Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

MLFF Bakal Ganti E-toll, Bagaimana Siasat Bank Jaga Transaksi Uang Elektronik?

Pasalnya, pembayaran jalan tol menjadi salah satu penyumbang utama volume dan nilai transaksi uang elektronik perbankan selama ini.

Untuk mengantisipasi dampak tersebut, perbankan menyiapkan sejumlah strategi guna tetap menjaga kinerja uang elektronil saat ini.

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk misalnya. Bank pelat merah ini telah menyiapkan strategi untuk mendongkrak kinerja uang elektroniknya, e-Money.

SVP Transaction Banking Retail Sales Bank Mandiri Thomas Wahyudi mengatakan, perseroan berencana terus mengembangkan bisnis e-Money di berbagai ekosistem untuk mendukung gerakan nontunai.

"Sebagai contoh, penambahan titik pembayaran di transportasi massal (kereta commuter, bus, angkutan umum) di seluruh Indonesia, penambahan outlet parkir berbasis e-Money di berbagai wilayah di Indonesia," kata Thomas, kepada Kompas.com, pekan lalu.

"Kemudian perluasan channel pembayaran menggunakan e-Money di kawasan-kawasan wisata di Indonesia dan ekosistem-ekosistem lainnya," tambahnya.

Selain itu, bank dengan kode emiten BMRI itu juga terus membangun kesadaran dan pemanfaatan transaksi e-Money di berbagai merchant ritel, seperti supermarket, convenience store, dan restoran-restoran dengan berbagai program promosi menarik.

"Diharapkan dengan beberapa strategi ini, Mandiri e-Money tetap mampu memenuhi kebutuhan masyarakat luas," ucap dia.

Melalui strategi-strategi tersebut, Bank Mandiri optimistis kinerja bisnis e-Money dapat tetap terjaga, meskipun ada rencana peralihan sistem pembayaran jalan tol.

Strategi yang tidak jauh berbeda juga akan diterapkan oleh bank penerbit uang elektronik lainnya, PT Bank Central Asia Tbk atau BCA.

Executive Vice President Secretariat & Corporate Communication BCA, Hera F. Haryn mengatakan, perseroan berencana menambah kerja sama penjualan dan atau co-branding Flazz, serta memperluas acceptance Flazz, sehingga penggunaan kartu-kartu yang beredar dapat semakin optimal.

Di sisi lain, untuk dapat mempertahankan minat nasabah menggunakan Flazz, BCA menawarkan kemudahan bertransaksi dan top up Flazz melalui BCA mobile yang tersedia di platform Android atau IOS.

"Kami berharap nasabah setia dapat memanfaatkan Flazz sebagai salah satu alat pembayaran untuk mendukung gerakan nontunai dan cashless society," ucap Hera.

Sementara itu, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI mengakui, wacana transisi tersebut akan berdampak cukup signifikan terhadap kinerja bisnis uang elektronik perusahaan, BRIZZI.

Pasalnya, Sekretaris Perusahaan BRI Aestika Oryza Gunarto mengatakan, jenis transaksi untuk pembayaran tol dan transportasi mendominasi total transaksi BRIZZI.

"(Peralihan menuju MLFF) tentu akan mempengaruhi kinerja BRIZZI, mengingat saat ini penggunaan di tol dan transportasi mendominasi pemakaian BRIZZI," ujar dia.

Tingginya porsi transaksi pembayaran tol dan moda transportasi turut mendongkrak kinerja bisnis BRIZZI, di mana pada kuartal I-2022 BRI mencatatkan total transaksi uang elektronik itu mencapai Rp 1 triliun.

Guna meminimalisir dampak peralihan sistem pembayaran jalan tol, bank pelat merah itu menyiapkan sejumlah strategi untuk meningkatkan volume dan nilai transaksi BRIZZI.

"Strateginya yakni dengan terus meningkatkan akseptasi BRIZZI dengan meningkatkan kerja sama merchant," ucap Aestika.

https://money.kompas.com/read/2022/05/23/071150026/mlff-bakal-ganti-e-toll-bagaimana-siasat-bank-jaga-transaksi-uang-elektronik

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke