Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Deretan 6 Menteri Perdagangan Era Jokowi dan Kontroversinya

KOMPAS.com - Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan dilantik sebagai Menteri Perdagangan (Mendag) dan menggantikan Muhammad Luthfi. Atas keputusan tersebut, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjelaskan alasan dan pertimbangannya.

Jokowi mengatakan, Zulkifli Hasan atau Zulhas memiliki skill manajerial yang dinilai mumpuni. Sehingga menurutnya, Zulhas dapat mengatur secara detail mengenai bidang perdagangan, terlebih urusan mikro.

Yang menarik, posisi Menteri Perdagangan adalah anggota kabinet yang paling sering bergonta-ganti wajah atau bisa dikatakan paling banyak terkena reshuffle.

Sejak resmi menjabat Presiden Indonesia, posisi Menteri Perdagangan sudah 6 kali berganti, baik karena reshuffle kabinet maupun karena habis masa jabatannya.

Nah berikut ini daftar 6 Menteri Perdagangan yang menjabat selama periode rezim pemerintahan Presiden Jokowi dari Oktober 2014 hingga Juni 2022:

1. Rachmat Gobel (2014-2015)

Di periode awal pemerintahannya, Jokowi memilih Rachmat Gobel sebagai Menteri Perdagangan di tahun 2014. Ia merupakan menteri dari kalangan pebisnis.

Namun, pengusaha elektronik itu hanya bertahan seumur jagung atau hanya satu tahun saja. Rachmat Gobel terkena perombakan kabinet pada tahun 2015.

Salah satu kebijakan kontroversi Rachmad Gobel selama menjadi Menteri Perdagangan adalah malarang minuman beralkohol di minimarket.

2. Thomas Lembong (2015-2016)

Thomas Lembong mengisi pos orang nomor satu di Kementerian Perdagangan pada 12 Agustus 2015 untuk menggantikan Mendag sebelumnya, Rachmat Gobel.

Sama seperti pendahulunya tersebut, Lembong menjadi Mendag di waktu yang sangat singkat, bahkan kurang dari setahun karena pada 26 Juli 2016 terkena reshuffle oleh Presiden Jokowi.

Semasa menjadi Menteri Perdagangan, Thomas Lembong sempat berseteru dengan Kementerian Pertanian Amran Sulaiman lantaran persoalan data stok beras dan daging sapi.

3. Enggartiasto Lukita (2016-2019)

Enggartiasto Lukita datang menggantikan posisi Thomas Lembong di 2016 atau masih di periode pertama pemerintahan Presiden Jokowi. Ia merupakan menteri dari perwakilan Partai Nasdem yang berjasa besar memenangkan Jokowi di Pilpres 2014.

Menjabat di sisa periode pertama Jokowi, Enggartiasto sempat mengeluarkan beberapa pernyataan dan juga kebijakan kontroversial.

Sama seperti pendahulunya, Thomas Lembong, Enggartiasto sempat berrseteru dengan Kementerian Pertanian dan Bulog. Ini karena ia menyebut stok beras nasional kurang dan perlu impor, hal yang selalu bertentangan dengan klaim Kementan yang menyebut panen beras petani lokal melimpah.

Beberapa kebijakan kontroversial lainnya dari Enggartiato adalah kebijakan impor jagung dan impor gula di masa jabatannya. Ia juga sempat mengeluarkan kebijakan pelarangan minyak goreng curah.

Enggartiasto bahkan sempat dipanggil Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), tetapi mangkir sehingga membuat publik kala itu bertanya-tanya.

4. Agus Suparmanto (2019-2020)

Agus Suparmanto adalah Mendag yang ditunjuk Jokowi pada periode kedua kepemimpinannya. Agus ditunjuk Jokowi menggantikan Enggartiasto Lukita yang habis masa jabatannya. 

Dibanding 3 Menteri Perdagangan sebelumnya, nama Agus Suparmanto relatif jauh dari kontroversi.

Salah satu kebijakannya yang relatif menuai pro kontra adalah mewajibkan eksportir batu bara dan minyak kelapa sawit (CPO), importir beras, dan barang pengadaan pemerintah untuk menggunakan angkutan laut dan asuransi nasional.

5. Muhammad Lutfi (2020-2022)

Sempat menjadi Menteri Perdagangan di era SBY, Muhammad Lutfi kembali dipercaya Jokowi menempati posisi yang sama di tahun 2020 menggantikan Agus Suparmanto.

Sahabat karib Sandiaga Uno dan Erick Thohir ini merupakan menteri dari kalangan pengusaha. Dari berbagai kontroversi di masa jabatannya, polemik harga minyak goreng adalah yang paling menyita perhatian.

Berbagai kebijakan sebenarnya sudah digulirkan Muhammad Lutfi, namun harga minyak goreng tak juga menurun. Ia bahkan sempat menyebut masalah ini disebabkan karena ulah mafia.

6. Zulkifli Hasan (2022-Sekarang)

Zulkifli Hasan telah dilantik menjadi Mendag pada 15 Juni 2022 di Istana Kepresidenan menggantikan Muhammad Lutfi. Zulhas, sapaan akrab Zulkifli Hasan, sebelumnya merupakan Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia (MPR RI) periode 2019-2024.

Ia juga merupakan Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN). Pria kelahiran Lampung 31 Agustus 1962 itu dikenal sebagai politikus yang kenyang asam garam pengalaman politik.

Duduk di kursi legislatif maupun eksekutif sudah pernah dirasakan olehnya. Selama karier politiknya, Zulkifli Hasan juga sempat dikaitkan dengan beberapa kontroversi.

Salah satu yang paling menyita perhatian adalah kasus suap alih fungsi hutan di Provinsi Riau.

Kasus korupsi ini menyeret mantan Gubernur Riau Annas Mamun yang terjaring OTT KPK pada September 2014. Sempat dua kali tak hadir, Zulkifli Hasan dipanggil KPK untuk menjelaskan alih fungsi hutan karena kapasitasnya sebagai Menteri Kehutanan saat izin tersebut keluar.

Zulkifli Hasan juga dikenal publik sebagai Menteri Kehutanan yang banyak memberikan izin alih fungsi hutan kepada para pengusaha, terutama pengusaha sawit.

https://money.kompas.com/read/2022/06/16/134140326/deretan-6-menteri-perdagangan-era-jokowi-dan-kontroversinya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke