BSI Targetkan Penyaluran Pembiayaan FLPP Senilai Rp 1,5 Triliun hingga Akhir 2022

JAKARTA, KOMPAS.com - Perbankan terus memperluas produk kredit pemilikan rumah (KPR) yang ditawarkan. Salah satu cara yang dilakukan, melalui skema Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP).

Sebagai salah satu bank penyalur yang ditunjuk BP Tapera, PT Bank Syariah indonesia Tbk atau BSI menargetkan, penyaluran FLPP mencapai 15.000 unit rumah hingga akhir tahun ini. Adapun total nilai dari penyaluran pembiayaan tersebut ialah Rp 1,5 triliun.

"Target (penyaluran FLPP) kita 15.000 unit sampai akhir tahun ini. Itu total nilainya sekitar Rp 1,5 triliun," ujar Direktur Penjualan dan Distribusi BSI, Anton Sukarna, di Jakarta, Rabu (22/6/2022).

Anton mengatakan, sampai dengan Mei kemarin, BSI telah menyalurkan pembiayaan FLPP untuk 2.548 unit rumah. Dari total 2.548 unit rumah tersebut, total nilai yang disalurkan oleh bank syariah terbesar itu ialah Rp 371 miliar.

"Ini bagian salah satu stepping stone bangsa ini untuk menyediakan rumah lebih baik," kata dia.

Lebih lanjut Anton mengaku optimis, target penyaluran FLPP yang dipasang perseroan dapat tercapai. Pasalnya, segmen pembiayaan perumahan dinilai menjadi relevan dengan kebutuhan nasabah perseroan.

Bank dengan kode emiten BRIS itu berencana menyasar segmen nasabah payroll perseroan guna mendongkrak penyaluran pembiayaan perumahan FLPP. Sebab, sebagian besar segmen ini memenuhi persyaratan utama pembiayaan FLPP, yakni bergaji di bawah Rp 8 juta per bulan.

"Jadi sebenernya kami berjualan orang supaya payroll pindah ke kita. sekaligus juga prodak-prodak seperti ini adalah gimmick yang bisa kita berikan ke mereka," ucap Anton.

Sebagai informasi, FLPP adalah dukungan fasilitas likuiditas pembiayaan perumahan kepada MBR yang pengelolaannya dilaksanakan oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.