Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Kemitraan Strategis BUMN dengan UMKM Dinilai Bisa Tingkatkan Ketahanan Ekonomi Nasional

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir terus mendorong kemitraan strategis antara BUMN dan Usaha Menegah Kecil dan Mikro (UMKM). Utamanya dalam keberpihakan BUMN untuk mendukung UMKM.

Dia menyebut keberpihakan kepada UMKM sesuai dengan Instruksi Presiden Joko Widodo yang selalu menekankan bahwa basis pertumbuhan ekonomi Indonesia adalah ekonomi kerakyatan.

Erick Thohir menegaskan komitmen BUMN dalam mengedepankan UMKM mendapatkan porsi besar tanpa menafikan peran perusahaan-perusahaan besar yang menjadi pemain global.

"Jadi ada keseimbangan dan kesinambungan. Ekonomi kita ini perlu keseimbangan seperti membuat kopi, ada kopi, air panas, gula, diaduk supaya merata dan enak. Ekonomi yang kita bangun pun harus seimbang," ujar Erick dilansir dari Kontan.co.id, Senin (11/7/2022).

Rencana pemerintah yang ingin memberdayakan UMKM dinilai pengajar Fakultas Ekonomika dan Bisnis UGM, Boyke Rudy Purnomo patut diapresiasi.

Sebab pengusaha UMKM di Indonesia sudah terbukti tanguh dalam menghadapi krisis yang terjadi. Banyak pengusaha UMKM Indonesia yang bisa bertahan, bahkan sejak krisis moneter 1998 hingga krisis multi dimensi akibat Covid-19.

"Kunci dari bisa bertahannya pengusaha UMKM karena social capital yang kuat. Jika social capital ini dapat disinergikan dengan BUMN, tentu saja akan menjadi menjadi daya ungkit yang cukup besar untuk recovery perekonomi Indonesia pasca pandemi Covid-19. Namun jika tidak disinergikan maka ekonomi kita tidak memiliki daya tawar yang tinggi di pasar global," ungkap Boyke.

Menurut dia, langkah Erick Thohir dan bank Himbara untuk menambah kredit ke pengusaha UMKM merupakan bukti nyata keberpihakan negara. Namun bantuan dana tersebut tidaklah cukup.

Sebab, jumlah yang sangat banyak dan spektrum pengusaha UMKM sangat luas, tentu permasalahan yang terjadi tidak sama. Sehingga intervensi yang dilakukan BUMN harus sesuai dengan permasalahan yang terjadi di UMKM. Jika intervensi tidak sesuai dengan permasalahan, maka keberpihakan BUMN ke UMKM hanya sekadar slogan.

Boyke menuturkan, peran Erick untuk mengorkestrasikan sinergi UMKM dan BUMN sangat kritikal. Terlebih lagi BUMN diberikan mandat oleh UU untuk berperan sebagai kepanjangan tangan negara dalam memberikan pelayanan ke masyarakat.

Sehingga tugas utama BUMN saat ini adalah membina serta menjadikan UMKM mitra bisnis strategis. Dengan begitu tugas utama BUMN sebagai badan usaha yang mencari keuntungan dapat sejalan dengan bisnis UMKM.

Kini yang dibutuhkan adalah menjadikan UMKM sebagai mitra strategis untuk memperkuat rantai pasok BUMN. Jika rantai pasok sesuai dengan kegiatan usaha BUMN, maka kelangsungan UMKM dapat terus terjaga.

Sehingga kehadiran UMKM di BUMN tak sekadar menjadi beban. Tetapi bersama-sama tumbuh untuk membangun ekonomi Indonesia.

"Menteri Erick dan BUMN dapat memiliki peran aktif untuk mensinergikan yang apik antara UMKM dan BUMN. Menjadikan mitra bisnis BUMN akan membuat harga diri UMKM meningkat. Momentum tersebut harus dimanfaatkan agar UMKM dapat memperkokoh perekonomian Nasional. Sehingga pendekatan tak sekadar kucuran dana CSR atau kredit UMKM," kata Boyke.

Boyke mengungkapkan, jika Erick Thohir mampu mensinergikan dan menjadikan UMKM mitra bisnis strategis BUMN, maka akan membuat perekonomi Nasional tumbuh dan semakin tangguh. Dengan menjadikan UMKM mitra bisnis strategis BUMN, dipercaya perekonomian nasional dapat tumbuh 1 persen. (Noverius Laoli)

Artikel ini telah tayang di Kontan.co.id dengan judul: Kemitraan Strategis BUMN dengan UMKM Dapat Tingkatkan Ketahanan Ekonomi Nasional

https://money.kompas.com/read/2022/07/11/151500126/kemitraan-strategis-bumn-dengan-umkm-dinilai-bisa-tingkatkan-ketahanan-ekonomi

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke