Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

PT Vale Indonesia Targetkan Produksi Nikel Tumbuh 3 Kali Lipat di 2025

“Sejak tahun 1968, kita sudah berkomitmen semua proses dilakukan di dalam negeri. Di 3 tahun kedepan, kami menargetkan produksi (nikel) akan 3 kali lipat,” kata Febriany.

Untuk mendorong target produksi nikel PT Vale Indonesia akan melakukan konsesi di tiga proyek baru, yakni di Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah, dan Sulawesi Tenggara.

Adapun area konsesi adalah sebesar 118.000 ha secara keseluruhan, dengan rincian di Sulsel total areanya seluas 70.500 ha dengan target eksplorasi 14.188 ha.

Sementara itu, di Sulteng, dengan total area 22.699 ha dengan target eksplorasi 6.046 ha, dan di Sultra luas areanya mencapai 24.752 ha dan target eksplorasinya 1.882 ha

Perusahaan yang 20 persen sahamnya dimiliki oleh Holding BUMN Pertambangan atau MIND.ID melalui PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero) mencatatkan produksi nikel di tahun 2021, sebanyak 65.388 metrik ton atau turun dibandingkan tahun 2020 sebesar 72.237 metrik ton.

Demikian juga dengan produksi nikel  PT Vale Indonesia sepanjang kuartal I tahun ini yang juga mengalami penurunan. INCO memproduksi nikel sejumlah 13.827 ton pada kuartal I-2022, atau turun 9 persen dibandingkan periode sama tahun 2021 sebesar 15.198 ton.

Adapun total pendapatan PT Vale Indonesia pada tahun 2021 sebesar 955,8 juta dollar AS, naik dibandingkan tahun 2020 sebesar 768,21 dollar AS. Namun pendapatan INCO di tahun 2019 lebih tinggi, yakni sebesar 786,7 juta dollar AS, dibandingkan tahun 2020.

“Penurunan pendapatan terjadi di tahun 2020 karena pandemi Covid-19. Adapun 85 persen sampai 95 persen pendapatan didistribusikan kepada para pemangku kepentingan. Dalam 5 tahun, INCO berkontribusi sebesar Rp 7,8 triliun terhadap penerimaan negara,” ujar Febriyani.

https://money.kompas.com/read/2022/07/05/210000926/pt-vale-indonesia-targetkan-produksi-nikel-tumbuh-3-kali-lipat-di-2025

Terkini Lainnya

Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Whats New
Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

Whats New
Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke