Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Saat "Green Energy" Tenaga Surya dan Angin Ubah Desa Energi Berdikari Cilacap dari Gelap Menjadi Terang...

Green Energy bertenaga surya dan angin ini merupakan program berbasis CID (Community involvement development) yang dijalankan Pertamina, di desa terpencil dan terisolasi terhadap energi yang ramah lingkungan, terjangkau dan berkelanjutan.

Pjs Vice President Corporate Communication Pertamina Heppy Wulansari menjelaskan, program ini sekaligus untuk meningkatkan ekonomi masyarakat sehingga lebih sejahtera. Dia mengatakan, pengembangan Desa Energi Berdikari Cilacap memanfaatkan sumber energi surya dan angin yang tersedia sepanjang tahun di desa Ujung Alang, Cilacap.

“Dengan teknologi hybrid energy pole (HEOP), kedua sumber energi ini diolah menjadi listrik yang bisa menerangi rumah penduduk, sekolah dan berbagai aktivitas ekonomi warga,” kata Heppy dalam siaran pers, Kamis (7/7/2022).

Heppy mengungkapkan, Desa Ujung Alang, Cilacap sebelumnya merupakan desa terisolasi, di mana 80 persen penduduknya bekerja sebagai nelayan musiman dan buruh tambak. Terbatasnya akses listrik, transportasi dan komunikasi membuat desa ini tertinggal dibanding desa lainnya. Desa ini juga sangat gelap di malam hari, karena tidak tersedianya listrik.

“Kini, Teknologi Hybrid Energy Pole (HEOP) yang dikembangkan Pertamina RU IV Cilacap telah mengubah desa yang gelap gulita menjadi terang benderang. Warga desa bisa menikmati listrik bersih tanpa emisi,” ungkap Heppy.

Energi listrik bersumber dari 15 kincir angin dan 24 solar panel, penghasil energi yang ditampung di dalam storage penyimpanan daya. Dari keseluruhan kincir dan solar panel dapat menghasilkan daya sebesar 16.200 WP (Watt Peak) yang disimpan di storage masing- masing dan dialirkan menggunakan kabel kepada 78 Rumah tangga, 1 sekolah, 1 masjid dan 2 rumah produksi.

Tak hanya menghasilkan energi, teknologi ini mengurangi hingga 126,4 ton CO eq per tahun. Heppy mengatakan, pengembangan energi baru terbarukan (EBT) dalam program Desa Berdikari Cilacap merupakan upaya Pertamina mengurangi jejak emisi dalam kerangka ESG (Environmental, Social & Governance).

“Pemanfaatan EBT merupakan komitmen Pertamina pada dunia untuk mengurangi emisi GRK sebesar 30 persen pada tahun 2030. Pertamina menargetkan menargetkan peningkatan total kapasitas EBT menjadi 10,2 giga watt pada tahun 2026,” ujar Heppy.

Menurut Heppy, Pertamina memiliki Program Desa Energi Berdikari tahun 2021 sebanyak 19 program meliputi energi surya 10 program, energi microhydro 2 program, energi biodiesel 2 program dan energi biogas sebanyak 5 program.

Pada tahun 2022, Pertamina melanjutkan program Desa Energi Berdikari sebanyak 40 program, terdiri energi surya 28 program, energi microhydro 2 program, energi biogas 6 program dan energi dari pengolahan sampah 4 program.

“Pertamina akan terus meningkatkan pemanfaatan energi terbarukan sebagai bagian dari transisi energi menuju energi bersih sejalan dengan tren global,” tegas Heppy.

https://money.kompas.com/read/2022/07/07/213000226/saat-green-energy-tenaga-surya-dan-angin-ubah-desa-energi-berdikari-cilacap

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke