Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Kekhawatiran Jokowi soal Negara Gagal dan Inflasi yang Jadi Momok Dunia

Kepala Negara menjelaskan, saat ini semua negara di dunia tengah dihadapkan dengan situasi yang penuh dengan ketidakpastian.

Hal ini disampaikan Jokowi di sela perayaan 50 tahun Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) di Jakarta Convention Center (JCC), Provinsi DKI Jakarta, Jumat (10/6/2022) kemarin.

“Problemnya sekarang ini bukan problem yang enteng. Semua negara mengalami hal yang sama, ketidakpastian. Ini jangan sampai juga karena kita nanti ada perhelatan Pemilu dan Pilkada, ketidakpastian itu tambah lagi,” kata Jokowi.

“Kita ini sekarang sudah betul-betul, semua kepala negara saya pastikan pusing semuanya. Urusan pemulihan ekonomi karena pandemi belum selesai, belum rampung, ditambah lagi perang di Ukraina,” sambungnya.

Karena itu, Jokowi memperingatkan agar permasalahan tersebut tidak lagi ditambah dengan persoalan di dalam negeri, khususnya yang terkait dengan politik di 2024.

Proyeksi pertumbuhan ekonomi dunia dipangkas

Lebih lanjut, ia menyebut bahwa proyeksi pertumbuhan ekonomi dunia saat ini sudah dipangkas oleh Bank Dunia, utamanya di negara-negara berkembang.

“Dari yang sebelumnya 6,6 persen, proyeksi di 2022 diturunkan menjadi 3,4 (persen), anjlok betul. Dan kita Alhamdulillah di kuartal I kemarin masih bisa tumbuh 5,01 persen. Enggak ada negara G20 itu yang tumbuh 5,01 (persen),” bebernya.

Sejalan dengan itu, Jokowi juga meminta agar semua pihak memperhatikan laju inflasi Indonesia. Pasalnya, inflasi kini tengah jadi sorotan lantaran banyaknya kenaikan harga-harga berbagai komoditas dunia.

“Hati-hati juga, ini yang menjadi momok semua negara sekarang ini adalah inflasi, menjadi momok semua negara,” jelasnya.

Kendati demikian, Jokowi mengaku bersyukur laju inflasi Indoneisa masih cukup terkendali meski ada sesikit kenaikan. Ia lantas memberi contoh kenaikan inflasi dunia yang begitu tinggi.

“Coba dilihat, sudah ada negara yang sampai inflasinya di atas 70 persen. Amerika yang biasanya hanya 1 persen, sekarang sudah 8,3 persen. Inilah problem besar semua negara,” bebernya.

60 negara diperkirakan krisis keuangan

Berkaitan dengan hal tersebut, Jokowi menyebut adanya potensi sebuah negara menjadi negara gagal karena tak mampu menghadapi kesulitan perekonomian.

“Diperkirakan ada 60 negara yang akan mengalami kesulitan keuangan maupun ekonomi, dan diperkirakan mereka akan menjadi negara gagal kalau tidak bisa segera mengatasi ekonominya,” ungkap mantan Gubernur DKI Jakarta ini.

Karena itu, Jokowi Kembali mengingatkan kepada semua pihak agar jangan sampai merasa berada pada situasi normal, padahal keadaannya betul-betul pada situasi yang tidak normal karena ketidakpastian.

Problem besarnya sekarang ini ada dua urusan ekonomi, yang pertama kenaikan energi, yang kedua kenaikan harga pangan. Hati-hati dengan ini, yang itu semuanya akan memunculkan yang namanya kenaikan inflasi tadi,” urainya.

https://money.kompas.com/read/2022/06/11/074650526/kekhawatiran-jokowi-soal-negara-gagal-dan-inflasi-yang-jadi-momok-dunia

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke