Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Guru Besar IPB Sebut Tata Kelola Pupuk Subsidi Perlu Penyempurnaan Kembali

Sayangnya, kebijakan pupuk subsidi tersebut masih perlu adanya penyempurnaan guna menjadi salah satu prasyarat berlangsungnya produksi pertanian dan peningkatan produktivitas.

“Kami menilai kebijakan mengenai pupuk subsidi perlu untuk disempurnakan kembali, seperti padi, jagung, dan kedelai adalah komoditas utama yang harus disubsidi,” ungkap Firdaus dalam keterangan persnya, Jumat (15/7/2022).

Di sisi lain, Firdaus menilai, perlu adanya penyederhanaan jenis komoditas yang sesuai dengan karakter ekonomi, di mana harga komoditas tersebut tidak boleh mahal.

Ia menilai formula pupuk yang digunakan dengan takaran 15-10-12 merupakan hal yang bagus dan perlu untuk disosialisasikan secara masif.

“Saya menilai alternatif pupuk seperti pupuk organik perlu untuk mendapat perhatian lebih serius dan perlu untuk mendapatkan subsidi ke depannya,” ujar Firdaus.

Dalam penguatan ketahanan pangan, ia mengatakan, pupuk perlu untuk disubsidi dalam jangka pendek dan petani pun difasilitasi akses kredit.

“Perlu adanya pengalihan anggaran subsidi pupuk ke instrumen lain, seperti subsidi harga pangan pokok, direct income dan mendukung subsistem agribisnis, irigasi pertanian, asuransi pertanian dan lain sebagainya,” katanya.

Untuk pemilihan pupuk, ia mengarahkan untuk menggunakan pupuk majemuk nitrogen, fosfar, dan kalium (NPK) sebagai jenis pupuk subsidi.

“Pemilihan pupuk ini dengan maksud untuk mengurangi ketergantungan petani pada pupuk anorganik, sehingga perlu dilakukan peremajaan tanah,” jelasnya.

Lebih lanjut, kata dia, pemerintah diharapkan lebih mendorong dan memfasilitasi upaya untuk memanfaatkan mikroorganisme sebagai alternatif penyedia unsur hara. Apalagi  mikroorganisme ini dapat membantu pengendalian organisme pengganggu tanaman dan mengurangi penggunaan pupuk anorganik yang berlebihan.

“Petani dapat diberdayakan untuk penyediaan alternatif tersebut. Upaya penerapan pertanian presisi juga perlu untuk diterapkan. Ini dilakukan dalam ekosistem yang dapat dibangun dengan skema closed loop,” ujarnya.

https://money.kompas.com/read/2022/07/15/105914326/guru-besar-ipb-sebut-tata-kelola-pupuk-subsidi-perlu-penyempurnaan-kembali

Terkini Lainnya

Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Whats New
Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Rilis
INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

Whats New
Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Whats New
OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

Rilis
Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Whats New
Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Work Smart
INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Whats New
Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal 'Jangkar' Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal "Jangkar" Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Whats New
Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Whats New
Lebaran 2024, KAI Sebut 'Suite Class Compartment' dan 'Luxury'  Laris Manis

Lebaran 2024, KAI Sebut "Suite Class Compartment" dan "Luxury" Laris Manis

Whats New
Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Whats New
Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Whats New
Giatkan Pompanisasi, Kementan Konsisten Beri Bantuan Pompa untuk Petani

Giatkan Pompanisasi, Kementan Konsisten Beri Bantuan Pompa untuk Petani

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke