KOMPAS.com - Holywings sedang menjadi sorotan karena mengeluarkan promo minuman beralkohol gratis yang menuai kecaman publik. Kini promosi yang diunggah akun Instagram ofisial Holywings itu dilaporkan ke Polda Metro Jaya.
Banyak orang geram dengan cara promosi Holywings tersebut. Tak dapat dimungkiri, kejadian tersebut membuat nama Holywing mencuat kembali.
Banyak orang mencari tahu informasi terkait Holywings, mulai dari seputar para pemilik Holywings dan sejarah berdirinya hingga sebesar sekarang dengan puluhan cabang di berbagai kota.
Perusahaan yang bergerak di sektor food and beverages itu sudah tak asing lagi di telinga para generasi milenial. Pasalnya, Holywings dikenal sebagai tempat hangout muda-mudi di Ibu Kota.
Pemilik Holywings dan sejarah berdirinya
Berdasarkan penelusuran Kompas.com di laman resminya, Holywings didirikan oleh PT Aneka Bintang Gading pada 2014. Perusahaan tersebut memiliki tiga produk, yakni Holywings Bar, Holywings Club, dan Holywings Restaurant.
Outlet Holywings saat ini sudah tersebar di kota-kota besar di Indonesia, mulai dari Jakarta, Bandung, Bekasi, Serpong, Surabaya, Medan, hingga Makassar.
Co-Founder Holywings Ivan Tanjaya menceritakan awal mula berdirinya brand tersebut. Menurut pria berusia 32 tahun itu, Holywings tercipta setelah bisnis kedai nasi gorengnya di kawasan Kelapa Gading, Jakarta Utara, terus mengalami kerugian.
Tak mau terus terpuruk, pria itu pun terus memutar otaknya. Akhirnya, dia ingat dengan sebuah bar di Beijing yang kerap dikunjungi saat berkuliah di Negeri Tirai Bambu tersebut.
Di bar tersebut, kata Ivan, salah satu keunggulannya adalah menyuguhkan live music. Bar tersebut pun selalu ramai dikunjungi.
Alhasil, dia coba mengadopsi konsep tersebut di Indonesia dengan mendirikan Holywings. Dia bersama keempat teman lainnya ingin menghidupkan live music di Tanah Air.
Menurut Ivan, pada kisaran tahun 2014-2015, tempat hiburan malam di Indonesia masih dibanjiri oleh kelab malam yang menyuguhkan pertunjukan disc jockey (DJ).
"Holywings tercipta karena gue banget, gue seneng nyanyi, makan, dan minum," ujar Ivan, dikutip Kompas.com dari akun YouTube Holywings pada Minggu (26/6/2022).
Akhirnya, Ivan memutuskan menyulap bekas kedai nasi gorengnya di Kelapa Gading menjadi outlet Holywings yang pertama kali berdiri di Indonesia.
Pada minggu-minggu awal berdiri, tempat hiburan malam tersebut sepi pengunjung. Namun, setelah dua bulan berjalan, Holywings mulai disesaki pengunjung dalam tiap malamnya.
Melihat antusiasme pengunjung, selang sembilan bulan berikutnya, Ivan bersama rekan lainnya memutuskan membuka Holywings di Pantai Indah Kapuk (PIK), Jakarta Utara.
Rupanya, di lokasi tersebut pun mendapat sambutan hangat dari warga Ibu Kota. Hingga akhirnya Holywings memiliki 18 outlet yang tersebar di kota-kota besar Indonesia.
"Target outlet Holywings di 2022 ada 72 cabang," kata Ivan.
Kendati begitu, lanjut pria yang tumbuh besar di Surabaya itu, pembukaan outlet baru Holywings terkendala pandemi Covid-19. Alhasil, pembukaan outlet baru brand tersebut harus mundur dari waktu yang telah ditargetkan.
Namun, saat ini Ivan tengah mempersiapkan pembukaan Holywings di Bali. Bahkan, Holywings di Bali akan menjadi yang terbesar di Indonesia.
Pasalnya, lahan Holywings yang berada di kawasan Canggu, Bali, itu memiliki luas 3 hektar.
"Rumus kita apa yang belum pernah orang bikin, atau apa yang orang bikin tapi masih kurang, ya kita bikin. Di saat semua orang bikin bar yang ada DJ, kita bikin live music," ungkap Ivan.
Setelah besar dan namanya mulai tenar di kalangan para muda-mudi Jakarta, Holywings disuntik modal oleh investor baru, salah satunya pengacara kondang Hotman Paris.
Investor lainnya yang diketahui baru masuk ke pemegang saham Holywings adalah selebritas Nikita Mirzani. Namun, kedua investor baru itu enggan membeberkan nilai investasi yang ditanamkannya ke kelab malam tersebut.
(Penulis: Akhdi Martin Pratama | Editor: Akhdi Martin Pratama)
https://money.kompas.com/read/2022/06/26/203300726/para-pemilik-holywings-kelab-malam-yang-promosinya-menuai-kontroversi