Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Starbucks Buka Kemungkinan Larang Penggunaan Toilet untuk Umum

Dalam gelaran konferensi New York Times DealBook di Washington, CEO Starbucks Howard Schultz bilang, perusahaan mungkin melakukan penyesuaian terhadap kebijakan penggunaan toilet untuk umum.

Ia menjelaskan, masalah kesehatan mental yang berkembang di masyarakat menjadi ancaman bagi karyawan toko untuk mengelola gerai Starbucks.

"Kami harus memperkuat kebijakan toko kami untuk memberikan keamanan bagi karyawan kami. Saya tidak tahu apakah toilet bisa tetap digunakan untuk non pelanggan," ujar Schultz, dikutip dari CNN, Minggu (12/6/2022).

Starbucks membuka toilet di gerainya untuk umum pada 2018, setelah diguncang oleh isu suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA).

Pada April 2018, dua orang pria berwarna kulit tertentu diciduk kepolisian Philadelphia akibat tidak membeli apapun saat berkunjung ke gerai Starbucks.

Mereka hanya menumpang toilet dan kemudian duduk di meja yang ada. Karyawan gerai sontak memanggil polisi untuk menangkap dua pria itu.

"Sebelumnya tidak ada aturan spesifik, yang mana toilet baru bisa dipakai ketika tamu sudah berbelanja sesuatu. Kebijakan seperti itu juga bergantung pada masing-masing manajer toko," ujar Schultz pada 2018.

"Kini, kami memberi akses toilet seluasnya bagi siapa pun," tambah dia.

Terkait dengan isu SARA tersebut, Starbucks sempat memutuskan penutupan 8.000 tokonya di Amerika Serikat untuk latihan anti-diskriminasi rasial.

https://money.kompas.com/read/2022/06/12/140000826/starbucks-buka-kemungkinan-larang-penggunaan-toilet-untuk-umum

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke