Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Perusahaan Didorong Ikuti Perkembangan Zaman, Kombinasikan Penggunaan Teknologi dan Layanan Tatap Muka

Tak asal menggunakan teknologi, perusahaan didorong juga untuk lebih mengerti konsumennya secara personal. Tujuannya, perusahaan dapat memitigasi pola konsumsi masyarakat dan menghadirkan inovasi tekonologi untuk mewadahinya.

Senior Head Of Digital Transformation Paragon Technology and Inovation Indonesia Tessi Fathia Adam mengatakan, saat ini perusahaannya masih menggunakan kombinasi dari sistem digital dan pemasaran tatap muka. Dia tak menyangkal pada beberapa sektor kerap terjadi berat sebelah antara penggunaan teknologi digital dan layanan luring.

"Misalnya pada produk Wardah, karena dia punya pengguna yang lebih masal, interaksinya lebih banyak ke offline. Walaupun, kami juga sudah mulai mengedukasi dan melakukan adaptasi interaksi melalui online dengan Whatsapp dan media sosial," kata dia kepada Kompas.com, di sela-sela acara 4th Digital Summit Sea 2022, Selasa (7/6/2022).

Di sisi lain, ia menambahkan, ada pula pendekatan yang lebih digital untuk produk premium, misalnya Make Over. Menurut dia, konsumen produk ini lebih melek digital. Sehingga pihaknya dapat menggunakan email dan perangkat digital lain untuk dapat menjangkau konsumennya.

Walaupun demikian, pihaknya juga terus mendorong penjualan dan pemasaran dengan tatap muka. Tessi bilang, perusahaannya telah memiliki ribuan beauty advisor. Mereka tidak hanya bertugas sebagai agen pemasar, tetapi juga cakap dalam bidang kecantikan.

"Mereka juga dapat memberi masukkan lewat Whatsapp, berinteraksi, dan merancang interaksi di media sosial. Kalau konsumen memiliki pertanyaan, beauty agen kami akan bantu jawab," urai dia.

Tessi melihat, saat ini pengembangan digital dan interaksi langsung masih memiliki porsi yang sama. Ia menyebut, teknologi akan dimaksimalkan untuk mengolah data konsumen. Data ini nantinya akan digunakan untuk menyusun kampanye yang otomatis.

Tak hanya itu, konsumen juga masih dapat bertanya dengan beauty advisor secara langsung dan online.

"Kalau saya lihatnya sekarang itu kombinasi antara penggunaan teknologi dan offline. Sekarang kan disebutnya omni channel. Jadi saya lihatnya bagaimana konsumen memiliki pengalaman untuk belanja online dan offline itu jalan terus," ucap dia.

Lebih jauh, Tessi menceritakan, dalam membesarkan pasar penting untuk tetap membuat barang itu terlihat di berbagai tempat.

"Walaupun online, kami akan membesarkan ceruk marketnya, karena tidak semua orang digital savvy. Jadi selain lihat (produk) di handphone, lihat di jalan, tapi lihat juga di toko," tandas dia.

https://money.kompas.com/read/2022/06/07/180000326/perusahaan-didorong-ikuti-perkembangan-zaman-kombinasikan-penggunaan-teknologi

Terkini Lainnya

Harga Bahan Pokok Sabtu 20 April 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Harga Bahan Pokok Sabtu 20 April 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Whats New
Aliran Modal Asing Keluar Rp 21,46 Triliun dari RI Pekan Ini

Aliran Modal Asing Keluar Rp 21,46 Triliun dari RI Pekan Ini

Whats New
Kementerian PUPR Buka 26.319 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kementerian PUPR Buka 26.319 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
[POPULER MONEY] Kartu Prakerja Gelombang 66 Dibuka | Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat Sambil Makan Durian

[POPULER MONEY] Kartu Prakerja Gelombang 66 Dibuka | Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat Sambil Makan Durian

Whats New
Ada Konflik di Timur Tengah, RI Cari Alternatif Impor Migas dari Afrika dan Amerika

Ada Konflik di Timur Tengah, RI Cari Alternatif Impor Migas dari Afrika dan Amerika

Whats New
Langkah PAI Jawab Kebutuhan Profesi Aktuaris di Industri Keuangan RI

Langkah PAI Jawab Kebutuhan Profesi Aktuaris di Industri Keuangan RI

Whats New
Akar Masalah BUMN Indofarma Belum Bayar Gaji Karyawan

Akar Masalah BUMN Indofarma Belum Bayar Gaji Karyawan

Whats New
Nestapa BUMN Indofarma, Sudah Disuntik APBN, tapi Rugi Terus

Nestapa BUMN Indofarma, Sudah Disuntik APBN, tapi Rugi Terus

Whats New
Tol Japek II Selatan Diyakini Jadi Solusi Kemacetan di KM 66

Tol Japek II Selatan Diyakini Jadi Solusi Kemacetan di KM 66

Whats New
Punya Gaji Tinggi, Simak Tugas Aktuaris di Industri Keuangan

Punya Gaji Tinggi, Simak Tugas Aktuaris di Industri Keuangan

Whats New
Nasib BUMN Indofarma: Rugi Terus hingga Belum Bayar Gaji Karyawan

Nasib BUMN Indofarma: Rugi Terus hingga Belum Bayar Gaji Karyawan

Whats New
Pembatasan Pembelian Pertalite dan Elpiji 3 Kg Berpotensi Berlaku Juni 2024

Pembatasan Pembelian Pertalite dan Elpiji 3 Kg Berpotensi Berlaku Juni 2024

Whats New
OJK Sebut 12 Perusahaan Asuransi Belum Punya Aktuaris

OJK Sebut 12 Perusahaan Asuransi Belum Punya Aktuaris

Whats New
OJK Cabut Izin Usaha BPR Syariah Saka Dana Mulia di Kudus

OJK Cabut Izin Usaha BPR Syariah Saka Dana Mulia di Kudus

Whats New
Ada Indikasi TPPU lewat Kripto, Indodax Perketat Pengecekan Deposit

Ada Indikasi TPPU lewat Kripto, Indodax Perketat Pengecekan Deposit

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke