Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Awali Pekan, IHSG dan Rupiah Masih Merah

Melansir data RTI, pukul 09.19 WIB, IHSG berada pada level 6.886,25 atau turun 50,71 poin (0,73 persen) dibandingkan dengan penutupan sebelumnya pada posisi 6.936,96.

Sebanyak 157 saham melaju di zona hijau dan 273 saham di zona merah. Sedangkan 186 saham lainnya stagnan. Adapun nilai transaksi hingga saat ini mencapai Rp 2,1 triliun dengan volume 4,8 miliar saham.

Analis Binartha Sekuritas Ivan Rosanova mengatakan, berdasarkan indikator MACD, IHSG dalam kondisi bearish alias tren melemah. Menurut dia, jika hari ini IHSG melemah kembali di bawah level 6.884, maka IHSG dapat melanjutkan penurunan menuju Fibonacci retracement 61,8 persen dari wave B di level 6.795.

“Namun demikian IHSG berpeluang mengalami rebound ke posisi 7.010 sebelum melanjutkan pergerakan menurunnya. Level support IHSG berada di 6.884, 6.795 and 6.670, sementara level resistennya di 7.010, 7.131 dan 7.258,” jelas Ivan dalam rekomendasinya.

Adapun bursa Asia pagi ini mayoritas merah dengan penurunan Hang Seng Hong Kong 0,64 persen, Shanghai Komposit melemah 0,4 persen, Strait Times terkoreksi 0,2 persen, dan Nikkei berkurang 1,3 persen.

Sementara Wall Street pada penutupan Jumat pekan lalu mayoritas hijau, dengan kenaikan S&P 500 sebesar 0,21 persen, dan Nasdaq Composite 1,4 persen. Sementara itu, Dow Jones Industrial Average (DJIA) turun 0,31 persen.

Rupiah

Nilai tukar rupiah terhadap dollar AS di pasar spot pagi ini pun melemah.

Melansir data Bloomberg, pukul 09.17 WIB rupiah bergerak pada level Rp 14.832 per dollar AS, atau turun 8 poin (0,05 persen) dibanding penutupan sebelumnya di level Rp 14.825 per dollar AS.

Pengamat pasar uang Ariston Tjendra mengatakan, pelemahan rupiah disebabkan oleh sentimen The Fed dan kekhawatiran pasar akan inflasi, serta resesi yang akan terjadi.

The Fed masih akan agresif menaikan suku bunga acuannya di sisa tahun ini, sementara kenaikan inflasi global masih belum surut karena perang di Ukraina dan mendorong Bank Sentral di dunia menaikan suku bunga acuannya.

“Kedua sentimen tersebut masih mendorong pelemahan rupiah terhadap dollar AS. Kenaikan suku bunga bisa menekan pertumbuhan dan ditambah inflasi tinggi, bisa memicu resesi. Dari dalam negri, pasar masih menunggu respon BI terhadap kebijakan the Fed,” kata Ariston kepada Kompas.com.

Ariston memprediksi rupiah hari ini akan bergerak pada kisaran Rp 14.780 per dollar AS sampai dengan Rp 14.800 per dollar AS, dan support di kisaran Rp 14.800 per dollar AS.

Disclaimer: Artikel ini bukan untuk mengajak membeli atau menjual saham. Segala rekomendasi dan analisa saham berasal dari analis dari sekuritas yang bersangkutan, dan Kompas.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan Investor. Pelajari dengan teliti sebelum membeli/menjual saham.

https://money.kompas.com/read/2022/06/20/093327626/awali-pekan-ihsg-dan-rupiah-masih-merah

Terkini Lainnya

Rupiah 'Ambles', Pemerintah Sebut Masih Lebih Baik dari Ringgit dan Yuan

Rupiah "Ambles", Pemerintah Sebut Masih Lebih Baik dari Ringgit dan Yuan

Whats New
Perkuat Struktur Pendanaan, KB Bank Terima Fasilitas Pinjaman 300 Juta Dollar AS Dari Korea Development Bank

Perkuat Struktur Pendanaan, KB Bank Terima Fasilitas Pinjaman 300 Juta Dollar AS Dari Korea Development Bank

BrandzView
Menko Airlangga Sebut Indonesia Belum Selesai Hadapi 'Global Shock'

Menko Airlangga Sebut Indonesia Belum Selesai Hadapi "Global Shock"

Whats New
Sanksi Menanti Perusahaan yang Tak Bayar THR Karyawan

Sanksi Menanti Perusahaan yang Tak Bayar THR Karyawan

Whats New
Relaksasi WFH untuk ASN Dinilai Tak Pengaruhi Arus Balik Lebaran

Relaksasi WFH untuk ASN Dinilai Tak Pengaruhi Arus Balik Lebaran

Whats New
Kemenaker Terima 1.475 Aduan Masalah THR, Paling Banyak terkait THR Tidak Dibayar

Kemenaker Terima 1.475 Aduan Masalah THR, Paling Banyak terkait THR Tidak Dibayar

Whats New
Menteri PUPR: Pemindahan ASN ke IKN Setelah Upacara 17 Agustus

Menteri PUPR: Pemindahan ASN ke IKN Setelah Upacara 17 Agustus

Whats New
IHSG Ambles, BEI: Tensi Geopolitik Pengaruhi Pergerakan Indeks

IHSG Ambles, BEI: Tensi Geopolitik Pengaruhi Pergerakan Indeks

Whats New
Ekonomi Indonesia Dinilai Cukup Kuat Redam Dampak Potensi Konflik Pascaserangan Iran

Ekonomi Indonesia Dinilai Cukup Kuat Redam Dampak Potensi Konflik Pascaserangan Iran

Whats New
Simak, Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BRI hingga CIMB Niaga

Simak, Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BRI hingga CIMB Niaga

Whats New
Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 16 April 2024

Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 16 April 2024

Spend Smart
'Skenario' Konflik Iran dan Israel yang Bakal Pengaruhi Harga Minyak Dunia

"Skenario" Konflik Iran dan Israel yang Bakal Pengaruhi Harga Minyak Dunia

Whats New
Ekonomi China Tumbuh 5,3 Persen pada Kuartal I-2024

Ekonomi China Tumbuh 5,3 Persen pada Kuartal I-2024

Whats New
Resmi Melantai di BEI, Saham MHKI Ambles 9,3 Persen

Resmi Melantai di BEI, Saham MHKI Ambles 9,3 Persen

Whats New
Harga Bahan Pokok Selasa 16 April 2024, Harga Cabai Rawit Merah Naik

Harga Bahan Pokok Selasa 16 April 2024, Harga Cabai Rawit Merah Naik

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke