Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Sandiaga Uno Akhirnya Buka Suara soal Pelemik Tiket Masuk Borobudur

KOMPAS.com - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno mengimbau masyarakat agar pembahasan tentang harga tike masuk Candi Borobudur di Magelang, Jawa Tengah, tidak menimbulkan perpecahan.

Hal ini mengingat adanya aturan harga khusus di kawasan tersebut untuk wisatawan nusantara (wisnus) sebesar Rp 750.000, wisatawan mancanegara (wisman) 100 dollar AS, yang menimbulkan pro dan kontra di tingkat masyarakat.

Sementara untuk kalangan pelajar/grup study tour sekolah, tiket masuk ke Borobudur hingga sampai ke stupa candi ditetapkan sebesar Rp 5.000, namun dibatasi hanya 20-25 persen dari kuota harian dan harus dipesan pihak sekolah melalui onine.

“Kita boleh mengungkapkan pendapat kita di media sosial maupun media mainstream, tapi kita harus bijak," kata Sandiaga Uno dikutip dari Antara, Selasa (7/6/2022).

"Borobudur merupakan ikon dari sejarah, kita harus betul-betul menjaga sebagai bagian dari keutuhan kesatuan dan keutuhan,” ungkap dia lagi.

Kebijakan tiket khusus itu hanya bagi wisatawan yang berkeinginan untuk naik bangunan Candi Borobudur dan diterapkan melalui sistem reservasi online.

Adanya kritik dari berbagai kalangan terkait ketentuan harga yang dianggap mahal, lanjutnya, akan dipertimbangkan oleh pemerintah.

Evaluasi terhadap ketetapan harga khusus dilakukan menimbang keadaan ekonomi masyarakat dalam keadaan yang berat, biaya hidup semakin tinggi, dan harga-harga bahan pokok, pangan, maupun energi merangkak naik.

“Kami akan melakukan langkah-langkah strategis setelah mendapatkan masukan begitu banyak dari para netizen, para ahli, dunia usaha, pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif, ahli budaya, tokoh-tokoh agama, dan tokoh-tokoh masyarakat,” katanya.

Meskipun terjadi pro kontra di kalangan masyarakat terkait penetapan harga khusus, Menparekraf meyakini minat wisatawan untuk berkunjung ke Borobudur tidak akan menurun.

Beberapa alasan yang melatarbelakangi pernyataan tersebut ialah adanya dukungan infrastruktur, mulai dari Bandar Udara Internasional Yogyakarta, jalan tol, Balai Ekonomi Desa (Balkondes), desa-desa wisata, Sarana Hunian Pariwisata (Sarhunta), dan homestay untuk mendukung pengembangan kawasan Borobudur.

“Kehadiran Borobudur untuk memberikan manfaat bagi ekonomi, sosial dan segala lini kehidupan masyarakat tentunya akan menjadi prioritas dan konsideran utama pemerintah dalam mengambil kebijakan,” ucap Sandiaga.

Demi keletarian

Sebelumnya, Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan menjelaskan, kenaikan tiket masuk Borobudur perlu dilakukan. Alasannya, demi menjaga kelestarian sejarah dari candi peninggalan Dinasti Mataram Kuno atau Wangsa Syailendra tersebut.

"Langkah ini kami lakukan semata-mata demi menjaga kelestarian kekayaan sejarah dan budaya nusantara," ucap Luhut seperti dikutip akun Instagram resminya.

Semua turis, lanjut dia, juga nantinya harus menggunakan pemandu wisata (tour guide) dari warga lokal sekitar kawasan Borobudur.

"Ini kami lakukan demi menyerap lapangan kerja baru sekaligus menumbuhkan sense of belonging (rasa memiliki) terhadap kawasan ini sehingga rasa tanggung jawab untuk merawat dan melestarikan salah satu situs sejarah nusantara ini bisa terus tumbuh dalam sanubari generasi muda di masa mendatang," imbuhnya.

Di sisi lain, Luhut menerangkan pemerintah saat ini tengah bergotong royong mengembangkan konsep Candi Borobudur sebagai laboratorium konservasi cagar budaya bertaraf internasional.

Ia pun menekankan kembali sinergi antara konservasi dan pariwisata melalui mekanisme single authority agency (badan otoritas tunggal) sehingga Borobudur bukan hanya menjadi salah satu dari lima destinasi wisata super prioritas, tetapi juga destinasi wisata berkualitas.

Namun demikian, harga tiket masuk Candi Borobudur itu belum ditetapkan secara resmi. Harga tiket masuk Borobudur hingga ke lokasi stupa sebesar Rp 750.000 masih bisa berubah. 

https://money.kompas.com/read/2022/06/07/060351326/sandiaga-uno-akhirnya-buka-suara-soal-pelemik-tiket-masuk-borobudur

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke