Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Inflasi AS Melonjak 9,1 Persen, Kinerja Ekspor RI hingga Kurs Rupiah Bisa Terdampak

Direktur Center of Economic and Law Studie (Celios), Bhima Yudhistira mengatakan, terdapat dua jalur transmisi sebagai dampak inflasi AS ke Indonesia. Pertama, dari jalur moneter yang mana dengan kenaikan inflasi AS maka kurs dollar AS akan menguat terhadap mata uang lainnya.

“Dollar AS yang semakin menguat sebagai safe heaven atau aset aman, bisa melemahkan nilai tukar rupiah,” jelas Bhima kepada Kompas.com, Kamis (14/7/2022).

Menurut dia, inflasi AS yang tinggi akan mendorong bank central AS juga akan lebih agresif dalam menaikkan tingkat suku bunganya. Hal ini dinilai bisa menekan perusahaan dan juga konsumen di Indonesia yang harus membayar bunga pinjaman yang lebih mahal.

“Suku bunga yang meningkat ini bisa dibarengi dengan tekanan pada perusahaan maupun konsumen di Indonesia, yang harus membayar pinjaman lebih mahal bunganya,” jelas dia.

Kedua, melalui jalur perdagangan, dimana inflasi dinilai bisa menekan kinerja ekspor Indonesia ke AS, seiring penurunan daya beli konsumen di AS. Di sisi lain, biaya bahan baku yang diperoleh AS juga akan meningkat, seperti mesin dan juga obat–obatan, yang nantinya akan diteruskan ke konsumen di Indonesia.

“Kalau inflasi AS ini tinggi, yang kita khawatirkan kinerja ekspor Indonesia ke AS bisa terganggu karena daya beli masyarakat di AS itu turun. Jadi dua transmisi itu sangat berisiko bagi pemulihan ekonomi saat ini,” tambah dia.

https://money.kompas.com/read/2022/07/14/123500326/-inflasi-as-melonjak-9-1-persen-kinerja-ekspor-ri-hingga-kurs-rupiah-bisa

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke