Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Jerome Powell Bertekad Turunkan Inflasi, AS Kemungkinan Alami Resesi

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Ketua bank sentral AS The Fed Jerome Powell mengatakan bank sentral bertekad menurunkan tingkat inflasi yang mengganas. Dia tak memungkiri, Amerika Serikat (AS) kemungkinan alami resesi.

Jerome Powell menuturkan, melalui kebijakan moneter, bank sentral memiliki kemampuan untuk mewujudkan penurunan tingkat inflasi sesuai kisaran sasaran target The Fed.

Pasalnya, bank sentral memiliki "alat" yang diperlukan untuk memulihkan stabilitas harga.

“Di The Fed, kami memahami kesulitan yang disebabkan oleh inflasi yang tinggi. Kami sangat berkomitmen untuk menurunkan inflasi, dan kami bergerak cepat untuk melakukannya," kata Powell dikutip dari CNBC, Kamis (23/6/2022).

Menurut Powell, kondisi ekonomi secara umum menguntungkan dengan pasar tenaga kerja yang kuat dan permintaan yang terus tinggi. Kendati demikian, dia mengakui resesi di AS bisa saja terjadi.

Hal itu diungkapkan Powell pasca senator Elizabeth Warren memperingatkan Powell bahwa kenaikan suku bunga berkelanjutan dapat mengarahkan ekonomi ini ke dalam resesi tanpa menghentikan inflasi.

Oleh karena itu, mencapai pendaratan lunak, ketika kebijakan moneter diperketat tanpa keadaan ekonomi yang parah seperti resesi, akan sulit.

"(Resesi) Itu pasti kemungkinan. Ini sama sekali bukan hasil yang kami inginkan, tapi itu pasti kemungkinan. Dan terus terang peristiwa beberapa bulan terakhir di seluruh dunia telah membuat lebih sulit bagi kami untuk mencapai apa yang kami inginkan, yaitu inflasi 2 persen dan pasar tenaga kerja yang kuat," beber Powell.

Kendati begitu, Powell bersikeras bahwa tingkat inflasi berjalan terlalu panas dan perlu diturunkan. Tercatat, inflasi di AS pada bulan Mei tembus 8,6 persen (yoy), menjadi level tertinggi sejak Desember 1981.

Powell melanjutkan, keadaan geopolitik di dunia beberapa bulan terakhir pun membuat langkah The Fed lebih menantang. Namun lewat peningkatan suku bunga, Powell meyakini inflasi akan konsisten bergerak turun ke arah 2 persen sesuai target bank sentral.

"Selama beberapa bulan mendatang, kami akan mencari bukti kuat bahwa inflasi bergerak turun, konsisten dengan inflasi yang kembali ke 2 persen. Kami mengantisipasi kenaikan tarif yang sedang berlangsung akan sesuai, laju perubahan itu akan terus bergantung pada data yang masuk dan prospek ekonomi yang berkembang," jelas dia.

Perang Ukraina Menyulitkan The Fed

Seperti yang telah disampaikan Jerome Powell, perang di Ukraina dan kebijakan nol Covid-19 (zero Covid-19) di China menyulitkan langkah The Fed. Pasalnya, dua masalah itu menambah tekanan inflasi bukan hanya di AS, tapi mempengaruhi ekonomi global.

Fenomena ini, kata Powell adalah momen yang sangat sulit bagi kebijakan Fed. Adapun dalam 3 pertemuan terakhirnya, bank sentral telah menaikkan suku bunga secara kumulatif 150 basis poin (1,5 persen).

Teranyar pada Juni, Powell memutuskan untuk menaikkan lagi 75 bps atau 0,75 persen dalam upaya mengatasi inflasi yang berjalan pada laju tahunan tercepat selama lebih dari 40 tahun.

Kenaikan 75 bps ini menandai kenaikan tunggal terbesar sejak 1994. Powell menyebut, pihaknya melihat suku bunga naik ke tingkat yang cukup ketat.

Sebagai informasi, Produk Domestik Bruto (PDB) AS sudah turun 1,5 persen (yoy) pada kuartal I 2022. Penjualan perumahan jatuh, bahkan ada beberapa tanda bahwa pasar tenaga kerja perlahan melambat.

Bakal Tingkatkan Lagi Suku Bunga

Terlepas dari guncangan ekonomi, Powell dan rekan-rekan pembuat kebijakannya telah mengindikasikan bahwa kenaikan suku bunga akan berlanjut.

Proyeksi yang dirilis pada pertemuan minggu lalu menunjukkan, suku bunga pinjaman jangka pendek The Fed naik menjadi 3,4 persen pada akhir tahun ini, dari kisaran yang ditargetkan sebesar 1,5 persen - 1,75 persen.

https://money.kompas.com/read/2022/06/23/073700526/jerome-powell-bertekad-turunkan-inflasi-as-kemungkinan-alami-resesi

Terkini Lainnya

Program Gas Murah Dinilai ‘Jadi Beban’ Pemerintah di Tengah Konflik Geopolitik

Program Gas Murah Dinilai ‘Jadi Beban’ Pemerintah di Tengah Konflik Geopolitik

Whats New
Catatkan Kinerja Positif, Rukun Raharja Bukukan Laba Bersih 8 Juta Dollar AS pada Kuartal I-2024

Catatkan Kinerja Positif, Rukun Raharja Bukukan Laba Bersih 8 Juta Dollar AS pada Kuartal I-2024

Whats New
Luhut Sambangi PM Singapura, Bahas Kerja Sama Carbon Capture Storage dan Blue Food

Luhut Sambangi PM Singapura, Bahas Kerja Sama Carbon Capture Storage dan Blue Food

Whats New
Honda Prospect Motor Buka Lowongan Kerja, Cek Posisi dan Syaratnya

Honda Prospect Motor Buka Lowongan Kerja, Cek Posisi dan Syaratnya

Work Smart
Tahun Pertama Kepemimpinan Prabowo, Rasio Utang Pemerintah Ditarget Naik hingga 40 Persen

Tahun Pertama Kepemimpinan Prabowo, Rasio Utang Pemerintah Ditarget Naik hingga 40 Persen

Whats New
Revisi Aturan Impor Barang Bawaan dari Luar Negeri Bakal Selesai Pekan Ini

Revisi Aturan Impor Barang Bawaan dari Luar Negeri Bakal Selesai Pekan Ini

Whats New
Pacu Kontribusi Ekspor, Kemenperin Boyong 12 Industri Alsintan ke Maroko

Pacu Kontribusi Ekspor, Kemenperin Boyong 12 Industri Alsintan ke Maroko

Whats New
Uji Coba Bandara VVIP IKN Akan Dilakukan pada Juli 2024

Uji Coba Bandara VVIP IKN Akan Dilakukan pada Juli 2024

Whats New
Menteri Basuki Bakal Pindah ke IKN Juli 2024 dengan 2 Menteri Lain

Menteri Basuki Bakal Pindah ke IKN Juli 2024 dengan 2 Menteri Lain

Whats New
Harga Emas Dunia Stabil di Tengah Meredanya Konflik Timur Tengah

Harga Emas Dunia Stabil di Tengah Meredanya Konflik Timur Tengah

Whats New
Pemerintah Susun Rancangan Aturan Dana Abadi Pariwisata, untuk Apa?

Pemerintah Susun Rancangan Aturan Dana Abadi Pariwisata, untuk Apa?

Whats New
Soal Wajib Sertifikat Halal di Oktober, Kemenkop-UKM Minta Kemenag Permudah Layanan untuk UMKM

Soal Wajib Sertifikat Halal di Oktober, Kemenkop-UKM Minta Kemenag Permudah Layanan untuk UMKM

Whats New
Google Kembali Pecat Karyawan yang Protes Kerja Sama dengan Israel

Google Kembali Pecat Karyawan yang Protes Kerja Sama dengan Israel

Whats New
Nasabah Bank Jago Bertambah 3 Juta Setiap Tahun

Nasabah Bank Jago Bertambah 3 Juta Setiap Tahun

Whats New
RUPST MPXL Sepakati Pembagian Dividen dan Tambah Komisaris

RUPST MPXL Sepakati Pembagian Dividen dan Tambah Komisaris

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke