JAKARTA, KOMPAS.com - Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (IKAPPI) menilai Kementerian Perdagangan (Kemendag) dan Kementerian Pertanian (Kementan) gagal menjaga stabilitas pangan di hari Raya Idul Adha.
Ketua Umum DPP IKAPPI Abdullah Mansuri mengatakan, Kemendag dan Kementan gagal menjaga stabilitas pangan karena sudah hampir satu bulan cabai rawit dan beberapa jenis cabai lainnya harganya masih tinggi.
"Cabai rawit merah tembus di angka Rp 115.000 bahkan sudah tembus Rp 130.000 per kilogram, termasuk bawang merah tembus di angka Rp 70.000 sampai bahkan ada yang menjual Rp 75.000 per kilogram," ujarnya dalam keterangannya, Selasa (12/6/2022).
"Ini bukti bahwa tidak ada upaya kongkrit dari pemerintah dalam hal ini Kementerian Perdagangan dan Kementerian Pertanian dalam menjaga stabilitas pangan menjelang dan sesudah Idul Adha," sambung Abdullah.
Menurut dia, dua komoditas ini memang tidak mendapatkan sentuhan maksimal dari dua kementerian tersebut.
Oleh sebab itu IKAPPI meminta kepada Kemendag dan Kementan untuk kembali menjaga pasokan pangan pasca Idul Adha.
"Kita tau bahwa kenaikan 2 komoditas tersebut sudah terjadi hampir satu bulan penuh, dan kami ingatkan untuk menjaga stabilitasnya beberapa bulan lalu," ungkapnya.
Selain cabai, Abdullah juga membeberkan beberapa komoditas lain yang cukup rawan antar lain tomat, kentang, sayur mayur, hingga ayam.
Adapun komoditas ini, kata dia, juga tidak mendapatkan sentuhan dan tidak terjaga oleh Kementrian terkait.
"Maka Ikatan Pedagang Pasar Indonesia meminta ke semua pihak untuk fokus pada beberapa komoditas pangan yang kami sebut , tidak hanya minyak goreng yang diurus tetapi komuditas lain juga harus mendapatkan perhatian khusus, banyak konsumen dan pedagang menjerit karena harganya yang terlalu tinggi," pungkasnya.
https://money.kompas.com/read/2022/07/12/163600526/ikappi-nilai-kemendag-dan-kementan-gagal-jaga-stabilitas-pangan-di-idul-adha