Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Mengganti Pendekatan Kewirausahaan yang Mulai Usang

Teori kewirausahaan sebagaimana teori-teori lain dalam bidang manajemen dan ekonomi, terus berkembang. Teori ini terbilang masih baru sehingga wajar jika terus mencari pijakan yang kuat.

Secara umum terdapat dua pendekatan teori kewirausahaan yang menjadi dasar praktik pembelajaran kepada peserta didik, yaitu causation (hubungan sebab akibat) dan effectuation theory (penyelenggaraan, eksekusi).

Pendekatan causation lebih dikenal sebagai perencanaan rasional yang merupakan ranah manajemen strategik yang tertua dan direfleksikan dalam teori yang dikemukakan oleh Ansoff (1965) dan Porter (1980).

Pendekatan ini menekankan pada pentingnya analisis sistematis dan perencanaan secara integratif.

Dalam proses causation individu membuat pilihan rasional berdasarkan seluruh informasi yang mungkin terkait dengan keputusan yang akan diambil dan diikuti dengan estimasi manfaat (utility) yang diharapkan dari tiap pilihan. Kebanyakan literatur kewirausahaan berbasis pada pendekatan causation.

Fiet (2002) menyarankan agar hasil deteksi peluang berdasarkan proses pencarian yang rasional di mana alternatif pilihan diidentifikasi dan dianalisis.

Alternatif dengan harapan pengembalian (expected return) tertinggilah yang dipilih dan diimplementasi.

Penyusunan rencana bisnis (business plan) dalam praktik kewirausahaan dan pembelajaran di berbagai lembaga pendidikan adalah contoh populer pendekatan causation.

Tidak sedikit buku teks kewirausahaan yang menjadi standar pendidikan disusun di seputar model perencanaan bisnis.

Penganut pendekatan causation meyakini bahwa penyusunan rencana bisnis merupakan sebuah aktivitas rasional yang membantu pemilik usaha baru atau wirausaha untuk memperoleh profit lebih besar melalui efisiensi dan peningkatan penjualan (Honig dan Karlsson, 2004).

Meskipun efektifitas dari penyusunan business plan masih terus diperdebatkan, langkah demi langkah yang rasional dari prosesnya tetap menjadi menu utama yang diajarkan di banyak program kewirausahaan di perguruan tinggi.

Effectuation theory

Pada 2001, Sarasvathy ingin memahami proses pengambilan keputusan di dalam lingkungan operasi yang penuh ketidakpastian atau dalam situasi pasar belum eksis.

Menurut Sarasvathy, pendekatan effectuation adalah mengambil sekelompok alat yang tersedia dan fokus pada pemilihan efek yang mungkin dapat diciptakan dari alat tersebut.

Sebagai ilustrasi, seseorang yang hendak memasak, menggunakan bahan dan peralatan yang tersedia (pendekatan effectuation), dan bukan menetapkan apa yang hendak dimasak lalu menyiapkan bahan dan alat (pendekatan causation).

Wirausaha pun memulai usaha dengan sumber daya yang dimiliki. Tidak memaksakan diri dengan yang tidak dimiliki lalu berupaya meraihnya.

Pada penciptaan usaha baru, wirausaha yang menggunakan pendekatan effectuation mungkin mengambil keputusan berdasarkan hasil observasi sebelumnya tetapi menggunakan informasi terbaru untuk mengubahnya.

Karena masa depan serba tidak pasti, wirausaha mungkin mencoba pendekatan berbeda di pasar sebelum menetapkan model bisnis yang sesuai.

Pendekatan effectuation lebih sesuai dengan lingkungan yang sulit diprediksi, sementara pendekatan causation pada lingkungan operasi yang relatif mudah diprediksi.

Pendekatan causation tidak dapat bekerja dengan efektif di dalam lingkungan operasi yang bergejolak dan membutuhkan perubahan terus-menerus.

Maka pendekatan effectuation mendorong wirausaha untuk berani melakukan eksperimen, menanggung kerugian yang terjangkau (affordable loss), bertindak fleksibel dan melakukan komitmen awal dengan mitra serta beraliansi dengan mereka. Hal yang terakhir juga dilakukan pada pendekatan causation.

Perbedaan

Chandler dkk (2011) mengemukakan empat prinsip dasar yang membedakan pendekatan causation dengan effectuation.

Pertama, pendekatan effectuation fokus pada eksperimen jangka pendek untuk mengidentifikasi peluang bisnis dalam masa depan yang tidak pasti.

Sementara pendekatan causation melakukan prediksi mengenai masa depan yang tidak pasti dengan menentukan tujuan akhir di awal proses.

Pendekatan causation mendorong wirausaha untuk menetapkan tujuan dan sasaran yang ingin dicapai lalu menentukan sumber daya yang diperlukan untuk mencapai itu.

Pendekatan effectuation justru menekankan tindakan eksperimen karena masa depan penuh ketidakpastian.

Kedua, pendekatan effectuation fokus pada proyek di mana skenario dengan kasus terburuk adalah yang masih dapat ditanggung, sementara pendekatan causation memaksimalkan pengembalian yang diharapkan (expected returns).

Pendekatan effectuation mendorong wirausaha untuk siap menanggung kerugian terburuk yang masih dapat ditanggung (affordable loss).

Hal yang bertolak belakang pada pendekatan causation yang berupaya memilih alternatif yang memaksimalkan pengembalian.

Ketiga, pendekatan effectuation menekankan pada komitmen awal dan melakukan aliansi strategis untuk mengendalikan masa depan yang tidak dapat diprediksi.

Sementara pendekatan causation menekankan pentingnya penyusunan rencana bisnis dan analisis persaingan untuk memprediksi masa depan yang tidak pasti.

Aliansi dan melakukan komitmen awal dipandang lebih sesuai pada pendekatan effectuation daripada menyusun rencana bisnis yang memuat beragam analisis ketika wirausaha kerap kali menghadapi ketidakpastian.

Keempat, pendekatan effectuation mengeksploitasi lingkungan dengan tetap bertindak fleksibel.

Sementara pendekatan causation mengeksploitasi dengan kapabilitas dan sumber daya yang telah ada sebelumnya.

Pendekatan effectuation mendorong wirausaha untuk bertindak fleksibel daripada sekadar mengeskploitasi sumber daya yang tersedia.

Manakala perdebatan panjang dari pendukung effectuation dengan causation masih terus berlangsung, tiada salahnya proses pembelajaran kewirausahaan mulai diadaptasi mengikuti perkembangan terbaru.

Di tengah masih banyaknya keraguan dari berbagai kalangan bahwa pembelajaran kewirausahaan dapat menghasilkan wirausaha baru nan handal, perkembangan teori terkini tampaknya akan memberikan perspektif yang lebih mencerahkan.

https://money.kompas.com/read/2022/06/16/131351726/mengganti-pendekatan-kewirausahaan-yang-mulai-usang

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke