Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Sri Mulyani: Ketahanan Pangan RI Aman, tapi Waspada Tekanan Inflasi Pangan

"Indonesia dari sisi pangan, kita dalam tiga tahun terakhir produksi beras dan produk komoditas miliki kemampuan untuk bisa memenuhi kebutuhan dalam negeri dan ekspor ke luar negeri," ujarnya dalam acara Road to G20: Securitization Summit 2022 di Jakarta, Rabu (6/7/2022).

Meski demikian, terjaganya ketahanan pangan nasional tak membuat pemerintah terlena dengan kondisi tersebut. Sri Mulyani mengatakan, pemerintah akan tetap waspada mengingat saat ini dunia tengah menghadapi gejolak inflasi pangan global.

"Jadi ini enggak berarti terlena, karena ada tantangan dan tekanan inflasi pangan harus diwaspadai," kata dia.

Inflasi pangan melonjak seiring dengan naiknya harga komoditas yang dipicu perang antara Rusia dan Ukraina.

Sejumlah negara sudah mengalami kenaikan inflasi yang tinggi bahkan berisiko memunculkan stagflasi. Seperti Amerika Serikat inflasi per Juni 2022 tercatat sebesar 8,6 persen, Italia 8 persen, Jerman 7,6 persen, dan Singapura 5,6 persen.

Indonesia sendiri mencatatkan inflasi sebesar 0,61 persen (month to month/mtm) pada Juni 2022, naik dibandingkan inflasi pada Mei 2022 yang tercatat sebesar 0,4 persen. Sementara secara tahunan (year on year/yoy) inflasi Juni 2022 tercatat 4,35 persen, atau yang tertinggi dalam lima tahun terakhir.

"Dalam G20, isu ini akan jadi perhatian sebab pangan jadi sumber inflasi dunia, dengan perang di Ukraina timbulkan dampak disrupsi rantai pasok dari makanan dan pupuk. Berbagai negara alami tekanan harga pangan sangat signfikan, dan jadi perhatian kita," pungkasnya.

https://money.kompas.com/read/2022/07/06/131627026/sri-mulyani-ketahanan-pangan-ri-aman-tapi-waspada-tekanan-inflasi-pangan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke