Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Punya Growth Mindset Saat Bekerja, Pentingkah?

Oleh: Alifia Putri Yudanti dan Brigitta Valencia Bellion

KOMPAS.com - Pola pikir yang baik bisa membawa kita pada kesuksesan. Ternyata, terdapat dua jenis pola pikir, yaitu growth mindset dan fixed mindset.

Growth mindset adalah pola pikir ketika seseorang percaya bahwa bakat bisa dikembangkan. Sementara pribadi dengan fixed mindset percaya kalau bakat hanya berasal dari keturunan.

Orang dengan pola pikir yang berkembang percaya bahwa kecerdasan dan kreativitas bisa dikembangkan dengan proses. Mereka juga tak mudah menyerah saat gagal.

Justru, kegagalan akan diterima sebagai tantangan yang mampu membawa mereka ke jenjang yang lebih tinggi.

Pola pikir ini pun sering dielu-elukan dalam dunia kerja. Seperti ungkapan HRD Bacot dalam siniar Obsesif musim kelima bertajuk "Manifestasi Growth Mindset dalam Pekerjaan" bahwa, "Penambahan pekerjaan memang tak selalu diiringi dengan penambahan gaji, tapi penambahan kompetensi."

Akan tetapi, kesulitan para karyawan untuk belajar kemampuan baru salah satunya adalah keterbatasan waktu. Ini karena mereka tetap dituntut untuk menyelesaikan pekerjaan lama sembari mempelajari hal baru.

Di sisi lain, orang dengan growth mindset akan tetap berusaha menyeimbangkannya karena mereka menganggap hal tersebut akan menambah nilai diri. Selain itu, peluang dipromosikan akan semakin besar.

Menurut Mincot, admin HRD Bacot, mempraktikkan pola pikir ini memang sulit. Bahkan, tak sedikit yang gagal. Akan tetapi, percayalah jika hasil pasti tidak akan mengkhianati usaha.

"Jangan takut dan capek belajar hal baru. Pelajari semua hal yang memang kamu anggap penting dan relevan dengan apa yang kamu kerjakan," tambahnya.

Lantas, apa yang bisa dilakukan untuk membangun pola pikir ini?

1. Mengontrol Emosi (Resilience)

Emosi memang bisa menjadi bumerang bagi siapa pun jika tak dikelola dengan baik. Maka dari itu, ia perlu dikontrol dan disalurkan pada wadah yang tepat.

Sebelum mampu menerapkan growth mindset sepenuhnya, kita harus mampu mengontrol emosi. Misalnya saat menghadapi kegagalan.

Alih-alih bersedih terlalu larut dan menyalahkan orang lain, cobalah untuk berusaha bangkit kembali dengan mencari cara lain. Pelajarilah kegagalan untuk membuat proses selanjutnya semakin mudah.

Pengelolaan emosi yang baik ditambah pola pikir maju merupakan kunci keprofesionalitasan seseorang. Kita akan terus menganggap tantangan sebagai batu loncatan untuk mencapai kesuksesan.

2. Fokus pada Proses Bukan Hasil

Growth mindset menuntut dan memaksa kita untuk keluar dari zona nyaman. Artinya, akan ada proses baru yang bisa menyulitkan kita.

Orang dengan fixed mindset akan menganggap tantangan itu sebagai proses yang melelahkan. Hal ini disebabkan karena ekspektasi mereka yang bisa selesai dalam sekali duduk.

Di lain sisi, berfokus pada proses bisa membuat kita menghargai setiap usaha yang dilakukan. Alih-alih berorientasi pada hasil, usaha dan kerja keraslah yang menjadi kebanggaan diri.

Dari situ, kita juga jadi bisa belajar untuk lebih menghargai proses. Karena hal tersebutlah yang mampu membawa kita pada kesuksesan.

3. Mengubah Proses jadi Lebih Santai

Growth mindset mampu membuat kita menjadi pribadi yang sangat menikmati proses. Maka dari itu, setiap langkahnya akan dilakukan tanpa terburu-buru.

Akhirnya, kita bisa membagi waktu dengan lebih efisien. Dari situ, waktu istirahat, bermain, dan bekerja akan dialokasikan dan dimanfaatkan dengan baik.

Selain itu, orang dengan growth mindset akan menganggap bahwa proses adalah bagian terbaik dari pembelajaran.

Berbanding terbalik, jika proses dilakukan secara instan, justru hasil yang diperoleh hanya bertahan sebentar. Tingkat stres dan depresi pun semakin bertambah karena kurangnya alokasi waktu yang matang.

4. Terbuka dalam Menerima Kritik

Kritik tak selamanya buruk. Justru, dengan ini kita bisa mengambil sudut pandang lain sebanyak-banyaknya untuk meningkatkan kualitas proses dan hasil.

Growth mindset membuat kita jadi pribadi yang terbuka akan kritik. Kesempatan itu justru digunakan untuk berdiskusi dan mengumpulkan ilmu sebanyak-banyaknya.

Di lain sisi, fixed mindset malah cenderung membuat orang tersebut menutup diri. Mereka justru akan menganggap kritikan sebagai hinaan terhadap proses dan hasil yang telah dilakukan.

5. Pantang Menyerah

Pola pikir ini juga mampu membuat kita menjadi pribadi yang pantang menyerah. Hal ini disebabkan karena pemikiran bahwa kegagalan bukanlah akhir dari segalanya.

Justru, dari situ akan muncul beragam ide untuk memecahkannya. Akan ada banyak pemikiran dan dukungan yang kita dapat, baik melalui diri sendiri atau orang lain.

Dalam dunia kerja, growth mindset adalah pola pikir yang wajib dimiliki oleh setiap pekerja. Setiap harinya, akan ada tantangan baru yang menanti.

Dengan memiliki pola pikir ini, kita akan menjadi sosok dan pribadi yang lebih siap dalam menghadapinya.

Karena untuk mencapai kesuksesan, diperlukan tekad yang kuat, "Orang kaya lahir dari usaha dan kerja keras, kecuali kamu adalah anak Elon Musk," tutup Mincot.

Dengarkan lebih lengkap pembahasan ini dalam episode "Manifestasi Growth Mindset dalam Pekerjaan". Dapatkan juga informasi lainnya seputar dunia kerja hanya melalui siniar Obsesif di Spotify. Ikuti juga siniarnya agar tak tertinggal tiap ada episode terbaru!

https://money.kompas.com/read/2022/05/19/150000426/punya-growth-mindset-saat-bekerja-pentingkah

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke