Direktur Mega Proyek dan EBT PLN Wiluyo Kusdwiharto mengatakan, salah satu capaian terpenting dalam konstruksi pembangkit ini ialah selesainya pengeboran terowongan jalur air atau lebih dikenal dengan Headrace Tunnel.
"Saya sangat bersyukur dalam kesempatan kali ini dapat menghadiri seremonial target milestone yang sangat dinantikan yaitu Breakthrough Headrace Tunnel dengan total panjang 7,75 kilometer (km) yang merupakan critical path pada proyek ini," ujar Wiluyo dalam keterangan tertulis, Sabtu (28/5/2022).
Dengan adanya progres yang cukup signifikan ini, dia berharap pembangkit ini PLTA Asahan 3 sudah bisa beroperasi pada Maret 2024 sehingga dapat meningkatkan keandalan pada sistem kelistrikan Sumatra bagian utara.
Dia menambahkan, dengan beroperasinya PLTA Asahan 3 ini akan menurunkan Biaya Pokok Penyediaan (BPP) tenaga listrik di Sistem Sumatra, sehingga diproyeksikan terdapat potensi penghematan dalam kurun waktu beroperasinya PLTA Asahan 3 tersebut.
"Selain itu, dengan beroperasinya PLTA Asahan 3 yang memanfaatkan pasokan air dari Danau Toba berpotensi memberikan kenaikan kontribusi energy mix dari EBT sekitar 1,5 persen," ucapnya.
Pembangunan PLTA Asahan 3 merupakan salah satu upaya PLN yang terus menggenjot beroperasinya pembangkit berbasis energi baru terbarukan (EBT) untuk meningkatkan bauran energi dan mencapai target Net Zero Emission pada tahun 2060.
PLTA Asahan 3 mendapatkan penghargaan dari organisasi konsultan internasional FIDIC sebagai “Highly Commended Project Of The Year 2021”.
PLTA Asahan 3 ini telah menggunakan aplikasi Building Information Modelling yang diharapkan memberikan manfaat yang sangat signifikan bagi manajemen aset pengelolaan PLTA Asahan 3 nantinya.
https://money.kompas.com/read/2022/05/28/180000926/terowongan-headrace-selesai-dibor-pembangunan-plta-asahan-3-capai-55-persen