Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Soal Status Pandemi ke Endemi, Luhut: Kita Tunggu Dulu 2 Bulan Ini

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan mengungkapkan, status transisi dari pandemi ke endemi akan dipertimbangkan dalam 2 bulan ini.

Rencananya perubahan status endemi tersebut akan diumumkan tepat pada peringatan Hari Kemerdekaan RI, 17 Agustus tahun ini. Peralihan mengenai kondisi pandemi tersebut telah Luhut laporkan kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) pekan lalu.

"Sekarang di Amerika, baru tadi pagi saya lihat lagi angka itu sudah ada varian baru tiga. Itu sebabnya kita tidak buru-buru masuk di endemi dan itu saya sarankan kepada presiden minggu lalu," kata dia menghadiri rapat kerja dengan Badan Anggaran (Banggar) DPR RI, ditayangkan secara virtual, Kamis (9/6/2022).

"Kita tunggu dulu 2 bulan ini pak. Kalau semua 2 bulan ini kita masih mampu bertahan dengan baik saya kira nanti bisa jadi hadiah 17 Agustus," sambung Luhut.

Luhut bilang, pemerintah memang tidak ingin tergesa-gesa dalam mengambil keputusan perubahan status pandemi ke endemi ini. Alasannya, angka kasus positif atau positivity rate Covid-19 di Tanah Air, kembali meningkat menjadi 500 dalam 3 hari terakhir.

"Karena Covid-19 ini bapak ibu (Banggar DPR) sekalian menurut hemat saya kira masih sulit meramalkan. Dari 3 hari terakhir ini, kami lihat angka itu naik lagi jadi 500, tadinya di 300, 200 tiba-tiba naik jadi 500. Tapi melihat angka 3 hari berturut-turut di atas 500 saya cukup khawatir, karena positif rate tadi pagi saya lihat sudah satu yang tadinya 0,5 0,8 berkisar itu sekarang sudah satu. Walaupun masih di bawah WHO yaitu di bawah 5," ungkapnya.

Oleh sebab itu, pemerintah terus menggencarkan kepada masyarakat untuk segera melengkapi vaksinasi agar tidak ada lagi peningkatan jumlah pasien positif akibat Covid-19.

Luhut yang pernah menjadi Kepala Staf Kepresidenan ini akui bahwa Covid-19 tak dapat dikendalikan.

Namun, apabila ini dikerja samakan termasuk masyarakatnya tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan maka angka kasus positif bisa ditekan dan peralihan status endemi jadi kenyataan.

"Kita tidak boleh saling menyalahkan, saling merasa paling baik di sini tidak ada yang lebih baik dalam penanganan. Karena betul-betul virus ini tidak bisa kita kendalikan. Tapi sekali lagi disiplin kita harus masih sangat penting dalam hal ini terutama tadi dalam apa namanya vaksinasi yang menurut saya harus kita dorong semua," ucap Luhut.

https://money.kompas.com/read/2022/06/09/130000826/soal-status-pandemi-ke-endemi-luhut--kita-tunggu-dulu-2-bulan-ini-

Terkini Lainnya

Reksadana Saham adalah Apa? Ini Pengertiannya

Reksadana Saham adalah Apa? Ini Pengertiannya

Work Smart
Menhub Imbau Maskapai Tak Jual Tiket Pesawat di Atas Tarif Batas Atas

Menhub Imbau Maskapai Tak Jual Tiket Pesawat di Atas Tarif Batas Atas

Whats New
Anak Usaha Kimia Farma Jadi Distributor Produk Cairan Infus Suryavena

Anak Usaha Kimia Farma Jadi Distributor Produk Cairan Infus Suryavena

Whats New
Cara Cek Formasi CPNS dan PPPK 2024 di SSCASN

Cara Cek Formasi CPNS dan PPPK 2024 di SSCASN

Whats New
Pertamina Patra Niaga Apresiasi Polisi Ungkap Kasus BBM Dicampur Air di SPBU

Pertamina Patra Niaga Apresiasi Polisi Ungkap Kasus BBM Dicampur Air di SPBU

Whats New
HMSP Tambah Kemitraan dengan Pengusaha Daerah di Karanganyar untuk Produksi SKT

HMSP Tambah Kemitraan dengan Pengusaha Daerah di Karanganyar untuk Produksi SKT

Whats New
BCA Finance Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1 Semua Jurusan, Cek Syaratnya

BCA Finance Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1 Semua Jurusan, Cek Syaratnya

Work Smart
Pemerintah Sebut Tarif Listrik Seharusnya Naik pada April hingga Juni 2024

Pemerintah Sebut Tarif Listrik Seharusnya Naik pada April hingga Juni 2024

Whats New
Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Whats New
Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Earn Smart
7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

Whats New
'Regulatory Sandbox' Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

"Regulatory Sandbox" Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

Whats New
IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

Whats New
Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke