Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Wall Street Ditutup di Zona Hijau, Saham–saham Energi "Terbang"

Dow Jones Industrial Average (DJIA) melonjak 641,47 poin, atau 2,15 persen menjadi ditutup pada 30.530,25. S&P 500 juga naik 2,45 persen menjadi 3.764,79, dan Nasdaq Composite menguat 2,51 persen menjadi 11.069,30.

Mengutip CNBC, ada banyak investor yang khawatir bahwa rebound di tengah meningkatnya kekhawatiran resesi mungkin hanya jangka pendek. Walau demikian, para analis memperkirakan saat ini ekuitas berada dalam posisi oversold.

"Pertanyaan yang luar biasa adalah apakah ini hanya sebuah bouncing atau bottom? Saya pikir ini pasti bisa menjadi pemantulan tetapi bukan pada posisi bottom, karena pasar diliputi rasa khawatir,” kata Sam Stovall, kepala strategi investasi di CFRA Research.

Menurut Stovall, pantulan besar semacam ini sudah biasa selama pasar dalam kondisi bearsih. Saat ini juga, beberapa investor ragu pantulan ini akan menjadi salah satu yang indikasi adanya pergantian, tanpa adanya sentimen berita atau katalis yang mendorongnya.

Sektor energi adalah sektor dengan kinerja terbaik di S&P 500 yang naik 5,1 persen, menyusul lonjakan harga minyak. Minyak mentah berjangka Brent diperdagangkan pada harga 114,65 dollar AS per barel atau naik 0,46 persen. Sementara itu, West Texas Intermediate, patokan minyak AS, naik hampir 1 persen menjadi 110,65 dollar AS per barel.

Saham Diamondback Energy melonjak 8,2 persen, dan Exxon Mobil melesat 6,2 persen. Saham Schlumberger dan Phillips 66 juga naik sekitar 6 persen, dan saham Halliburton menanjak sekitar 5,9 persen. Sementara itu, saham teknologi mega-cap juga memimpin kenaikan. Saham Alphabet induk Google melonjak 4,1 persen, saham Apple menguat sekitar 3,3 persen, dan saham Amazon naik 2,3 persen.

Saham perusahaan chip juga membukukan keuntungan dengan saham Nvidia melonjak 4,3 persen, KLA melesat 4,9 persen, dan Advanced Micro Devices naik 2,7 persen. Harga saham Kellogg pada penutupan perdagangan Selasa juga naik hampir 2 persen, setelah perusahaan mengatakan akan dipecah menjadi tiga perusahaan terpisah.

David Sneddon dari Credit Suisse mengatakan, penurunan tajam dalam ekuitas tampaknya menandakan melemahnya kepercayaan investor lebih lanjut terhadap prospek ekonomi dan kemampuan Federal Reserve dalam menavigasi soft landing. Investor terus mengukur kesehatan ekonomi di AS saat ini.

"Meningkatnya ketakutan akan perlambatan pertumbuhan global saat ini, membuat topik Inflasi menjadi fokus utama bagi investor ke depan. Dari perspektif teknis, kami mulai melihat gambaran yang memburuk untuk komoditas, khususnya logam industri, yang juga sejalan dengan kekhawatiran ini,” jelas David.

Ketua Fed Jerome Powell akan bicara di depan Kongres Rabu dan Kamis. Penampilannya itu setelah kenaikan suku bunga baru-baru ini sebesar tiga perempat poin persentase, peningkatan terbesar bank sentral sejak 1994.

https://money.kompas.com/read/2022/06/22/060942726/wall-street-ditutup-di-zona-hijau-sahamsaham-energi-terbang

Terkini Lainnya

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Earn Smart
7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

Whats New
'Regulatory Sandbox' Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

"Regulatory Sandbox" Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

Whats New
IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

Whats New
Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Whats New
Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Whats New
Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke