Hingga Akhir Juni 2022, PT PII Beri Penjaminan Proyek Infrastruktur Senilai Rp 476 Triliun

Dari total proyek tersebut, 31 proyek merupakan Kerja sama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU) senilai Rp 463 triliun, sementara proyek non KPBU sebanyak 11 proyek senilai Rp 11 triliun.

“Secara keseluruhan dari sisi penjaminan di bidang infrastruktur baik dengan skema KPBU, maupun non KPBU, Kita diberikan mandat untuk memberikan penjaminan kredit pinjaman,” ungkap kata Direktur Utama PT PII Wahid Sutopo, di Jakarta, Rabu (13/7/2022).

Saat ini sudah ada 6 sektor yang dicover oleh PII, mencakup sektor pembangaunan jalan raya, sektor ketenagalistrikan, sektor transportasi, sektor informasi, komunikasi, serta sektor air minum yang tersebar di seluruh Indonesia.

Adapun beberapa infrastruktur yang dijamin oleh PII, seperti PLTU Batang dengan nilai penjaminan Rp 61,5 Triliun, TOL Gedebage Tasik Cilacap senilai Rp 56,2 Triliun. Kemudian, Sreap Western & Central Java dengan nilai penjaminan Rp 41,4 triliun, Tol Solo Yogja Nyia Kulon Progo Rp 28,6 triliun, serta Jalan Tol Gilimanuk – Mengwi Rp 24,6 triliun.

Direktur Keuangan PII Donny Hamdani mengatakan, PT PII (Persero) juga berkontribusi dalam pembagangunan 15 jalan tol sepanjang 745,01 kilometer dengan total investasi Rp 248,6 triliun.

Di sektor pengadaan air bersih, PII juga berkontribusi pada 5 Proyek SPAM untuk 1,95 juta jiwa melalui 391.000 sambungan rumah, dengan total investasi Rp 4,1 triliun.

“Ada beberapa proyek infrastruktur, sepeti jalan tol misalnya, juga ada yang menarik seperti proyek air minum yang menggunakan sumber air dari waduk jati luhur yang dibangun untuk jairngan trasmisi yang memugkinkan mengalirkan air ke Jakarta salah satunya, dan beberapa kota di Jawa Barat,” ujar Donny.

PII juga berkontribusi pada 4 Proyek ICT sepanjang 8.479 km untuk pembangunan fiber optic dan SMF 150 GBps dengan total investasi Rp 13,8 triliun, dan juga 5 pembangkit renewable energy dengan nilai total investasinya sebesat Rp. 52,1 triliun.