Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Calon Investor Bertambah, Wanaartha Life Belum Sampaikan Skema Pembayaran

Konsultan penyehatan WanaArtha Life Kukuh K. Hadiwidjojo dari HWMA Law Firm mengatakan, skema pembayaran dalam jumlah besar saat ini belum dapat diberikan.

"Tetapi skema pembayaran yang kecil sudah dilakukan manajemen yang baru kepada nasabah prioritas. Kami tahu yang diinginkan nasabah itu pembayaran dalam jumlah besar. Kalau pembayaran itu, kami masih sangat tergantung pada investor," kata dia kepada Kompas.com, Kamis (19/5/2022).

Ia menjelaskan, saat ini pihaknya sedang melakukan penjajakan dengan investor baru. Ia katakan, ada investor baru yang tertarik berasal dari Singapura. Ia bilang, calon investor ini bergerak di bidang insurtech.

Namun demikian belum ada kesepakatan yang ditandatangani dengan calon investor baru ini.

"Ini benar-benar out of the blue. Mereka tiba-tiba manguhubungi dan langsung datang ke Jakarta. Mereka baru menyatakan berminat, tetapi belum menandatangani letter of intent (LOI)," imbuh dia.

Calon investor ini sekaligus menggenapi 3 kandidat yang sempat Kukuh sebut sebelumnya. Untuk 3 investor yang pertama, Kukuh menyebut proses pendekatan terus dilakukan.

"Ini kabar baik ya, kita berharap bisa berlanjut," ungkap dia.

Ia mengatakan belum ada revisi target untuk menyelesaikan kesepakatan dengan investor ini. Seperti diberitakan sebelumnya, Kukuh menargetkan pembicaraan dengan investor akan rampung pada Juli 2022.

"Target masih Juli 2022. Harapan kami masih sama, belum ada perubahan. Kami semakin dekat. Tapi namanya rencana, itu time table, kami ingin cepat, mereka juga inginnya cepat," ungkap dia.

Sementara, untuk aset perusahaan sebesar Rp 2,7 trilun yang masih disita, pihaknya masih menunggu keputusan Mahkamah Agung setelah proses kasasi sebelumnya.

"Kalau kemungkinannya (dicairkan) kami belum bisa jawab. Saya berharap MA juga merilis (aset) karena sebetulnya itu juga uang nasabah. Itu yg harus kita luruskan juga. Saya inginnya dikembalikan juga, kita berusaha terus," tandas dia.

Sementara itu, perwakilan nasabah Wanaartha Life Rahayu mengatakan, saat ditanya pihak Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk melakukan mediasi dengan Wanaartha Life, pihaknya menginginkan pembahasan mengenai skema pembayaran.

"Itu dari awal kita Januari mediasi realisasinya sampai sekarang tidak ada. Kami dijanjikan skema pembayaran keluar bulan Maret, sekarang sudah mau jalan akhir Mei, mana realisasinya?," ucap dia.

Selain itu, nasabah ingin penjelasan mengenai pembayaran prioritas ke nasabah lansia dan yang sakit. Apakah pembayaran hanya untuk sekali atau ada lanjutannya.

Sedikit catatan, sebelumnya Wanaartha Life diketahui telah membayarkan kewajiban dengan prioritas kemanusiaan kepada 9 nasabah senilai Rp 175 juta.

https://money.kompas.com/read/2022/05/19/174000726/calon-investor-bertambah-wanaartha-life-belum-sampaikan-skema-pembayaran

Terkini Lainnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Whats New
Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Whats New
Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Spend Smart
Kadin Proyeksi Perputaran Uang Saat Ramadhan-Lebaran 2024 Mencapai Rp 157,3 Triliun

Kadin Proyeksi Perputaran Uang Saat Ramadhan-Lebaran 2024 Mencapai Rp 157,3 Triliun

Whats New
Kebutuhan Dalam Negeri Jadi Prioritas Komersialisasi Migas

Kebutuhan Dalam Negeri Jadi Prioritas Komersialisasi Migas

Whats New
Ratusan Sapi Impor Asal Australia Mati Saat Menuju RI, Badan Karantina Duga gara-gara Penyakit Botulisme

Ratusan Sapi Impor Asal Australia Mati Saat Menuju RI, Badan Karantina Duga gara-gara Penyakit Botulisme

Whats New
Watsons Buka 3 Gerai di Medan dan Batam, Ada Diskon hingga 50 Persen

Watsons Buka 3 Gerai di Medan dan Batam, Ada Diskon hingga 50 Persen

Spend Smart
Utang Pemerintah Kian Bengkak, Per Februari Tembus Rp 8.319,22 Triliun

Utang Pemerintah Kian Bengkak, Per Februari Tembus Rp 8.319,22 Triliun

Whats New
Heran Jasa Tukar Uang Pinggir Jalan Mulai Menjamur, BI Malang: Kurang Paham Mereka Dapat Uang Dari Mana...

Heran Jasa Tukar Uang Pinggir Jalan Mulai Menjamur, BI Malang: Kurang Paham Mereka Dapat Uang Dari Mana...

Whats New
Dongkrak Performa, KAI Logistik Hadirkan Layanan 'Open Side Container'

Dongkrak Performa, KAI Logistik Hadirkan Layanan "Open Side Container"

Whats New
Sumbangan Sektor Manufaktur ke PDB 2023 Besar, Indonesia Disebut Tidak Alami Deindustrialisasi

Sumbangan Sektor Manufaktur ke PDB 2023 Besar, Indonesia Disebut Tidak Alami Deindustrialisasi

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke