Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Mengenal Samudra Hartanto, Arek Malang Eks Desainer Louis Vuitton yang Populerkan Batik di Paris

KOMPAS.com - Tak banyak yang tahu bahwa Indonesia ternyata memiliki desainer busana yang pernah memegang brand Louis Vuitton dan berkiprah sejak 1997. Dia adalah Samudra Hartanto, pria asal Malang, Jawa Timur (Jatim). 

Sosoknya kini tengah menarik perhatian setelah karya busana batiknya dipamerkan dalam pembukaan ajang Java in Paris, yakni pameran usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) Indonesia yang digelar di Le BHV Marais, Paris, Prancis, Rabu (8/6/2022)

Pada pameran tersebut, Samudra menampilkan tiga karyanya, yakni blouse, rok, dan dress batik dengan mengusung konsep tradisional. 

Dengan mempertimbangkan nilai histori pada kain batik, Samudra merancang busana dengan konsep ready to wear pada pembukaan acara Java in Paris. Dia pun memilih motif pada batik yang biasa digunakan untuk acara pernikahan Jawa. 

Menurutnya, esensi dari pernikahan sebagai wujud cinta merupakan pilihan tepat untuk dikaitkan dengan Paris yang dikenal sebagai the city of love. 

“Sebagian besar masyarakat di luar negeri lebih senang menggunakan produk khas asal negara lain karena cerita dan histori. Mereka senang membaca informasi mengenai makna suatu motif dan bagaimana proses pembuatannya, tidak sekadar model pakaian,” ujar Samudra kepada Kompas.com, Jumat (24/6/2022). 

Samudra menjelaskan, tujuan penggunaan kain batik untuk ready to wear tak lain agar batik semakin dikenal dan lebih dekat dengan masyarakat Paris sehingga dapat digunakan sebagai pakaian harian. 

Saat sedang merancang, lanjut Samudra, ia berpikir menjadikan batik sebagai motif pakaian yang tidak hanya untuk masyarakat Indonesia saja, tetapi juga warga Paris. 

“Saya mencoba mengomunikasikan batik lawas ini menjadi bisa dipakai oleh remaja dan kaum muda di Prancis,” katanya. 

Samudra menambahkan, busana batik yang ditampilkan mengambil unsur warna tanah dari beberapa motif yang biasa dipakai untuk acara formal. Di tangan Samudra, batik dengan motif yang kental nilai warisan budaya Indonesia dapat dinikmati oleh sejumlah warga yang tinggal di pusat mode fesyen dunia itu. 

Hasil karyanya pun berhasil menarik perhatian sejumlah warga Paris. Ia mengaku bahwa karyanya mendapat respons positif dari masyarakat Paris. 

“Beberapa dari mereka mengatakan suka untuk memakai rok kain batik buatan saya yang baru saja dibeli di BHV Marais. Mereka sebenarnya mengetahui bahwa Indonesia memiliki batik sebagai salah satu wastra. Namun, mereka tidak menyangka bahwa kain batik Indonesia bisa digunakan untuk pakaian sehari-hari di Paris,” jelasnya. 

Arek Malang di pusat fesyen dunia 

Pria kelahiran Malang itu mengaku menyukai dunia fesyen sejak kecil. Dia senang membaca majalah fesyen dari luar negeri yang dibeli orangtuanya. 

Hobi membaca majalah fashion mendorongnya memiliki ketertarikan untuk melihat gaya busana Eropa dan Amerika. Lantas, ia pun memutuskan kuliah di Royal College of Art, London, untuk lebih serius mempelajari bidang tersebut.

Siapa sangka, sosok desainer Indonesia itu ternyata pernah menjadi salah satu asisten desainer Marc Jacobs yang saat itu sedang mempersiapkan koleksi perdananya untuk rumah mode Louis Vuitton. 

Langkah Samudra menapaki Kota Paris bersama Louis Vuitton bermula dari dosen kuliahnya di London, Professor Robert Duffy, yang memperkenalkan Samudra kepada Marc Jacobs. Ini menjadi awal kariernya sebagai perancang busana setelah lulus pada 1996. 

Setelah enam tahun berjalan sebagai desainer muda di Louis Vuitton, Samudra berkesempatan bekerja sebagai asisten desainer di Hermes saat perancang mode asal Paris, Jean Paul Gaultier, menduduki posisi direktur kreatif pada 2003. Samudra kembali menjadi bagian dari karya-karya fesyen keluaran Hermes di era itu. 

Selepas Jean Paul Gaultier meninggalkan Hermes, ia bergabung di rumah mode milik sang desainer tersebut selama 10 tahun sejak 2010. Ia pun tak melewatkan berbagai kesempatan di sana. Terlebih, fesyen sudah mandarah daging dan menjadi passion juga mimpinya. 

“Saya sangat menyukai dunia fesyen. Sebenarnya, saya ingin kembali ke Tanah Air setelah lulus. Namun, ternyata saya langsung direkomendasi ke Kota Paris. Saya berpikir itu merupakan kesempatan emas untuk berkarya di kota pusat mode dunia,” ungkapnya. 

Saat itu, lanjut Samdura, ia hanya merencanakan tinggal selama dua tahun di Prancis. 

“Ternyata, sudah hampir 23 tahun saya terlibat dalam karya-karya fesyen brand dunia,” kisahnya. 

Sebagai perancang busana brand kenamaan dunia, Samudra mengaku telah mempelajari banyak hal. Terutama, mengenai pemahaman pada sejarah. 

“Saya selalu ditekankan untuk mengenal sejarah sebelum menciptakan karya. Sejarah inilah yang dijadikan sebagai dasar dalam menciptakan busana. Hal inilah yang masih saya bawa hingga saat ini,” tutur Samudra.

Ingin promosikan budaya Indonesia 

Setelah puas menimba pengalaman sebagai desainer brand tersohor dunia, Samudra mencoba untuk bersolo karier. Pada 2020, ia menjadi konsultan mode dan mengerjakan berbagai proyek personal. 

Kiprahnya itu membawa dirinya terpilih sebagai salah satu desainer dalam pameran Java in Paris yang merupakan kolaborasi dari Pemerintah Kota (Pemkot) Solo, Shopee Indonesia, dan KBRI di Paris. 

Ia diminta untuk memamerkan karya busana wanita di Le BHV Marais, salah satu department store terbesar di Prancis, bagian dari jaringan Galeries Lafayette. 

Seakan tak ingin kehilangan momentum, Samudra langsung menyiapkan desain pakaian dengan kain khas Indonesia.

Bagi Samudra, meluncurkan busana dari kain batik di Paris saat ini merupakan momen yang tepat. Memasuki liburan musim panas di Eropa menjadi kesempatan untuk merancang pakaian ready to wear dengan bahan cotton kain batik. 

“Selain itu, masyarakat Eropa sangat menyukai budaya. Mereka akan antusias mencari tahu jika sudah tertarik pada suatu budaya sehingga dari pakaian batik, ini sekaligus dapat mempromosikan budaya dari negeri tempat kelahiran saya. Saya berharap warga Paris tertarik berkunjung dan berlibur ke Indonesia,” jelasnya. 

Untuk itu, Samudra berharap dirinya dapat terus berkontribusi memperkenalkan Indonesia melalui fesyen di kota pusat mode dunia itu. 

“Saya memiliki banyak rencana ke depan untuk menunjukkan ciri khas motif dan budaya Indonesia yang bisa saya sesuaikan dengan fesyen di sini. Semoga ke depannya kolaborasi yang membawa budaya dan produk lokal Indonesia terus berlanjut,” tutupnya. 

Seperti diketahui, pembukaan event Shopee Java in Paris sukses memukau para penonton yang hadir di Rue de Rivoli, Paris. Perhelatan yang diselenggarakan oleh Pemkot Solo dan Shopee Indonesia bertujuan membawa produk UMKM lokal ke kancah global. 

Gelaran tersebut dibuka dengan berbagai pertunjukan kesenian, mulai dari aksi Anggun C Sasmi “nyinden” diiringi tarian tradisional dan musik gamelan jawa, hingga fesyen show batik yang membuat ribuan pengunjung terpesona. 

Pada sesi fesyen show yang menjadi rangkaian pembukaan Java in Paris, sejumlah desainer turut menampilkan rancangan terbaiknya. 

Selain Samudra Hartanto, ada pula Denny Wirawan, dan Andika Pramudya bersama Satria Soewiryo dari brand Ansoe.

https://money.kompas.com/read/2022/06/24/145651526/mengenal-samudra-hartanto-arek-malang-eks-desainer-louis-vuitton-yang

Terkini Lainnya

Perputaran Uang Judi Online di RI sampai Rp 327 Triliun Setahun

Perputaran Uang Judi Online di RI sampai Rp 327 Triliun Setahun

Whats New
Bapanas Pastikan Konflik Israel-Iran Tak Pengaruhi Masuknya Komoditas Pangan yang Rutin Diimpor

Bapanas Pastikan Konflik Israel-Iran Tak Pengaruhi Masuknya Komoditas Pangan yang Rutin Diimpor

Whats New
Pasca Akuisisi BPR, KoinWorks Fokus Inovasi dan Efisiensi Tahun Ini

Pasca Akuisisi BPR, KoinWorks Fokus Inovasi dan Efisiensi Tahun Ini

Whats New
Lion Air Bantah 2 Pegawai yang Ditangkap Menyelundupkan Narkoba Merupakan Pegawainya

Lion Air Bantah 2 Pegawai yang Ditangkap Menyelundupkan Narkoba Merupakan Pegawainya

Whats New
Indofarma Akui Belum Bayar Gaji Karyawan Periode Maret 2024, Mengapa?

Indofarma Akui Belum Bayar Gaji Karyawan Periode Maret 2024, Mengapa?

Whats New
Pesetujuan KPR BSI Kini Hanya Butuh Waktu Satu Hari

Pesetujuan KPR BSI Kini Hanya Butuh Waktu Satu Hari

Spend Smart
Bank Sentral Inggris Diprediksi Pangkas Suku Bunga pada Mei 2024

Bank Sentral Inggris Diprediksi Pangkas Suku Bunga pada Mei 2024

Whats New
Cara Membuat Kartu ATM BCA Berfitur Contactless

Cara Membuat Kartu ATM BCA Berfitur Contactless

Work Smart
Pertanyaan Umum tapi Menjebak dalam Wawancara Kerja, Apa Itu dan Bagaimana Cara Jawabnya?

Pertanyaan Umum tapi Menjebak dalam Wawancara Kerja, Apa Itu dan Bagaimana Cara Jawabnya?

Work Smart
Menko Airlangga soal Kondisi Geopolitik Global: Belum Ada Apa-apa, Kita Tenang Saja...

Menko Airlangga soal Kondisi Geopolitik Global: Belum Ada Apa-apa, Kita Tenang Saja...

Whats New
Pasar Perdana adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Pasar Perdana adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Work Smart
Apa Dampak Konflik Iran-Israel ke Industri Penerbangan Indonesia?

Apa Dampak Konflik Iran-Israel ke Industri Penerbangan Indonesia?

Whats New
HUT Ke-35 BRI Insurance, Berharap Jadi Manfaat bagi Masyarakat

HUT Ke-35 BRI Insurance, Berharap Jadi Manfaat bagi Masyarakat

Rilis
Menperin Siapkan Insentif untuk Amankan Industri dari Dampak Konflik Timur Tengah

Menperin Siapkan Insentif untuk Amankan Industri dari Dampak Konflik Timur Tengah

Whats New
Respons Bapanas soal Program Bantuan Pangan Disebut di Sidang Sengketa Pilpres

Respons Bapanas soal Program Bantuan Pangan Disebut di Sidang Sengketa Pilpres

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke