 juta dan ARPU yang relatif stabil selama periode tersebut," ungkap manajemen.

Selain itu, Bisnis Digital Telkomsel terus tumbuh sehat dengan pertumbuhan trafik data 19,2 persen YoY dan kontribusinya mencapai 80 persendari total pendapatan Telkomsel.


Masalah penurunan saham GOTO

Terkait penurunan harga saham PT Goto Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) yang signifikan membuat Telkom harus membukukan unrealized loss atau kerugian yang belum terealisasi hingga Rp 811 miliar.

Namun menurut Hans kerugian yang belum teralisasi itu tidak ada efek kepada kinerja perseroan pada jangka menengah,

"Ini non-cash item, ini biasanya di Telco lihatnya EBITDA, ini item di bawah EBITDA. Ini non cash item tidak akan mengganggu kinerja sama sekali, ini hanya masalah akuntansi semata," pungkas Hans.

Disclaimer: Artikel ini bukan untuk mengajak membeli atau menjual saham. Segala rekomendasi dan analisa saham berasal dari analis dari sekuritas yang bersangkutan, dan Kompas.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan Investor. Pelajari dengan teliti sebelum membeli/menjual saham.

https://money.kompas.com/read/2022/05/17/115453126/kinerja-telkom-diprediksi-cerah-hingga-akhir-tahun

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke