Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Tren Belanja Kuartal I-2022, Tokopedia: Masker Kesehatan Laris Manis

Tercatat, kategori rumah tangga, kesehatan hingga kategori fesyen menjadi kategori yang paling dicari masyarakat pada kuartal I/2022.

"Kami mencatat kategori rumah tangga, kesehatan, makanan dan minuman, elektronik dan fesyen menjadi beberapa kategori yang paling dicari masyarakat pada kuartal I/2022,” ungkap Head of External Communications Tokopedia, Ekhel Chandra Wijaya dalam siaran resminya, Rabu (18/5/2022).

Lebih detail dijelaskan Ekhel, untuk kategori rumah tangga, produk yang paling laris, antara lain bantal kepala, stop kontak dan benih/bibit tanaman.

Sedangkan di kategori kesehatan, produk seperti masker kesehatan, masker sekali pakai serta obat herbal menjadi yang paling banyak dicari.

Kemudian untuk kategori makanan dan minuman, minyak goreng, mie instan serta buah-buahan adalah beberapa produk paling laku.

Sementara kategori elektronik, earphone, bohlam lampu serta speaker menjadi produk paling banyak dibeli.

Di sisi lain, produk kaos, sandal serta sneakers jadi yang terlaris dicari masyarakat pada kategori fesyen pria dan untuk kategori fesyen wanita, sandal, tas selempang dan daster menjadi produk yang paling laris.

“Kami juga melihat temuan menarik lainnya dari perilaku belanja masyarakat. Tercatat pengiriman terjauh di Tokopedia, yaitu dari Pekanbaru ke Jayapura. Pengiriman antar pulau pun semakin meningkat di kuartal I/2022, dengan peningkatan paling tinggi sebesar hampir 65 kali lipat untuk pesanan dari Sulawesi ke Papua,” jelas Ekhel.

Pendorong tren belanja

Ekhel menilai, tren belanja di Tokopedia ini turut didorong oleh deretan inisiatif, contohnya Home Living SALEbrations, yang merupakan kampanye terbesar pada kategori rumah tangga, juga Tokopedia Peduli Sehat yang bekerja sama dengan pegiat usaha di industri kesehatan.

Selain itu, ada juga kempanye Tokopedia NOW! yang membantu masyarakat memenuhi produk harian dalam waktu maksimal 2 jam pengiriman setelah pembayaran.

Sementara itu, sebagai bentuk dukungan terhadap UMKM lokal di seluruh wilayah Indonesia, Tokopedia juga terus menggencarkan inisiatif Hyperlocal, yang mengusung teknologi geo-tagging untuk mendekatkan pembeli dengan penjual terdekat, misal lewat kampanye Kumpulan Toko Pilihan (KTP).

Melalui inisiatif Hyperlocal, Tokopedia mencatat beberapa tren pada kuartal I/2022 dibandingkan periode yang sama di 2020.


Wilayah kenaikan jumlah penjual paling tinggi vs pembeli paling tinggi

Adapun wilayah dengan kenaikan jumlah penjual paling tinggi adalah Tanjung Pinang, Pekalongan, Gowa, Gianyar dan Lampung Selatan.

Kemudian untuk wilayah dengan peningkatan jumlah pembeli paling tinggi adalah Asmat, Halmahera Utara, Probolinggo, Jepara dan Kepulauan Selayar.

Sementara untuk wilayah dengan kenaikan transaksi paling tinggi adalah Tanjung Balai, Serang, Banyuasin, Karangasem dan Gorontalo.

“Tokopedia akan terus berupaya mempermudah masyarakat memenuhi kebutuhan harian sekaligus mendukung pertumbuhan pelaku UMKM lokal agar bisa bangkit bersama dan turut mendorong pemulihan ekonomi nasional,” pungkasnya.

https://money.kompas.com/read/2022/05/18/200000226/tren-belanja-kuartal-i-2022-tokopedia--masker-kesehatan-laris-manis

Terkini Lainnya

Cek, Ini Daftar Lowongan Kerja BUMN 2024 yang Masih Tersedia

Cek, Ini Daftar Lowongan Kerja BUMN 2024 yang Masih Tersedia

Whats New
Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 29 Maret 2024

Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 29 Maret 2024

Spend Smart
Kecelakaan Beruntun di GT Halim Diduga gara-gara Truk ODOL, Kemenhub Tunggu Investigasi KNKT

Kecelakaan Beruntun di GT Halim Diduga gara-gara Truk ODOL, Kemenhub Tunggu Investigasi KNKT

Whats New
Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Whats New
Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

Whats New
Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke