Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Milenial, Simak Tips Mengatur Uang secara Bijak

Padahal, untuk memperoleh kemapanan butuh biaya ekstra. Sementara, pendapatan tidak selalu sepadan dengan hitungan biaya yang harus dikeluarkan.

Co-Founder MiPOWER by Sequis and Registered Financial Planner Edwin Limanta menyarankan agar milenial memiliki pengetahuan perencanaan keuangan dan disiplin menjalankannya, sebab masa mendatang penuh ketidakpastian.

"Kebutuhan akan berubah dan bertambah seiring meningkatnya karir, bertambahnya usia, dan saat mewujudkan rencana berumah tangga. Biaya hidup juga akan meningkat seiring meningkatnya inflasi sehingga jika kita tidak melatih diri dan mulai disiplin dalam perencanaan keuangan maka mustahil akan memiliki simpanan yang cukup untuk persiapan masa depan," kata dia dalam keterangan tertulis, dikutip Kompas.com Kamis (7/7/2022).

Edwin mengatakan, berkarir memiliki batasan usia. Dengan begitu, milenial yang tidak mempersiapkan keuangannya bisa memiliki kemungkinan risiko gagal pensiun dengan nyaman.

Untuk itu, dia menyampaikan beberapa tips perencanaan keuangan yang tidak ada salahnya untuk dicoba.

Berhasil pada usia muda tentu membanggakan, tapi juga penuh godaan karena pengaruh gaya hidup dan circle pertemanan.

Biasanya pengeluaran aktualisasi diri cenderung membengkak. Untuk itu, Edwin bilang, hal pertama dalam perencaan keuangan adalah mampu membedakan keinginan dan kebutuhan.

Utamakan kebutuhan harkat hidup saat ini dan masa depan, yakni sandang, pangan, dan papan karena biaya hidup cenderung tidak stabil bahkan naik seiring inflasi. Bergaya sederhana tidak akan menurunkan derajat.

Ia menjelaskan, jika sudah memiliki penghasilan, sebaiknya alokasikan pendapatan yang diperoleh dengan konsep keuangan.

"Bisa menggunakan rumus 40-30-20-10, yaitu 40 lersen pendapatan dianggarkan untuk keperluan sehari-hari, 20 perseb cicilan produktif, 10 persen cicilan konsumtif, 20 persen aset rencana jangka panjang, serta 10 persen untuk keperluan sosial," jelas dia.

Ia menambahkan, hiburan dan jalan-jalan adalah khas milenial tapi bukan berarti karena pendapatan bertambah lalu wajar berfoya-foya.

Biaya tersier semacam ini bisa dipersiapkan dari penghasilan non rutin, seperti dari bonus tahunan, THR, atau pendapatan tambahan.

"Jadi, jika ingin berlibur ke tempat impian maka tabunglah pendapatan non rutin sebanyak mungkin," terang dia.

Edwin juga berpesan kepada milenial untuk menghindari utang jika belum memiliki alokasi dana darurat.

Utang perlu dikelola dengan baik karena menumpuk utang akan berisiko terjadi defisit neraca keuangan pribadi atau usaha.

Jika merasa perlu mencicil maka usahakan barang tersebut memiliki manfaat lebih banyak daripada biaya kepemilikannya.

Edwin menjabarkab, seiring kenaikan pendapatan dan luasnya pergaulan sah saja jika gaya hidup ikut naik kelas asalkan tidak lebih besar dari kenaikan gaji.

"Buatlah skala prioritas pengeluaran dan pendapatan non rutin demi mencegah pengeluaran tidak terkendali," terang dia.

Kenaikan pendapatan berarti saatnya menaikan aset rencana jangka panjang. Tingkatkan jumlah dana darurat, tabungan, asuransi, serta investasi.

"Mengingat hidup tidak lepas dari risiko kehidupan, seperti sakit, kecelakaan, atau meninggal dunia maka penting memiliki asuransi jiwa dan asuransi kesehatan untuk menjaga finansial dan aset masa depan," tandas dia.

https://money.kompas.com/read/2022/07/07/170800126/milenial-simak-tips-mengatur-uang-secara-bijak

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke