Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Dua Tahun Merugi, Tesla di Ambang Kebangkrutan?

"Dua tahun terakhir telah menjadi mimpi buruk mutlak dari gangguan rantai pasokan, satu demi satu. Kami belum keluar dari (kondisi) itu. Yang menjadi perhatian kami adalah bagaimana kami menjaga pabrik tetap beroperasi sehingga kami dapat membayar orang dan tidak bangkrut," kata Musk dalam sebuah wawancara dikutip dari CNN.

Musk bilang, pabrik Tesla di Shanghai, China ditutup selama berminggu-minggu karena pemberlakuan lockdown selama pandemi. Kemudian, dua pabrik Tesla yang baru dibuka, di Jerman dan Texas juga menjadi sumber kerugian akibat rantai pasokan.

"Ini semua akan diperbaiki dengan sangat cepat. Berlin dan Austin kehilangan miliaran dollar kan sekarang. Ada banyak pengeluaran dan hampir tidak ada hasil," ungkap Musk.

Analis dari GLJ Research Gordon Johnson kepada CNN Business mengatakan, meskipun masalah rantai pasokan di Tesla terganggu, namun perusahaan tersebut akan tetap untung. Apalagi keuntungan Tesla didapat sejak akhir 2018.

Sementara, analisis dari Refinitiv memperkirakan, pendapatan Tesla pada kuartal II tahun ini akan turun menjadi 2,5 miliar dollar AS dibanding kuartal I sebesar 3,7 miliar dollar AS.

Menurut analis tersebut, Tesla memang mengalami penurunan 0,1 persen dalam produksi kendaraan baru pada kuartal I 2022. Tetapi produksi dari tahun ke tahunnya (year on year/yoy) masih naik 69 persen.

Malah sebagian besar pembuat mobil lain di seluruh dunia mengurangi produksi pada kuartal tersebut dari tingkat tahun lalu karena masalah rantai pasokan. Sementara, saham Tesla (TSLA) pada perdagangan Kamis (23/6/2022) kemarin, turun sekitar 2 persen.

https://money.kompas.com/read/2022/06/24/114500726/dua-tahun-merugi-tesla-di-ambang-kebangkrutan-

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke