JAKARTA, KOMPAS.com - Sekretaris Jenderal Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker) Anwar Sanusi mengatakan, saat ini tantangan utama bagi perekonomian Indonesia adalah rendahnya kualitas pertumbuhan ekonomi.
Rendahnya kualitas pertumbuhan ekonomi tersebut disebabkan kemampuan sektor-sektor ekonomi dalam meningkatkan penyediaan lapangan kerja bagi masyarakat.
Bahkan penelitian yang dilakukan McKinsey & Co tahun 2019, memperkirakan teknologi otomasi akan menghasilkan 4 juta hingga 23 juta pekerjaan pada 2030 mendatang.
"Ini sudah termasuk 10 juta pekerjaan yang baru, sejalan dengan tren inovasi dalam menciptakan bentuk-bentuk pekerjaan baru," ujarnya dalam siaran pers, Selasa (21/6/2022).
Berdasarkan data terbaru dari Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan, tingkat pengangguran terbuka (TPT) pada Februari 2022 mencapai 5,83 persen.
"Meski tercatat turun dibandingkan Februari 2021, kondisi ketenagakerjaan masih belum bisa dikatakan pulih," ungkapnya.
Dalam konsolidasi ini, Anwar mengajak seluruh pemangku kepentingan untuk bersama-sama membangun perekonomian Indonesia melalui pembangunan tenaga kerja yang kompeten dan berkualitas.
Kemenaker juga berkomitmen mengkonsolidasikan informasi mengenai suplai pasar kerja untuk memenuhi kebutuhan perusahaan atau industri mendapatkan tenaga kerja yang memiliki kompetensi.
"Melalui konsolidasi informasi suplai pasar kerja diharapkan ketersediaan data semakin memadai baik dari sisi kuantitas menuju big data maupun dari sisi kualitas data yang terkonsiliasi," ucapnya.
https://money.kompas.com/read/2022/06/21/220500426/kemenaker--rendahnya-kualitas-pertumbuhan-ekonomi-berdampak-pada-tersedianya