Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Pedagang Pasar: Kami Belum Dapati Migor Curah Melimpah, HET Juga Belum Turun...

Sekretaris Jenderal DPP IKAPPI Reynaldi Sarijowan mengaku kecewa dengan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian hingga Menteri Perdagangan karena dinilai tidak mampu melakukan realisasi perintah dari Presiden Republik Indonesia agar menurunkan Harga Eceran Tertinggi (HET) minyak goreng hingga stoknya tersedia.

"Kami kecewa terhadap Menko Perekonomian, Menteri Perindustrian dan Menteri Perdagangan karena tidak mampu melakukan realisasi perintah dari bapak Presiden Republik Indonesia. Presiden mengharapkan agar HET bisa terpenuhi di pasar tradisional dan barang melimpah tetapi faktanya kami belum mendapati minyak goreng curah itu cukup melimpah dan HET belum turun di pasar tradisional," ujar Reynaldi dalam keterangannya, Jumat (20/5/2022).

IKAPPI sendiri menilai bahwa ekspor seharusnya dibuka agar pendapatan negara juga tetap berjalan, tetapi kebutuhan dalam negeri harus terpenuhi.

Oleh sebab itu pihaknya juga meminta kepada Kementerian teknis untuk mencari formulasi yang tepat agar distribusi bisa berjalan dengan baik dan keberadaan minyak goreng melimpah di pasar.

"Jika melimpah di pasar diharapkan harga terus menurun sampai detik ini harga masih di atas Rp 17.000 per liter, di kisaran Rp 18.000 bahkan ada yang Rp 19.000 per liter," kata dia.

Jokowi cabut larangan ekspor CPO dan minyak goreng

Untuk diketahui, Presiden Joko Widodo (Jokowi) resmi menarik larangan ekspor minyak goreng beserta produk turunannya mulai 23 Mei 2022 ke depan.

Sebelumnya Presiden Jokowi juga sempat melarang ekspor minyak goreng beserta produk turunanya sejak sejak 28 April lalu.

Dia membeberkan, berdasarkan pengecekan langsung di lapangan dan juga berdasarkan laporan yang ia terima, pasokan minyak goreng terus bertambah.


Kebutuhan nasional untuk minyak goreng curah adalah sebesar kurang lebih 194.000 ton per bulannya, dan pada bulan Maret sebelum dilakukan pelarangan ekspor, pasokan hanya mencapai 65.000 ton.

Namun, setelah dilakukan pelarangan ekspor di bulan April, pasokan minyak goreng mencapai 211.000 ton per bulannya, melebihi kebutuhan nasional bulanan RI

Selain itu, juga terdapat penurunan harga rata-rata minyak goreng secara nasional.

Pada bulan April sebelum pelarangan ekspor, harga rata-rata nasional minyak goreng curah berkisar kurang lebih Rp 19.800 per liter, dan setelah adanya pelarangan ekspor harga rata-rata nasional turun menjadi Rp 17.200 - Rp 17.600 per liter.

"Oleh karena itu, berdasarkan kondisi pasokan dan harga minyak goreng saat ini serta mempertimbangkan adanya 17 juta orang tenaga di industri sawit, baik petani, pekerja, dan juga tenaga pendukung lainnya, maka saya memutuskan bahwa ekspor minyak goreng akan dibuka kembali pada Senin, 23 Mei 2022," ujar Presiden Joko Widodo saat jumpa pers, Kamis (19/5/2022).

Jokowi menegaskan, pihaknya bersama jajarannya akan terus memantau sekaligus mendorong berbagai langkah untuk memastikan ketersediaan minyak goreng bagi masyarakat, sejak larangan ekspor diberlakukan.

https://money.kompas.com/read/2022/05/20/111500026/pedagang-pasar--kami-belum-dapati-migor-curah-melimpah-het-juga-belum-turun-

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke