Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, potensi resesi yang kecil tersebut menunjukkan Indonesia memiliki ekonomi yang baik.
"Indonesia salah satu yang ekonominya terbaik di dunia di tengah-tengah gejolak perang Ukraina ini. Kita punya ekspor terus positif selama 26 bulan terakhir ini sehingga satu negara yang inflasinya juga terbaik di dunia sekarang. Ini perlu kita syukuri, karena ini adalah kerja keras dari leadership Presiden Joko Widodo," katanya ditemui di Jakarta, Jumat (15/7/2022).
Oleh karena itu, Luhut tak ingin Indonesia disamakan dengan Sri Lanka yang saat ini sedang mengalami krisis ekonomi yang parah.
"Kalau ada yang ngomong kita mau disamakan dengan Srilanka, bilang dari saya sakit jiwa dia itu. Lihat data-data yang baik, kalau enggak suruh dia datang ke saya," kata Luhut.
Mantan Ketua Satgas Tempur Kopassus ini mengatakan, dalam kondisi global yang sedang bergejolak saat ini, kekompakan pemerintah dan masyarakat Indonesia dibutuhkan agar tidak mengalami perekonomian yang sulit.
Sebelumnya, berdasarkan hasil survei Bloomberg, dari 15 negara yang disurvei terkait risiko resesi ekonomi, Indonesia berada di peringkat ke-14.
Sri Lanka, yang mengalami ketidakstabilan ekonomi dan sosial baru-baru ini, menempati posisi pertama negara berpotensi resesi dengan presentase 85 persen. Menyusul kemudian New Zealand 33 persen, Korea Selatan dan Jepang dengan presentase 25 persen.
Sedangkan China, Hongkong, Australia, Taiwan, dan Pakistan dengan presentase 20 persen. Malaysia 13 persen, Vietnam dan Thailand 10 persen, Filipina 8 persen, Indonesia 3 persen, dan India 0 persen.
https://money.kompas.com/read/2022/07/15/175719926/luhut-soal-potensi-resesi-ekonomi-ri-salah-satu-yang-terbaik-di-dunia