Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Tahun Ini, Pemerintah Yakin Penerimaan Perpajakan Tumbuh 15,3 Persen

Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan Febrio Nathan Kacaribu mengatakan, outlook penerimaan perpajakan itu jauh lebih tinggi dari target dalam APBN, yakni Rp 1.510 triliun.

"Outlook untuk tahun 2022 ada di 15,3 persen, di mana ini memberikan keputusan yang sangat strategis dan tetap dalam kondisi kita memitigasi risiko yang kita hadapi," kata Febrio dalam Rapat Panja Asumsi Dasar dalam Pembicaraan Pendahuluan RAPBN 2023 di Gedung DPR RI, Jakarta, Senin (13/6/2022).

Febrio merinci, penerimaan perpajakan itu disumbang oleh pajak serta kepabeanan dan cukai. Pendapatan pajak tahun 2022 diproyeksi Rp 1.485 triliun serta kepabeanan dan cukai Rp 299 triliun.

Target ini tumbuh dibanding realisasi penerimaan perpajakan tahun lalu. Pada tahun 2021, penerimaan perpajakan mencapai Rp 1.547,9 triliun dengan rincian penerimaan pajak Rp 1.278,6 triliun serta kepabeanan dan cukai Rp 269,2 triliun.

Febrio menuturkan, tingginya target penerimaan pajak tahun ini tak lepas dari pertumbuhan yang tinggi di tahun 2021 yang mencapai 20,4 persen (yoy).

"Tahun 2021 kita lihat ada peluang pertumbuhan ekonomi yang sudah membaik. Kita mulai menikmati adanya harga komoditas sehingga pertumbuhan penerimaan pajak terlihat sangat baik di 20,4 persen," ucap Febrio.

Febrio menjelaskan, pertumbuhan sebesar 15,3 persen ini juga jauh lebih tinggi dibanding tahun 2017-2019 dengan rata-rata pertumbuhan sebesar 6,5 persen (yoy).

Kemudian pada tahun 2018, penerimaan negara ini tumbuh lebih tinggi sebesar 13 persen karena lonjakan harga komoditas. Lalu di tahun 2020, penerimaan merosot -16,9 persen akibat pandemi Covid-19.

"Kita sama-sama memahami bahwa waktu itu di tengah (penerimaan) pajak yang melemah sangat tajam, kita punya kebutuhan untuk countercyclical yang sangat tajam," tuturnya.

Lebih lanjut dia berujar, penerimaan perpajakan tahun ini banyak ditopang oleh komoditas, Sebab, Indonesia masih menikmati harga komoditas global yang tinggi (commodity boom).

Kendati demikian, pihaknya mengaku tetap hati-hati memanfaatkan peluang ini karena ketidakpastian global dari kebijakan moneter dan perdagangan global.

Asal tahu saja, banyak negara di dunia sudah memberlakukan larangan ekspor komoditas tertentu demi menjaga ketahanan pangan di dalam negeri.

"Jadi memang kita terus harus hati-hati dengan ketidakpastian yang kita pahami, bukan hanya dari sisi kebijakan moneternya dan kebijakan keuangan global, termasuk sistem perdagangan dunia yang semakin terdisrupsi," jelas Febrio.

https://money.kompas.com/read/2022/06/13/133359026/tahun-ini-pemerintah-yakin-penerimaan-perpajakan-tumbuh-153-persen

Terkini Lainnya

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Whats New
Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Whats New
Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Spend Smart
Kadin Proyeksi Perputaran Uang Saat Ramadhan-Lebaran 2024 Mencapai Rp 157,3 Triliun

Kadin Proyeksi Perputaran Uang Saat Ramadhan-Lebaran 2024 Mencapai Rp 157,3 Triliun

Whats New
Kebutuhan Dalam Negeri Jadi Prioritas Komersialisasi Migas

Kebutuhan Dalam Negeri Jadi Prioritas Komersialisasi Migas

Whats New
Ratusan Sapi Impor Asal Australia Mati Saat Menuju RI, Badan Karantina Duga gara-gara Penyakit Botulisme

Ratusan Sapi Impor Asal Australia Mati Saat Menuju RI, Badan Karantina Duga gara-gara Penyakit Botulisme

Whats New
Watsons Buka 3 Gerai di Medan dan Batam, Ada Diskon hingga 50 Persen

Watsons Buka 3 Gerai di Medan dan Batam, Ada Diskon hingga 50 Persen

Spend Smart
Utang Pemerintah Kian Bengkak, Per Februari Tembus Rp 8.319,22 Triliun

Utang Pemerintah Kian Bengkak, Per Februari Tembus Rp 8.319,22 Triliun

Whats New
Heran Jasa Tukar Uang Pinggir Jalan Mulai Menjamur, BI Malang: Kurang Paham Mereka Dapat Uang Dari Mana...

Heran Jasa Tukar Uang Pinggir Jalan Mulai Menjamur, BI Malang: Kurang Paham Mereka Dapat Uang Dari Mana...

Whats New
Dongkrak Performa, KAI Logistik Hadirkan Layanan 'Open Side Container'

Dongkrak Performa, KAI Logistik Hadirkan Layanan "Open Side Container"

Whats New
Sumbangan Sektor Manufaktur ke PDB 2023 Besar, Indonesia Disebut Tidak Alami Deindustrialisasi

Sumbangan Sektor Manufaktur ke PDB 2023 Besar, Indonesia Disebut Tidak Alami Deindustrialisasi

Whats New
Harga Bahan Pokok Jumat 29 Maret 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Harga Bahan Pokok Jumat 29 Maret 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Whats New
Modal Asing Kembali Cabut dari RI, Pekan Ini Nilainya Rp 1,36 Triliun

Modal Asing Kembali Cabut dari RI, Pekan Ini Nilainya Rp 1,36 Triliun

Whats New
Kerap Kecelakaan di Perlintasan Sebidang, 5 Lokomotif KA Ringsek Sepanjang 2023

Kerap Kecelakaan di Perlintasan Sebidang, 5 Lokomotif KA Ringsek Sepanjang 2023

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke