Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Mengapa "Sentra Ramos" Sering Dijadikan Merek Beras dan Apa Artinya?

KOMPAS.com - Bagi yang kerap membeli beras kemasan di pasar, baik pasar tradisional maupun toko ritel modern, tentu sudah tak asing lagi dengan merek-merek beras yang mencantumkan nama "Sentra Ramos" atau juga biasa disebut "Beras Ramos".

Sentra Ramos sendiri bisa dikatakan merupakan merek beras yang paling mudah ditemui di pasaran di Indonesia. Lalu apa sebenarnya arti Sentra Ramos dan mengapa acapkali dijadikan nama merek beras putih?

Dikutip dari data registrasi produk beras kemasan Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian (BKP Kementan), sentra beras ramos adalah merek yang dipergunakan untuk beras yang berasal dari padi jenis IR, terutama IR 64.

IR 64 merupakan varietas padi paling populer di Indonesia karena merupakan jenis padi yang paling banyak ditanam petani dari Sabang sampai Merauke, sehingga jadi beras yang paling banyak membanjiri pasar beras Tanah Air.

Dari sisi harga, dengan kualitas sedang, IR 64 juga relatif paling terjangkau apabila dibandingkan dengan sejumlah merek beras yang masuk kategori premium seperti Pandan Wangi, Rojolele, Beras Solok, Menthik, dan Menthik Wangi.

Lantaran bukan beras premium pula, beras Sentra Ramos atau IR 64 tidak memiliki aroma khas apa pun. Rasa dan teksturnya juga dianggap paling cocok dengan selera kebanyakan masyarakat di Indonesia.

Ciri khas Setra Ramos ialah bentuknya yang agak panjang, tidak terlalu bulat dan sedikit ramping. Setra Ramos memiliki tekstur pulen sedikit pera ketika sudah dimasak menjadi nasi.

Varietas IR 64 adalah padi yang berasal dari IRRI (International Rice Research Institute) dan pertama kali diperkenalkan di Indonesia pada tahun 1986, atau saat pemerintah saat itu menggalakan swasembada beras.

IRRI adalah lembaga riset beras internasional yang berbasis di Filipina. Beras IR 64 dianggap sangat cocok dengan kondisi tanah di Indonesia. 

Varietas IR 64 dipilih pemerintah Orde Baru sebagai hasil persilangan yang diperbanyak ke para petani karena IR 64 merupakan varietas padi unggul nasional, memiliki karakter-karakter yang banyak disukai petani dan mudah dalam pembudidayaannya.

Oleh Kementerian Pertanian, padi IR juga dikembangkan dalam berbagai varian, seperti IR 42 yang kini oleh masyarakat lebih dikenal dengan beras pera.

Beberapa petani pembibit secara swadaya juga melakukan persilangan padi IR 64 untuk menghasilkan beras dengan kualitas tertentu seperti aroma maupun bentuk bulirnya.

Beberapa Varian Unggul Baru (VUB) yang merupakan hasil pengembangan persilangan padi IR 64 di Indonesia antara lain Ciherang, Mekongga, Situ Bagendit, Cigeulis, Impari, Ciliwung, dan Cibogo.

Lebih dari separuh beras yang beredar di Indonesia saat ini adalah berasal dari penggilingan padi IR 64. Hal inilah membuat masyarakat bisa dengan mudah menjumpai merek beras kemasan dengan merek "Sentra Ramos". 

https://money.kompas.com/read/2022/06/07/092412726/mengapa-sentra-ramos-sering-dijadikan-merek-beras-dan-apa-artinya

Terkini Lainnya

Terinspirasi Langkah Indonesia, Like-Minded Countries Suarakan Penundaan dan Perubahan Kebijakan EUDR

Terinspirasi Langkah Indonesia, Like-Minded Countries Suarakan Penundaan dan Perubahan Kebijakan EUDR

Whats New
Manfaat Rawat Inap Jadi Primadona Konsumen AXA Financial Indonesia

Manfaat Rawat Inap Jadi Primadona Konsumen AXA Financial Indonesia

Whats New
Kemenko Marves: Prabowo-Gibran Bakal Lanjutkan Proyek Kereta Cepat Sampai Surabaya

Kemenko Marves: Prabowo-Gibran Bakal Lanjutkan Proyek Kereta Cepat Sampai Surabaya

Whats New
Layani Angkutan Lebaran Perdana, Kereta Cepat Whoosh Angkut 222.309 Penumpang

Layani Angkutan Lebaran Perdana, Kereta Cepat Whoosh Angkut 222.309 Penumpang

Whats New
Laba Unilever Naik 3,1 Persen Menjadi Rp 1.4 Triliun pada Kuartal I-2024

Laba Unilever Naik 3,1 Persen Menjadi Rp 1.4 Triliun pada Kuartal I-2024

Whats New
IHSG Diprediksi Menguat Hari Ini, Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

IHSG Diprediksi Menguat Hari Ini, Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Imbal Hasil Obligasi Meningkat, Wall Street Ditutup Bervariasi

Imbal Hasil Obligasi Meningkat, Wall Street Ditutup Bervariasi

Whats New
Simak 5 Tips Raih 'Cuan' dari Bisnis Tambahan

Simak 5 Tips Raih "Cuan" dari Bisnis Tambahan

Whats New
Unilever Ungkap Dampak Boikot Produk pada Keberlangsungan Bisnis

Unilever Ungkap Dampak Boikot Produk pada Keberlangsungan Bisnis

Whats New
Daftar 7 Mata Uang Eropa dengan Nilai Tukar Terkuat

Daftar 7 Mata Uang Eropa dengan Nilai Tukar Terkuat

Whats New
Tingkatkan Layanan, Shopee Luncurkan Program Garansi Tepat Waktu

Tingkatkan Layanan, Shopee Luncurkan Program Garansi Tepat Waktu

Whats New
Kurs Mata Uang Vietnam ke Rupiah Sekarang

Kurs Mata Uang Vietnam ke Rupiah Sekarang

Whats New
[POPULER MONEY] Kata DHL soal Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta | Tesla Bakal PHK 2.688 Karyawan

[POPULER MONEY] Kata DHL soal Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta | Tesla Bakal PHK 2.688 Karyawan

Whats New
Cara Transfer BNI ke ShopeePay lewat ATM dan Mobile Banking

Cara Transfer BNI ke ShopeePay lewat ATM dan Mobile Banking

Spend Smart
Cara Beli Tiket PLN Mobile Proliga 2024 lewat HP

Cara Beli Tiket PLN Mobile Proliga 2024 lewat HP

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke