Rupiah dan IHSG Kompak Ditutup Melemah pada Akhir Pekan

IHSG ditutup turun 113,35 poin atau 1,6 persen pada level 6.936,96. Asing tercatat melakukan aksi jual bersih (net sell) Rp 782 miliar di seluruh pasar, dan di pasar regional mencapai Rp 1,2 triliun pada perdagangan hari ini.

Melansir RTI, terdapat 158 saham yang hijau, 362 saham merah, dan 159 saham lainnya stagnan. Jumlah transaksi seharian ini mencapai Rp 19,51 triliun dengan volume 31,87 miliar saham.

Net sell asing tertinggi dicatatkan oleh Merdeka Copper Gold (MDKA) sebesar Rp 517,7 miliar. MDKA ambles 6,8 persen di level Rp 4.100 per saham. Kemudian, Bank Central Asia (BBCA) mencatatkan net sell sebesar Rp 154 miliar. BBCA turun tipis 0,9 persen menjadi Rp 7.500 per saham.

Saham yang menahan indeks dipimpin oleh Harum Energy (HRUM) yang terjun 6,9 persen pada level Rp 1.730 per saham. Kemudian, Merdeka Copper Gold (MDKA) yang anjlok 6,8 persen pada posisi Rp 4.100 per saham, dan GoTo Gojek Tokopedia (GOTO) yang melemah 6,6 persen di posisi Rp 366 per saham.

Sementara itu, saham yang menopang indeks antara lain, Allo Bank (BBHI) yang melonjak 4,2 persen pada posisi Rp 3.910 per saham. Kemudian, Bank Neo Commerce (BBYB) yang naik 3,6 persen menjadi Rp 1.135 per saham, dan Transcoal Pacific yang menguat 2,6 persen menjadi Rp 10.775 per saham.

Bursa Asia mixed dengan penurunan Straits Times 0,59 persen, dan Nikkei 1,7 persen. Sementara itu, Hang Seng Hong Kong menguat 1,1 persen, dan Shanghai Komposit naik 0,96 persen.

Bursa Eropa sore ini bergerak di zona hijau dengan kenaikan FTSE 0,57 persen, dan Xetra Dax 0,75 persen.

Rupiah

Adapun nilai tukar rupiah terhadap dollar AS di pasar spot sore ini melemah.

Berdasarkan Bloomberg, mata uang garuda berada di level Rp 14.824 per dollar AS, atau turun 57 poin (0,39 persen).

Kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor), rupiah berada pada level Rp 14.828 per dollar AS pada Jumat (17/6/2022), atau melemah dibandingkan sebelumnya di level Rp 14.741 per dollar AS.

Disclaimer: Artikel ini bukan untuk mengajak membeli atau menjual saham. Segala rekomendasi dan analisa saham berasal dari analis dari sekuritas yang bersangkutan, dan Kompas.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan Investor. Pelajari dengan teliti sebelum membeli/menjual saham.