Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

5 Strategi Utama ANJ untuk Mitigasi Dampak Perubahan Iklim

KOMPAS.com - PT Austindo Nusantara Jaya Tbk (ANJ) senantiasa menerapkan praktik kelapa sawit yang berkelanjutan serta berupaya untuk melindungi lingkungan hidup.

Menurut perusahaan agribisnis tersebut, perlindungan lingkungan, konservasi, dan praktik pertanian terbaik sangat diperlukan untuk menghindari dan memitigasi dampak negatif pada perubahan iklim. Hal ini diharapkan dapat menghasilkan dampak positif untuk planet bumi.

Untuk mencapai target mitigasi dampak perubahan iklim, Head of Environmental Health and Safety (EHS) ANJ, Indra Kurniawan mengatakan, pihaknya telah menerapkan strategi berdasarkan lima aspek utama.

Pertama, kata dia, ANJ berkomitmen untuk mengurangi emisi operasional, diluar emisi dari perubahan penggunaan lahan.

“Komitmen itu dilakukan dengan mengurangi penggunaan pupuk anorganik dan beralih ke pupuk organik, meningkatkan bauran energi terbarukan. Salah satunya dengan mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil,” jelas Indra dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Senin (6/6/2022).

Ia mengungkapkan, ANJ menerapkan inisiatif penangkapan gas metana untuk mengurangi emisi metana dari palm oil mill effluent (POME) atau limbah cair pabrik kelapa sawit.

Kedua, sebut Indra, ANJ mengimplementasikan nature-based solution atau solusi berbasis alam. Hal ini terdiri dari pemanfaatan potensi alam untuk mengurangi emisi GRK, beradaptasi dengan perubahan iklim, dan memenuhi tujuan pembangunan berkelanjutan.

Ketiga, sebagian besar petani kelapa sawit harus memenuhi standar keberlanjutan yang tinggi.

Oleh karenanya, kata Indra, ANJ memberikan dukungan dan program pengembangan kapasitas untuk membantu para petani memenuhi persyaratan Roundtable on Sustainable Palm Oil (RSPO) dan Indonesian Sustainable Palm Oil System (ISPO), serta mendorong mereka untuk mendapatkan sertifikasi.

“Aspek keempat mengacu pada adaptasi dan mitigasi yang dirinci lebih lanjut di bagian selanjutnya tentang dampak perubahan iklim,” katanya.

Terakhir, lanjut Indra, ANJ mematuhi dan berpartisipasi aktif dalam inisiatif tata kelola dan pengungkapan terkait perubahan iklim.

Sebagai bagian dari kebijakan keberlanjutan dan kebijakan lingkungan, ia mengungkapkan, ANJ juga menerapkan program reduce, reuse, recycle (3R) atau pengurangan, pemakaian kembali, dan daur ulang untuk mengurangi jumlah limbah dari kegiatan perusahaan.

Adapun program 3R ANJ saat ini telah dilaksanakan di empat wilayah operasi, yaitu PT Austindo Nusantara Jaya Agri Siais (ANJAS), PT Austindo Nusantara Jaya Agri (ANJA), PT Sahabat Mewah dan Makmur (SMM), dan PT Kayung Agro Lestari (KAL).

“Inisiatif-inisiatif ini mencakup pengurangan penggunaan plastik seperti larangan pemakaian plastik di koperasi perusahaan, menghindari air minum kemasan plastik, dan penggunaan tumbler,” jelas Indra.

Pengurangan penggunaan plastik itu, lanjut dia, juga diterapkan dengan mendorong penggunaan kemasan ramah lingkungan serta kegiatan peningkatan awareness yang ditargetkan pada karyawan, pemasok, dan kontraktor.

ANJ integrasikan strategi bisnis dengan ESG

ANJ mengungkapkan sejauh ini telah mengintegrasikan strategi bisnis dengan environmental, social, and governance (ESG).

Implementasi konsep ESG telah berjalan sejak lama di ANJ. Hal ini dilakukan karena sejalan dengan visi, misi, dan nilai-nilai perusahaan yang berlandaskan pada keseimbangan antara aspek-aspek triple bottom line.

Integrasi tersebut seperti di bidang lingkungan, ANJ telah menjalankan beberapa program perlindungan keanekaragaman hayati, serta beberapa inisiatif. Hal ini bertujuan untuk mengurangi dampak perubahan iklim di seluruh perkebunan.

Untuk memitigasi dampak perubahan iklim, ANJ sejak 2012 telah melakukan penurunan gas rumah kaca (GRK) dengan membangun proyek biogas.

Dari komitmen tersebut ANJ menghasilkan penurunan GRK sebesar 50.000–60.000 ton karbon dioksida ekuivalen (CO2-e) per tahun dan menghasilkan nett sell atau penjualan listrik dari Pembangkit Listrik Tenaga Biogas (PLTBg) sebesar 9,4 juta kiloWatt hour (kWh) per tahun.

Selanjutnya pada 2015, ANJ melakukan program composting atau pengomposan melalui pemanfaatan limbah padat berupa janjang kosong untuk diolah menjadi pupuk organik.

Director of EHS and Security ANJ Group Mohammad Fitriyansyah menyebutkan, kebijakan pengurangan emisi dan efisiensi energi merupakan komponen dari kebijakan keberlanjutan dan lingkungan ANJ.

Kebijakan tersebut difokuskan pada beberapa upaya, di antaranya untuk mengurangi penggunaan pupuk anorganik dan beralih ke pupuk organik.

Kemudian upaya untuk meningkatkan pemakaian energi terbarukan, mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil, dan penangkapan gas metana dari POME untuk dikonversi menjadi biogas.

“Electrostatic precipitator (ESP) di beberapa pabrik juga dipasang untuk mengontrol polusi udara dengan mengurangi partikulat yang dilepaskan ke udara,” ujar Fitriyansyah.

Selain itu, dia mengatakan bahwa pupuk berkontribusi signifikan pada emisi.

Untuk itu, ANJ berupaya mengurangi pemakaian pupuk anorganik melalui inisiatif fertigasi dan pembuatan kompos yang sudah berjalan.

“Kami akan terus mengurangi konsumsi ini dengan memperluas program pengomposan ke semua perkebunan kami dan meningkatkan inisiatif fertigasi dalam lima tahun ke depan,” jelas Fitriyansyah.

Menurutnya penerapan fertigasi, metode menggunakan sistem irigasi untuk memberikan pupuk dalam jumlah tepat ke tanaman dinilai jauh lebih efisien dan dapat mengurangi jumlah pupuk yang digunakan secara keseluruhan.

Tak hanya itu, kata dia, fertigasi juga lebih aman bagi lingkungan karena aplikasi pupuk anorganik yang berlebihan dapat mencemari tanah dan limpasan ke aliran air yang menyebabkan eutrofikasi.

Terkait upaya integrasi strategi bisnis dengan aspek ESG, ANJ disebut berhasil dalam menerapkan hal ini karena mampu meraih dua penghargaan pada “Penghargaan Emisi Korporasi 2021”.

Adapun penghargaan tersebut diselenggarakan oleh salah satu media di Indonesia, Majalah Investor dan Bumi Global Karbon pada akhir April 2022.

Pada kelompok emiten non-perbankan, ANJ juga mendapat predikat “Green Elite” untuk penurunan emisi korporasi dan predikat Platinum Plus terkait transparansi perhitungan emisi.

Selain itu, pencapaian ANJ lainnya dalam bidang lingkungan adalah pada akhir 2021. Dua anak perusahaan ANJ, yaitu PT SMM dan ANJA, berhasil meraih Proper Emas dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (Kementerian LHK).

Sebelum ANJ, belum pernah ada perusahaan kelapa sawit yang mendapatkan Proper Emas. Penghargaan ini diberikan kepada perusahaan yang telah melakukan pengelolaan lingkungan melebihi dari yang dipersyaratkan (beyond compliance).

Komitmen ANJ lindungi hutan

Dalam menerapkan praktik kelapa sawit yang berkelanjutan, ANJ juga berkomitmen untuk menyelaraskan pembangunan kebun dengan kelestarian lingkungan hidup, terutama di kawasan hutan yang memiliki stok karbon tinggi (SKT) dan nilai konservasi tinggi (NKT).

Langkah ANJ dalam melindungi hutan beserta flora dan fauna di dalamnya adalah dengan melibatkan masyarakat untuk menjaganya.

Sampai 2021, ANJ telah menyisihkan total area seluas 60.985,27 hektar (ha) yang teridentifikasi mempunyai NKT untuk dijadikan sebagai area konservasi.

Area konservasi tersebut dikelola secara kolaboratif dengan pemerintah lokal, lembaga swadaya masyarakat (NGO), dan masyarakat sekitar.

Selain itu, ANJ juga membentuk tim konservasi secara nasional yang ditempatkan di masing-masing wilayah operasional perusahaan untuk mengelola area konservasi dan mengidentifikasi flora serta fauna.

Pada 2019, ANJ memperkenalkan program pengamatan flora dan fauna liar yang berada di dalam konsesi perusahaan.

Program tersebut diimplementasikan melalui pendekatan citizen science yang disebut Peduli Keanekaragaman Hayati (Pendaki) yang bertujuan untuk melakukan dokumentasi dan pemantauan keanekaragaman hayati di seluruh wilayah perusahaan.

Program Pendaki juga dapat dijadikan sebagai indikator kesadaran atas pentingnya nilai keanekaragaman hayati oleh karyawan dan masyarakat sekitar.

Hingga 2021, telah terkumpul lebih dari 50.000 laporan pengamatan flora dan fauna liar dari seluruh citizen science yang merupakan karyawan ANJ, tamu yang datang ke perusahan, dan masyarakat sekitar.

Pada 2021, ANJ juga meluncurkan situs Pendaki di laman https://pendaki.anj-group.co.id/ dan menerbitkan ensiklopedia satwa liar di PT SMM, yang dapat diakses masyarakat.

Dengan inisiatif tersebut, ANJ berharap dapat meningkatkan kesadaran masyarakat umum, mitra perusahaan, dan masyarakat sekitar tentang perlindungan dan pemantauan keanekaragaman.

https://money.kompas.com/read/2022/06/06/162503626/5-strategi-utama-anj-untuk-mitigasi-dampak-perubahan-iklim

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke