Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Respons Bulog Usai Peternak Minta Sapi Terinfeksi PMK agar Diserap Jadi Stok

Menanggapi hal itu, Sekretaris Perusahaan Perum Bulog Awaludin Iqbal mengatakan, pada dasarnya pihaknya atau BUMN lainnya tentu siap jika ditugaskan dalam penyerapan hewan ternak yang terinfeksi PMK.

Dia menjelaskan karena posisi Bulog sebagai operator maka perlu adanya penugasan terlebih dahulu untuk penyerapan daging sapi atau ternak yang terjangkit PMK.

"Sebenarnya keseluruhan BUMN pada intinya pasti siap (menjalankan) semua penugasan dari pemerintah," ujar Awaludin dalam webinar Forwatan 2022 dengan tema Idul Adha Dibayang-bayang PMK, Amanakah? yang disiarkan secara virtual, Kamis (30/6/2022).

Lebih lanjut Awaludin mengatakan, saat ini perlu dipikirkan dampak dari sisi hulu hingga hilir jika dilakukan penyerapan daging sapi atau ternak yang terinfeksi wabah PMK.

Menurut dia edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat mengenai penyakit mulut dan kuku pada hewan ternak ini harus dilakukan.

"Tadi disampaikan tidak bisa menjangkiti manusia PMK ini. Tapi ini harus dilakukan edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat bahwa memang virus ini tidak menyerang manusia artinya problem PMK itu ada pada sapinya atau bukan pada konsumennya. Ini penting sehingga sapi yang dipotong dan didistribusikan tidak merisaukan masyarakat," ucapnya.

Sebelumnya, Ketua PPSKI Nanang mengatakan, daripada Bulog mengimpor daging kerbau dari India, menurut dia lebih baik Bulog membeli daging atau ternak yang terpapar PMK milik peternak.

Menurut dia, daging sapi maupun kerbau tersebut dapat menjadi buffer stock, dipotong dengan bersyarat.

"Karena jumlahnya sudah bergerak sangat banyak maka kita meminta kepada pemerintah melalui Perum Bulog untuk sapi ini bisa menjadi buffer stock," ujar dia.

https://money.kompas.com/read/2022/07/01/100000426/respons-bulog-usai-peternak-minta-sapi-terinfeksi-pmk-agar-diserap-jadi-stok

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke