Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Forum B20 Indonesia, Kadin Soroti Permasalahan Pendidikan di Era Digital

Pasalnya, sejak pandemi Covid-19 pada 2 tahun lalu, perubahan sistem pendidikan global semakin cepat. Pembelajaran jarak jauh menggunakan teknologi menjadi kian lumrah di tengah restriksi dan pembatasan pergerakan manusia sebagai dampak pandemi Covid-19.

Namun tak bisa dipungkiri, akselerasi penggunaan teknologi digital masih belum maksimal. Pemerataan pemanfaatan teknologi masih menjadi masalah global yang mengemuka antara negara maju dan berkembang.

Di antaranya terkait masalah ketidaksiapan infrastruktur, keterbatasan sarana prasarana belajar yang berbasis teknologi digital, hingga isu literasi di sektor pendidikan yang perlu diakselerasi.

Percepatan disrupsi akibat digitalisasi dan otomatisasi akan mengubah pola pendidikan serta pola kerja masa depan. Hal tersebut menjadi fokus pengembangan isu policy paper recommendation dari gugus B20 Future of Work and Education Task Force.

Ketua B20 Future of Work and Education Task Force, Hamdhani D. Salim mengatakan, teknologi yang menjadi penggerak ekonomi digital menjadi salah satu fokus yang perlu menjadi perhatian karena terkait permasalahan pendidikan.

Pendidikan adalah fondasi menciptakan tenaga kerja yang siap menghadapi era pekerjaan di masa akan datang. Apalagi pemerataan akses teknologi digital yang bersifat inklusif menjadi isu krusial Presidensi B20 Indonesia.

"Saat ini problemnya, ada pada ketimpangan infrastruktur digital antara negara maju dan berkembang, termasuk soal pembiayaan, kesiapan perusahaan, literasi digitalnya termasuk soal akses pengetahuan atau pendidikan,” kata Hamdhani D. Salim dalam keterangan tertulis, Sabtu (28/5/2022).


Menurutnya, pandemi dan perubahan iklim mendorong digitalisasi semakin cepat bergulir sehingga mengarahkan dunia kerja untuk mampu dan siap menerapkan teknologi. Alhasil dunia pendidikan harus secara cepat beradaptasi menyiapkan sumber daya manusia yang mumpuni dalam menghadapi pola dan dunia kerja masa depan.

"Salah satu upaya yang perlu dilakukan adalah melalui penciptaan pekerjaan dan pendidikan berkelanjutan dengan membangun sistem terintegrasi yang mampu menciptakan wirausahawan, meningkatkan kapasitas UMKM dan meningkatkan kualitas sistem pendidikan. Terutama bidang vokasi dan pelatihan berbasis keahlian seperti pembelajaran digital untuk era pasca pandemi," ucapnya.

Pada kesempatan yang sama, Wakil Ketua Umum KADIN Indonesia Bidang HI, Bernandino Vega Jr. mengatakan, Indonesia yang memiliki bonus demografi angkatan muda, harus mampu mengoptimalkan potensi tersebut dengan mengidentifikasi tantangan dan peluang dalam memanfaatkan teknologi di dunia pendidikan agar bisa matching dengan kebutuhan dunia bisnis dan industri masa depan.

Berdasarkan hasil sensus penduduk tahun 2020, jumlah generasi Z mencapai 75,49 juta jiwa atau setara dengan 27,94 persen total populasi. Sedangkan generasi milenial mencapai 69,38 juta jiwa atau 25,87 persen dari total populasi.

Teknologi digital tidak hanya mengubah lanskap dunia pendidikan dan pola pekerjaan saja, tetapi juga ekonomi secara global.

Sebab, ekonomi digital akan mengubah secara fundamental berbagai bentuk aktivitas ekonomi yang ditandai transisi pola kegiatan ekonomi konvensional ke pola yang memanfaatkan teknologi.

Sehingga secara langsung juga akan berpengaruh pada kesiapan sumber daya manusia yang mampu beradaptasi dalam kegiatan ekonomi masa depan.

Transformasi digital ini perlu dimanfaatkan negara-negara berkembang dalam mempercepat pembangunan ekonomi untuk menciptakan ekonomi inklusif karena ekonomi digital berpotensi menjadi medium akselerasi pembangunan ekonomi bagi negara berkembang.

https://money.kompas.com/read/2022/05/28/160000726/forum-b20-indonesia-kadin-soroti-permasalahan-pendidikan-di-era-digital

Terkini Lainnya

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke