Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Belajar dari Terra Luna, Investor Jangan Terlalu Bergantung kepada Kripto

JAKARTA, KOMPAS.com - Pasar aset kripto belakangan menjadi sorotan banyak pihak, seiring dengan tren penurunan harga berbagai jenis aset digital tersebut.

Kapitalisasi pasar aset kripto bahkan telah tergerus sekitar 700 miliar dollar AS setelah sempat mencapai level 2 triliun dollar AS pada awal April kemarin.

Salah satu jenis kripto yang menjadi pembahasan banyak orang ialah Terra Luna.

Bagaimana tidak, setelah sempat mencapai level 119,18 dollar AS per keping pada awal April, saat ini Terra Luna hanya diperdagangkan di level 0,00018 dollar AS atau setara Rp 2,6 per keping.

Praktisi investasi Desmond Wira mengatakan, kripto memang identik dengan volatilitas dan risiko sangat tinggi, di mana penurunan harga secara signifikan sudah kerap terjadi kepada kripto dengan kapitalisasi pasar rendah.

"Sekarang menjadi menarik karena terjadi pada koin kripto yang kapitalisasi pasarnya sangat besar," ujar dia, kepada Kompas.com (17/5/2022).

Asal tahu saja, pada April kemarin Terra Luna sempat masuk ke dalam daftar 10 kripto terbesar, dengan kapitalisasi pasar sebesar 40 miliar dollar AS, namun sekarang hanya menyisakan 1,2 miliar dollar AS.

"Walaupun termasuk kripto dengan nilai pasar sangat besar, kejatuhan wajar saja terjadi, apa lagi kalau developernya gagal menjaga peg stablecoinnya dan akhirnya membanjiri pasar dengan supply coin sangat besar," tutur Desmond.

Investor Disarankan Tidak Bergantung dengan Kripto

Belajar dari anjloknya Terra Luna yang membuat banyak investor merugi, Desmond bilang, calon investor atau investor perlu berpikir ulang sebelum menempatkan dananya di aset kripto.

"Terutama investor yang sangat bergantung atau memiliki porsi sangat besar pada kripto tersebut," katanya.

Selain itu, Desmond juga menyoroti anjloknya harga Terra USD (UST) yang merupakan stablecoin, atau kripto yang pergerakannya mengikuti dollar AS.

Anjloknya kripto yang erat kaitannya dengan Terra Luna itu membuktikan, stablecoin tidak menjadi jaminan harga kripto akan bergerak lebih stabil.

"Untuk saat ini kondisi pasar kirpto memang sedang kurang menarik, karena turun terus sejak akhir 2021," ujar Desmond.

Apabila masih ingin berinvestasi di pasar kripto, Desmond menyarankan sejumlah langkah yang bisa diikuti oleh investor.

Pertama, investor harus siap dengan risiko yang sangat tinggi. Kemudian, gunakan uang yang tidak menganggu kebutuhan pribadi atau uang dingin.

"Lakukan diversifikasi risiko. Yang dimaksud di sini artinya tidak semua dana dimasukkan ke kripto," kata dia.

"Prinsipnya semakin tinggi tingkat risikonya, semakin kecil jumlah dana yang dimasukkan di sana," tambah Desmond.

Terakhir, Desmond menekankan, dalam mekanisme pasar volatillitas tinggi, berbagai hal berpotensi terjadi, termasuk terhadap kripto yang memiliki label stablecoin.

"Kalaupun sudah memiliki aset kripto tetap harus dipantau terus. Tidak bisa ditinggal begitu saja," ucap Desmond.

https://money.kompas.com/read/2022/05/17/180800826/belajar-dari-terra-luna-investor-jangan-terlalu-bergantung-kepada-kripto

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke