Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Ada Ancaman Inflasi, Bank Sentral AS Diproyeksi Bakal Kembai Naikkan Suku Bunga Acuan

Sebagai informasi, dalam beberapa pertemuan terakhir The Fed memutuskan untuk mengkerek suku bunga acuannya secara agresif, sebagai respons dari tingginya inflasi di Negeri Paman Sam.

Dalam pertemuan mendatang, pasar memproyeksikan, Gubernur The Fed Jerome Powell, bersama para petinggi lainnya akan kembali menaikkan suku bunga acuan sebesar 50 bps atau setara 0,5 persen.

Bahkan sejumlah analis memprediksi, The Fed akan lebih agresif terhadap kebijakan moneternya, dan menaikkan suku bunga acuan hingga 75 bps atau setara 0,75 persen.

Proyeksi itu dibuat sebagai respons dari indeks harga konsumen Amerika Serikat yang melesat 8,6 persen secara tahunan (year on year/yoy) pada Mei kemarin.

"The Fed perlu menunjukan jalan keluar. Dalam dua pertemua berikutnya, akan ada kenaikan suku bunga acuan sebesar 0,5 persen," ujar Chief Equity Strategist Union Bank, Todd Lowenstein, dikutip dari CNN, Senin (13/6/2022).

Lowenstein menyadari, saat ini terdapat perdebatan terkait perlunya The Fed untuk menurunkan intensitas kenaikan suku bunga acuan atau bahkan menghentikan sementara pertemuan, guna melakukan pembahasan mengenai dampak kebijakan moneternya terhadap perekonomian secara luas.

Pasalnya, terdapat rentang waktu antara kenaikan suku bunga acuan dengan perlambatan konsumsi rumah tangga.

Akan tetapi, keputusan untuk menghentikan sementara kenaikan suku bunga acuan dinilai tidak dimungkinkan, sebab inflasi di AS terus melesat.

Dalam rangka mengantisipasi tren inflasi AS, Ekonom Barclays membuka kemungkinan, The Fed akan menaikan suku bunga acuannya sebesar 0,75 persen pada pertemuan mendatang.

"Ini merupakan suatu kemungkinan yang sangat mungkin terjadi," tulis Ekonom Barclays.

https://money.kompas.com/read/2022/06/13/064000226/ada-ancaman-inflasi-bank-sentral-as-diproyeksi-bakal-kembai-naikkan-suku-bunga

Terkini Lainnya

Sambil Makan Durian, Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat

Sambil Makan Durian, Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat

Whats New
Ciptakan Ekosistem Perkebunan yang Kompetitif, Kementan Gelar Kegiatan Skena 

Ciptakan Ekosistem Perkebunan yang Kompetitif, Kementan Gelar Kegiatan Skena 

Whats New
Menteri ESDM Pastikan Harga BBM Tak Naik hingga Juni 2024

Menteri ESDM Pastikan Harga BBM Tak Naik hingga Juni 2024

Whats New
Konflik Iran-Israel Menambah Risiko Pelemahan Rupiah

Konflik Iran-Israel Menambah Risiko Pelemahan Rupiah

Whats New
Kemenhub Mulai Hitung Kebutuhan Formasi ASN di IKN

Kemenhub Mulai Hitung Kebutuhan Formasi ASN di IKN

Whats New
BEI: Eskalasi Konflik Israel-Iran Direspons Negatif oleh Bursa

BEI: Eskalasi Konflik Israel-Iran Direspons Negatif oleh Bursa

Whats New
IHSG Turun 1,11 Persen, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.260

IHSG Turun 1,11 Persen, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.260

Whats New
IPB Kembangkan Padi 9G, Mentan Amran: Kami Akan Kembangkan

IPB Kembangkan Padi 9G, Mentan Amran: Kami Akan Kembangkan

Whats New
Konsorsium Hutama Karya Garap Proyek Trans Papua Senilai Rp 3,3 Triliun

Konsorsium Hutama Karya Garap Proyek Trans Papua Senilai Rp 3,3 Triliun

Whats New
Kementerian PUPR Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syaratnya

Kementerian PUPR Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syaratnya

Work Smart
Juwara, Komunitas Pemberdayaan Mitra Bukalapak yang Antarkan Warung Tradisional Raih Masa Depan Cerah

Juwara, Komunitas Pemberdayaan Mitra Bukalapak yang Antarkan Warung Tradisional Raih Masa Depan Cerah

BrandzView
Rupiah Melemah Tembus Rp 16.200 Per Dollar AS, Apa Dampaknya buat Kita?

Rupiah Melemah Tembus Rp 16.200 Per Dollar AS, Apa Dampaknya buat Kita?

Whats New
Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Whats New
Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Whats New
Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke