Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Pemerintah Diminta Beri Insentif buat Produk Keuangan "Hijau", Ini Alasannya

Insentif pajak untuk keuangan hijau diperlukan untuk menggaungkan ekonomi hijau di dalam negeri. Sekaligus melengkapi insentif yang telah ada saat ini, yakni insentif pajak terhadap proyek-proyek ramah lingkungan.

"Insentif pajak terutama tidak hanya pajak ke proyek-proyek yang dinilai green tapi juga insentif pajak yang bisa untuk produk-produk keuangan green, misal green bond," kata Yusuf dalam Bincang Dua Puluh Harian Kompas bersama East Ventures di Fairmont Hotel Jakarta, Kamis (30/6/2022).

Yusuf menilai, keberadaan insentif baru ini bakal lebih menarik minat investor terhadap instrumen keuangan hijau. Dengan insentif, investor tidak ragu-ragu melihat instrumen obligasi sebagai instrumen investasi jangka panjang.

"Investor itu menilai seberapa menarik imbal hasil yang akan ditawarkan nanti. Belum lagi (jika) kita bicara appetite investor yang mungkin akan lebih selektif mengambil instrumen yang jangka panjang, mungkin (saat ini) lebih selektif ke instrumen jangka pendek," beber Yusuf.

Apalagi kata Yusuf, isu ramah lingkungan dan mitigasi perubahan iklim makin banyak dibicarakan dan menjadi perhatian masyarakat global.

Instrumen keuangan hijau, kata Yusuf, menjadi salah satu sosialisasi yang efektif untuk memperkenalkan produk ramah lingkungan kepada masyarakat. Dengan masyarakat mengetahui pentingnya isu keberlanjutan, maka permintaan terhadap produk tidak ramah lingkungan akan menurun.

"Permintaan terhadap produk "brown" tetap ada selama masyarakat tidak disosialisasi. Makanya insentif pajak untuk khusus produk keuangan yang berkaitan green menurut saya bisa menjadi tambahan perhatian pemerintah setelah ini," beber Yusuf.

https://money.kompas.com/read/2022/06/30/191500426/pemerintah-diminta-beri-insentif-buat-produk-keuangan-hijau-ini-alasannya

Terkini Lainnya

Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Whats New
BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Whats New
Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Whats New
Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Rilis
INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

Whats New
Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Whats New
OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

Rilis
Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Whats New
Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Work Smart
INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Whats New
Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal 'Jangkar' Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal "Jangkar" Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Whats New
Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Whats New
Lebaran 2024, KAI Sebut 'Suite Class Compartment' dan 'Luxury'  Laris Manis

Lebaran 2024, KAI Sebut "Suite Class Compartment" dan "Luxury" Laris Manis

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke