Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Awali Karier sebagai Bankir, Murniati Mukhlisin Kini Sukses Jadi Akademisi dan Pimpin Kampus

KOMPAS.com – Mengawali karier sebagai seorang bankir di salah satu bank swasta di Jakarta, Murniati Mukhlisin kini dikenal sebagai akademisi yang sukses memimpin kampus terkemuka. Dia juga aktif mengedukasi masyarakat tentang pentingnya keuangan syariah.

Wanita yang memiliki nama Tionghoa “Mu Kim Ni” dan akrab disapa Madam Ani itu terbiasa ditempa berbagai tantangan. Berbekal ijazah sekolah menengah atas (SMA), dia merantau ke Jakarta dari kampung halamannya di Baturaja, Sumatera Selatan.

Begitu sampai di Ibu Kota, Ani mendapat pekerjaan yang layak di salah satu bank swasta hingga bisa hidup mandiri.

Selain bekerja, keinginan Ani untuk terus belajar disalurkan melalui berbagai kegiatan. Dia terdaftar sebagai anggota pada sejumlah organisasi, seperti Pembina Iman Tauhid Islam (PITI), Yayasan H Karim Oei, dan Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI).

Kegelisahan Ani muncul ketika bank syariah pertama di Indonesia berdiri. Ani pun mengutarakan keinginannya untuk bergabung dengan salah satu senior yang bekerja di bank tersebut. Namun, Ani disarankan agar melanjutkan kuliah terlebih dulu.

“Alhamdulillah, setelah tiga tahun bekerja di Jakarta, tepatnya pada 1994, saya melanjutkan kuliah jenjang sarjana di International Islamic University of Malaysia (IIUM) Malaysia. Saat itu, saya belajar akuntansi Islam dan lulus pada 1998,” cerita Ani kepada Kompas.com, Jumat (24/6/2022).

Setelah lulus, Ani tidak langsung kembali ke Indonesia. Dia menikah dengan kakak kelasnya di IIUM hingga dikaruniai seorang putri dan dua putera.

Selama di Malaysia, Ani pun sempat bekerja di Ernst & Young Kuala Lumpur. Kemudian, dia melanjutkan karier di perusahaan teknologi informasi ANSI Berhad hingga 2001.

Berbekal pengetahuan serta pengalaman kuliah dan bekerja di Malaysia, Ani dan keluarga akhirnya kembali ke Indonesia.

Dia tidak melanjutkan mimpi untuk bekerja di bank syariah. Ani memilih profesi sebagai akademisi untuk mendidik sumber daya manusia (SDM) yang akan bekerja di bank syariah.

Ketika itu, Ani menerima tawaran seniornya, Muhammad Syafi’i Antonio, untuk ikut mengajar dan mengembangkan perguruan tinggi ekonomi syariah yang baru didirikan, yaitu Institut Agama Islam Tazkia. Dulunya, perguruan tinggi ini bernama Sekolah Tinggi Ekonomi Islam (STEI) Tazkia.

Ani merasa bahwa saat itu merupakan waktu yang tepat untuk berkontribusi dan mengamalkan ilmunya. Pada perguruan tinggi tersebut, Ani mengajar ilmu mata kuliah Akuntansi dan Keuangan Islam.

Bersama rekan-rekannya, Ani berhasil mengelola dan mengajak masyarakat untuk mengembangkan kampus itu.

“Alhamdulillah, dengan kekuatan jemaah, kampus yang semula memiliki 25 mahasiswa, sekarang menjadi tempat belajar bagi 2.500 mahasiswa,” ujar perempuan yang kini juga menjabat sebagai Rektor Institut Agama Islam Tazkia itu.

Keuangan syariah untuk semua

Seiring peningkatan fokus studi serta aktivitas yang besar terhadap bidang akuntansi dan keuangan Islam, peran yang diemban Ani pun semakin luas.

Peraih gelar PhD dalam bidang akuntansi dari dua perguruan tinggi di Inggris, yaitu Markfield Institute of Higher Education serta University of Glasgow itu juga mengembangkan kiprahnya sebagai peneliti, penulis produktif, pembicara, dan motivator dalam berbagai forum, baik di tingkat nasional maupun internasional.

Dengan demikian, ilmu yang dimiliki Ani tak hanya dibagikan kepada para mahasiswa di Institut Tazkia, tetapi juga menjangkau audiens yang lebih luas.

Bersama sang suami yang juga merupakan pakar ekonomi syariah, Luqyan Tamanni, Ani turut mengembangkan lembaga konsultan keuangan syariah bernama Sakinah Finance.

Lembaga tersebut kerap menggelar sejumlah training serta membuka sesi konsultasi guna membantu masyarakat agar dapat merencanakan dan mengelola keuangan secara Islami.

Ani percaya, pengelolaan keuangan sesuai syariat dapat menciptakan keluarga sakinah, mawadah, dan wa rahmah.

Seperti diketahui, pengelolaan keuangan syariah tak lepas dari lembaga keuangan dan perbankan yang juga menerapkan prinsip syariah.

Dukungan perbankan syariah melalui berbagai produknya dinilai bisa memudahkan masyarakat dalam meraih mimpi.

Ani pun turut merasakan dukungan dari perbankan syariah tersebut. Salah satunya, dari CIMB Niaga Syariah. Dukungan ini dia dapatkan dalam berbagai aspek, baik pengelolaan keuangan keluarga maupun lembaga dan bisnis yang dikelolanya.

Sebagai akademisi di bidang ekonomi syariah, Ani berharap bahwa dirinya dapat menebarkan manfaat yang lebih besar dari keuangan syariah. Dia meyakini bahwa keuangan syariah bersifat universal sehingga bisa diterima oleh semua kalangan.

“Inti dari keuangan syariah adalah membawa kebaikan. Saya meyakini bahwa pesan kebaikan ini bisa diterima semua orang,” jelas Ani.

Menurut perempuan yang juga aktif memberikan training dan menjadi pembicara dalam berbagai kegiatan CIMB Niaga Syariah itu, pesan kebaikan tersebut harus terus disampaikan oleh para pegiat keuangan syariah.

“Teruslah menebar kebaikan. Pasalnya, orang yang paling baik adalah orang yang panjang umur dan memiliki banyak amal baik,” ujar Ani.

https://money.kompas.com/read/2022/06/27/075700526/awali-karier-sebagai-bankir-murniati-mukhlisin-kini-sukses-jadi-akademisi-dan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke