Research Analyst Zipmex Indonesia Fahmi Almuttaqin mengatakan, dari sisi eksternal, keputusan bank sentral Amerika Serikat (The Fed) yang menaikkan suku bunga sebesar 0,75 persen mendorong sebagian besar investor untuk menjual aset kriptonya dan beralih ke instrumen yang lebih konservatif.
Sehingga, aset kripto mengalami koreksi akibat rendahnya permintaan di pasar. Sementara itu, dari sisi faktor internal, isu yang terjadi pada stablecoin TerraUSD telah mengakibatkan efek domino merosotnya nilai aset kripto secara keseluruhan.
“Penurunan harga aset kripto tidak hanya memengaruhi investor ritel. Celsius, salah satu platform pengelolaan aset digital terbesar di dunia, membekukan fitur pencairan dana untuk menjaga likuiditas perusahaan sejak minggu lalu,” kata Fahmi dalam siaran pers, Selasa (21/6/2022).
Fahmi mengatakan, isu insolvensi juga kini menimpa Three Arrows Capital (3AC), institusi hedge fund yang dilaporkan pernah berinvestasi sebesar 200 juta dollar AS pada Luna.
3AC diduga menggunakan dana milik partner bisnis yang mereka simpan dan mengambil pinjaman untuk menyelamatkan posisi investasi perusahaan di instrumen derivatif yang terancam terkena likuidasi akibat koreksi harga bitcoin yang cukup signifikan minggu lalu.
Didirikan pada tahun 2012 oleh Su Zhu dan Kyle Davies, Three Arrows Capital merupakan firma investasi yang berpusat di Singapura. Dalam wawancara bersama The Wall Street Journal, Three Arrows Capital diketahui memiliki dana kelolaan sebesar 3 miliar dollar AS per bulan April 2022.
“Ketika dua pemain kripto besar berskala global mengalami masalah likuiditas dalam waktu yang berdekatan, ditambah dengan kondisi ekonomi global yang masih dipenuhi ketidakpastian, tentunya hal ini turut memengaruhi psikologis serta risk appetite investor dengan aset kelolaan mereka,” jelas Fahmi.
https://money.kompas.com/read/2022/06/21/170000926/aset-kripto-masuk-tren-bearish-sepekan-terakhir-sentimen-ini-jadi-penyebabnya